Holding Her Hand

7.7K 460 16
                                    

"Lu cari 7 semut hitam"

"Ambilkan gue 22 rumput tapi warnanya harus sama hijaunya"

"Lu harus nembak cowo yang disana tuh ya"

Tau apa itu semua kan? Yap! Hari ini para anak mos diberikan tugas untuk memburu tanda tangan panitia mos. Dan tebak siapa yang paling susah untuk dimintai tanda tangan?? Yap! Kalian benar lagi siapa lagi kalau bukan PD, hanya PD yang menyuruh sana sini dan belum tentu diberikan tanda tangannya juga.

Kertas Citra sudah hampir penuh dengan tanda tangan para panitia mos yang lain yang didapatkan cuma-cuma dan dia juga mendapatkan tiga tanda tangan dari PD dengan bersusah payah menuruti keinginan mereka yang aneh-aneh.

Bukan hal yang mudah untuk menemukan seorang PD saja, karena entah mengapa hari ini mereka semua memencar dan bersembunyi di satu tempat. Tadi saja Citra kebetulan menemukan PD yang sedang duduk-duduk di parkiran, di tangga loby dan di pos satpam.

"Duh kemana sih tu anak" batin Citra.

Hampir setengah hari ini Citra mencarinya tapi dia tak menemukan dimana Dera bersembunyi. Ya, Dera lah yang ada dipikirannya sejak bangun tidur tadi pagi dan sayangnya tak mau pergi sampai sekarang. Ia sudah menanyakan pada teman-temannya tapi hasilnya nol besar karena mereka juga tak menemukannya.

"Fin beli minum yok" ajak Citra yang disambut anggukkan cepat oleh Fina lalu mereka berjalan menuju kantin yang saat ini tidak terlalu ramai hanya ada beberapa panitia mos saja.

"Elu tau yang itu cit?" kata Fina sambil menunjuk salah satu panmos yang sedang makan di salah satu meja kantin.

"Emmm bentar..." jawabnya sambil membuka hpnya mencari foto yang dikirimkan Veni kemarin. "Itu kak Aldo, setannya 10.7" katanya lagi.

"Lu udah ada tanda tangannya?" tanya Fina.

"Kak Aldo tadi udah gue fin"

"Ah elu mah curang banget pake ngilang duluan, eh balik-balik udah dapet hampir penuh tuh kertas, gue kesitu dulu"

"Hehe sori fin, gue tadi lupa daratan" jawab Citra asal sambil nyengir kuda.

"Bu yang dibelakang itu ada apa?" tanya Citra kepada ibu-ibu kantin sambil jarinya menunjuk pintu yang dilewati beberapa panmos barusan.

"Ohh yang dibelakang itu ada tempat duduk sama meja makan gitu juga neng, ya kalau disini ndak cukup ya biasanya anak-anak makan diluar situ" jawab ibunya sambil menunjuk pintu tadi yang ditunjuk Citra.

Sedangkan Citra hanya mangut-mangut dengan mulut membulat membentuk huruf O.

"Yuk balik" ajak Fina yang sudah ada dibelakangnya.

"Emm lu duluan deh, gue mau ke wc"

"Yaudah gue duluaann" kata Fina yang langsung ngacir keluar kantin.

Citra langsung menuju pintu belakang kantin yang terbuka itu dan benar saja kata ibu kantin tadi diluar sini ada banyak tempat duduk dan meja yang untuk makan ataupun belajar. Ini sepeti lapangan basket yang disulap menjadi tempat santai saat istirahat ataupun mengerjakan kegiatan lainnya. Benar-benar suasana yang asri untuk belajar, ada banyak tanaman rambat yang menempel di pagar dan bunga-bunga anggrek yang berjejer cantik di atas pagar besi.

"iiiiii gue nggak nyangka sekolah ini keren abis!" batin Citra dengan mata yang masih menelusuri setiap sudut ditempat itu.

"Eh itu kan!!!" batinnya memekik saat pandangan matanya terhenti pada seseorang yang tengah duduk dengan menyilangkan kakinya, kepala yang menyender dibangku, earphone yang terpasang sempurna menutupi kedua telinganya dan tangan yang melipat didepan dada.

Im Addicted To You (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang