An Angel's Body

9.8K 536 80
                                    

Disinilah Citra didepan salah satu istana yang super megah diantara istana-istana lain yang berjejer apik di kawasan ini. Ini adalah perumahan elit khusus dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa tinggal disini.

Bukan tanpa alasan Citra berada disini sekarang, ia hanya bermodalkan dua bodyguard dari papanya dan alamat dihpnya yang menuntunnya kesini.

"Bangdon, beneran yang ini rumahnya?" tanya Citra yang masih duduk di jok belakang. Bangdon adalah panggilan dari abang Doni salah satu orang yang disewa papanya.

"Yaiya neng, ya ini rumahnya. Saya turun dulu ya neng"

"Ehhh nggak usah! Citra aja bangdon, nanti kalo Citra kesusahan Citra bakalan teriak-teriak deh ya" katanya asal lalu turun mendekati pagar yang menjulang tinggi membatasi istana didalamnya.

"Ada perlu apa?" tanya seorang laki-laki yang berpakaian serba hitam dan diikuti beberapa temannya berdiri dibelakang pagar.

"Mmm anu sa-"

"Citra? Citra Ramona?" potong laki-laki itu cepat.

Citra menganggukan kepalanya, kemudian mereka membukakan pagar dan mempersilahkan Citra masuk.

"Non Citra langsung ke lantai dua ya, abis itu ke kanan pintu pertama pokoknya" kata seorang ibu yang bisa Citra asumsikan itu pembantu rumah tangganya. Citra hanya tersenyum dan langsung menuju ke lantai dua"

Citra berkali-kali menelan ludah dan berdecak kagum dengan desain rumah yang sangat memukau dan juga barang-barang didalamnya yang memberikan kesan yang mewah dan berkelas.

"Wajar ajalah kan emaknya model" batinya sambil mengedarkan pandangannya.

Citra mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu, karena pintunya tidak ditutup rapat. Tanpa pikir panjang, ia masuk kedalam dan melihat seorang malaikat yang tertidur diatas bed cover king size. Setidaknya itulah yang pertama kali terbesit dipikirannya, karena ia memakai kemeja putih transparan dan posisi tidurnya membelakangi Citra, jadi terlihat jelas punggungnya yang dipenuhi oleh tato sayap.

Selimutnya yang hanya menutupi sampai pinggul membuat lekukan tubuhnya terlihat jelas dan memberikan kesan seksi yang sangat berkelas.

Sekali lagi Citra menelan ludah, tenggorokannya benar-benar butuh pelumasan sekarang hanya karena melihat makhluk didepannya ini. Dan entah kenapa aksi menelan ludah itu malah membangkitkan reaksi jantungnya untuk berdetak lebih kuat dan cepat seakan ingin keluar dari tubuhnya.

Citra merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa mengontrol tubuhnya yang selalu kumat jika berada didekat orang satu ini.

"Sini" katanya sambil menepuk-nepuk kasur disampingnya, membuyarkan lamunan Citra.

"Hah?" kata Citra yang belum sepenuhnya sadar.

Dengan gerakan yang sama ia menepuk nepuk kasur disampingnya, menyuruh Citra duduk disampingnya.

Citra masih melongo menatap punggung itu, kemolekan lekukan tubuhnya yang mampu membuat nafasnya naik turun.

"OMG tattonyaaaaaaaaa, pen gigit" batinnya yang menjerit-jerit.

Ia menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, lalu berjalan dengan pelan. Tetapi detak jantungnya ikut berdetak semakin cepat diikuti setiap langkahnya mendekati kasur itu. Perutnya mual, kakinya gemetaran mendapati dia yang sedang memejamkan matanya dengan rambut yang berantakan menutupi sebagian wajah cantiknya.

DEG! Jantungnya bekerja makin tak karuan. Ruangan ini ber-AC namun kedua tangannya terasa dingin sekali dan peluh-peluh yang sejak tadi berkumpul didahinya pun berjatuhan satu per satu. Citra mengacak rambutnya lalu menghempaskan badannya di atas sofa yang ada didepan kasur itu dan mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajahnya.

Im Addicted To You (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang