Jam sudah menunjukkan pukul 10 siang, di kelas 10.3 saat ini sedang mengadakan game yang mengharuskan hafal nama teman-teman satu kelasnya. Citra duduk di kursi ke-2 dari belakang dengan teman sebangkunya yang bernama Fina, mereka bertemu saat Pra-MOS pada hari Jum'at kemarin karena Citra sudah diberitahu kalau tidak boleh duduk dengan satu sekolah yang sama, Citra pun mengambil inisiatif berkenalan dengan Fina dan mengajaknya duduk sebangku. Dia bisa akrab dengan siapa saja termasuk dengan Fina dan juga Fina tipe orang yang sabar meladeni semua pertanyaannya.
"Dek minta perhatiannya ya, semua buku tulisnya disimpan dalam tas, tasnya ditaruh di kursi, jangan ada yang rame sendiri, ayo cepat dibersihin mejanya jangan ada barang di atas meja" perintah Dimas setelah menutup pintu kelas.
"Dek yang sudah, duduk yang rapi, jangan ada yang bicara sendiri, jangan bisik-bisik, perhatiannya semua fokus ke depan" tambah Nita.
"Ini ada apaan sih? Mau foto bareng? Pake duduk rapi segala, pintunya gausah ditutup juga kali" batin Citra.
Hening. Masih hening, bahkan Bindam dan Setan juga tidak berbicara sepatah kata pun, semua anak-anak dikelas tentu bertanya-tanya ini kenapa? Ada apa? Termasuk Citra yang sedari tadi memegangi perutnya yang kelaparan. Tak lama....
BRAAAAKK!!!!!
Seseorang menendang pintu kelas yang tertutup tadi. Seluruh kelas terkejut langsung memandang kearah pintu. "What the hell" batin Citra terkejut. Kemudian PD 10, PD 9, PD 8, semuanya masuk kedalam kelas langsung berjajar rapi didepan kelas.
"Apa-apaan ini, mau minta sumbangan? Oh iya gue baru sadar, semua PD namanya di lakban yah?" batinnya lagi.
Spontan seluruh kelas menundukkan kepalanya, kecuali Citra yang masih memandang lurus kedepan masih santai memandang wajah-wajah evil para PD. Citra merubah posisi duduknya menjadi lebih anggun dengan satu tangan menopang dagunya, memasang muka serius dan sesekali dia menyunggingkan senyum miringnya. Situasi ini merupakan situasi yang langka dan sangat disayangkan bila terlewatkan bagi Citra, seperti serigala yang akan memangsa buruannya yang sudah terpojok kemudian seringaiannya yang lebar dan menakutkan membuat buruannya semakin gelisah lalu dengan satu gerakan cepat......
Lamunan Citra buyar ketika orang terakhir masuk, PD 1. Yup! It's Dera. Dera memasang muka dan aura yang perfect bagi seorang evil yang sangat amat cantik. Okay cantik mungkin bukanlah kata yang tepat, "She's gorgeous!" teriak Citra dalam hati. Dia masuk lalu menutup pintu kelas, kemudian bersender di dinding. Setelah menyampaikan perkenalan dengan istilah PD berapa, mereka menyampaikan tugas PD apa saja dan bla bla bla.....
Saat ini fokus Citra hanya pada Dera yang sedari tadi hanya bersender di dinding dan melipat kedua tangannya didepan dada. Sama sekali tak ada niatan untuk berkomentar seperti PD lainnya, dia lebih memilih diam dan mendengarkan saja. "Duuhhhh, elu cool banget sih" Citra semakin gemas karena terlalu penasaran dengan Dera. Tak lama PD 2 meminta atau lebih tepatnya memerintahkan seluruh kelas untuk mengeluarkan semua isi tasnya di atas meja dalam waktu 5 detik, yang otomatis membuat seluruh kelas kaget dan spontan menghamburkan isi tasnya di atas meja tanpa berpikir panjang termasuk Citra yang sempat mengomel saat para PD mulai menghitung mundur.
Kemudian seluruh PD menyebar dikelas kecuali Dera yang sekarang berdiri di depan kelas memperhatikan seluruh kelas dengan kedua tangan yang masih melipat.
"Barang-barangnya sudah di taruh di atas meja semua?" tanya Dera
"Sudah kaaakkk" jawab seluruh kelas kompak
"Siapa yang nggak bawa barang-barang yang kemarin disuruh Bindam dan Setan? BERDIRI!!" teriaknya.
Kemudian para PD yang tadinya menyebar pun mulai memeriksa barang-barang yang ada diatas meja, tak lama beberapa siswa berdiri dan menunduk takut memandang para PD terutama Dera yang sudah merubah posisi tangannya, berkacak pinggang.
