Aku berjalan mengitari sebuah gedung yang amat besar serta megah.
"Pril ayo masuk udah ditunggu sama yang lain."panggil seorang lelaki yang tadinya menjemputku dirumah.
Ya disinilah aku dirumah kak Ricky,aku akan makan malam bersama dengan keluarga kak Ricky.
"Oh oke kak."balasku singkat namun diiringi senyuman manisku.
Kak Ricky pun menggandeng tangan kananku dan menggenggam telapak tanganku.Apakah nyaman?tentu saja telapak tangannya hangat dan itu membuatku merasa nyaman.
Kak Ricky pun mengantarkanku pada sebuah bangku yang telah ia siapkan lalu ia pun duduk manis disampingku dengan senyum kekanak-kanakkannya.
"Hai sayang!kita ketemu lagi oh ya kalo diluar jam sekolah kamu panggil saya tante Dona aja ya!"sapa Mrs.Dona dengan ramah.
Sangat berbeda saat ketika ia mengantarkanku ke kelas baruku.
"Iya tante."lirihku singkat.
Kami pun memulai makan malam kita dengan hangat,obrolan singkat namun mengundang tawa karena lelucon yang Ricky lontarkan.
Jika aku melihat hal itu aku jadi mengingat Dahlia.Apa dia sebahagia ini dulu saat bersama kak Ricky?jika memang benar tega sekali orang yang memisahkan Dahlia dengan kebahagiaannya yaitu Ricky.
SKIP...
Aku sekarang sedang berdiri memandang foto foto kenangan manis antara Ricky dan Dahlia.
Mereka cocok banget dan betapa beruntungnya Dahlia bisa bersama Ricky pada sisa hidupnya.
"Pril loe lagi apa?"tanya Ricky sembari membawa segelas berisi cocktail.
"Enggak aku cuma lagi ngeliat foto-foto kakak sama Dahlia yang romantis banget sampe bikin ngiri ngeliatnya."balasku kembali fokus menatap foto Dahlia yang sedang tertawa bahagia saat dipeluk Ricky dengan mesra.
"Dia itu perempuan yang sempurna walaupun semua orang bilang manusia itu gak ada yang sempurna tapi dimata gue Dahlia tetap yang paling sempurna."gumam Ricky yang membuat aku tersenyum.
Tak henti aku mengucapkan terimakasih pada tuhan karena telah memberikan Ricky untuk Dahlia walaupun hanya sesaat tetapi ia telah memberikan sejuta kebahagiaan di hidup Dahlia.
"Aku yakin Dahlia itu sangat mencintai kakak walaupun dia udah pergi bahkan ingatan dia udah lumpuh tapi hati dia tetap untuk kakak hanya mengingat kakak."ujarku menguatkan Ricky yang sepertinya akan menangis.
Bahu Ricky bergetar menahan isak tangis,tatapan matanya berubah menjadi sendu.Aku kasihan sama dia andai Ali bisa seperti kak Ricky pasti aku bakal bahagia banget ada di dekat dia.
"Gue sayang banget sama dia!cuma liat senyum dia di foto aja udah buat gue berulang kali jatuh cinta sama dia,dia itu terlalu berharga untuk gue dan gak akan ada yang bisa gantiin dia."jelas kak Ricky dengan suara serak.
Aku yakin dia udah gak bisa membendung air mata dia karena Ricky sangat mencintai Dahlia yang selalu memberikan kenangan manis untuk Ricky.
"Tapi gue bisa nemuin sosok Dahlia di diri loe,karena loe orang yang apa adanya dan selalu jadi diri loe sendiri."pekik kak Ricky yang membuatku kaget bukan main.
Ya ampun masa iya sih sikap aku mirip sama Dahlia?perasaan beda deh tapi yaudah lah kalo emang kak Ricky mikirnya gitu aku terima aja.
"Loe mau pulang?"tanya kak Ricky menatap mataku.
Masih tersisa air mata di pelupuk matanya,pasti dia baru saja menangis.
"Sini aku hapusin."lirihku menghapus air mata itu dengan tanganku.Sebenarnya aku tak menyangka kalo aku seberani ini menghapus air mata seorang Ricky tapi ini keinginan dari hati aku karena aku gak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Ghost
De TodoPrilly yang baru saja pindah kerumah tua yang cukup besar namun dengan harga murah?apakah itu aneh?mungkin.Namun dirumah tua itu temukan pula cinta namun bukan seorang manusia melainkan hantu?wajarkah Prilly yang notabennya seorang manusia mencintai...