Terungkap

3.7K 207 74
                                    

Prilly berjalan dibawah matahari yang semakin menyingsing.Warna oranye yang sudah mendominasi langit diatas sana membuatnya tampak indah.

"Sendirian aja cantik."

Prilly terperanjat.Tak menyangka ternyata ada orang disampingnya sedari tadi.

"Sore,sweet heart!"

Prilly tersenyum.Ternyata Ali pangerannya  lah yang telah menggodanya.

Prilly merangkul tangan Ali dengan mesra,lalu menyandarkan kepalanya di bahu Ali.Merasakan kenyamanan yang tak pernah ia dapatkan dari orang lain.

"Aku sayang kamu!jangan pernah kamu pergi ninggalin aku ya!"ujar Prilly menutup matanya.

Ia sengaja melakukan itu agar air matanya tak meluncur begitu saja.Ia harus siap jika Ali akan menolak permohonannya.

"Gue janji sweet heart.Gue cuma sayang sama loe aja gak ada yang lain."jawaban Ali membuat Prilly terdiam.

Langkahnya terhenti.Matanya terbuka dan sesekali kembali di pejamkan.Mulutnya menganga selebar mungkin.

"Kenapa diem sweet heart?"tanya Ali tersenyum begitu manis.Mungkin bagi Prilly senyuman Ali lebih manis daripada gula delapan sendok.

Prilly langsung memeluk Ali dengan girang."Yes!Ali cinta sama aku!"pekiknya begitu girang.

Kelakuan Prilly membuat Ali tertawa.Tak menyangka gadisnya begitu menggemaskan.

"Neng ngapain?kok girang sendiri.Jangan bilang neng gila ya!"

Seorang lelaki tua menegur Prilly.Prilly tersenyum sejenak."Saya lagi peluk kesayangannya saya,Pak!"

Lelaki tua tersebut menggeleng."Gak nyangka tahun 2015 banyak abg yang gak waras."ujarnya menatap Prilly prihatin.

Prilly terbahak.Sebenarnya wajar saja lelaki tua tersebut menyangka dirinya gila,orang dia sedang memeluk hantu yang tidak tampak wujudnya.

Prilly berlari kencang."Aku seneng banget tuhan!"teriak Prilly begitu kencang.

Ali berlari mengekor dari belakang."Sweet heart larinya jangan kekencengan nanti loe jatoh!"

Prilly terus berlari sampai tak menyadari tersandung batu yang sebesar kepalan tangannya."Aw!sakit Ali."Prilly merengek dengan manja.

Ali berhenti berlari,lalu menatap Prilly sejenak.Ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum hangat."Kan udah gue bilangin sweet heart."

Prilly menampakkan wajah masamnya."Bantuin kali Li!kamu mah ceramah mulu."gerutu Prilly cemberut.

"Sini gue bantuin sweet heart,cup cup cup...kasian banget sih loe."Ali memperlakukan Prilly layaknya anak kecil dan itu membuat wajah Prilly kian masam."Udah,gak usah cemberut."

Tangan Ali terulur untuk membantu Prilly,namun saat Prilly membalas uluran tangannya,Ali langsung menggendong Prilly."Ali astaga!"

Prilly mengalungkan tangannya di leher Ali."Bisa gak sih gendongnya gak usah dadakan."Prilly mencubit hidung mancung Ali gemas.Walaupun ia tahu itu sama sekali tak berefek apapun pada Ali.

"Dengerin deh!"Ali menatap Prilly dalam."Jika kita memulainya dengan kepastian,mungkin kita akan berakhir dalam keraguan, tetapi jika kita memulainya dengan keraguan, dan bersabar menghadapinya, kita akan berakhir dalam kepastian.Itu kata Francis Bacon."

Prilly tersenyum mendengar ucapan Ali."Terus hubungannya sama aku apa?"

"Hubungannya ya...dulu gue ragu terhadap perasaan gue sama loe.Gue bertanya 'apa gue cinta sama loe?kalo cinta kenapa secepat ini?'selalu itu yang gue pikirin,tapi keraguan itu membuat gue sadar kalo gue gak bisa tanpa loe dan keraguan itu membawa gue kedalam kepastian kalo gue cinta sama loe."jelas Ali begitu tulus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lovely GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang