BAB Tiga Belas (Apa Kau Pernah Jatuh Cinta?)

1.2K 53 0
                                    

BAB TIGA BELAS

Apa Kau Pernah Jatuh Cinta?

RIO masih di make-up dengan penata rias artis saat Cakka tiba-tiba mengintip dari balik pintu.

"Yo! Lima menit lagi sudah waktunya kau keluar! Hurry up.." Dia kembali menutup pintu.

"Managermu itu ternyata cerewet juga ya.." canda wanita yang meriasnya. Rio hanya tersenyum maklum. Dia berdiri saat semua persiapan dikira sudah selesai.

"Terima kasih." Katanya sambil membenarkan kancing lengan kemejanya.

"Wah.. ternyata kau sopan sekali. Sama-sama! Biasanya jika itu artis lain pasti langsung melenggang pergi." Wanita perias itu mendengus pelan.

"Kau sebaiknya keluar sekarang, jika tidak ingin diganggu managermu lagi." Lanjutnya. Rio mengangguk sambil membuka pintu dan sedikit berlari melewati lorong.

Suara teriakan para penggemar yang didominasi perempuan masih terdengar dari belakang panggung. Rio melihat Cakka yang berjalan mondar-mandir jauh di depannya. Saat kebetulan Cakka melihat kearah samping, dia melihatnya yang tertawa pelan. Cakka buru-buru menghampirinya.

"Kenapa kau?"

"Kelakuanmu itu lucu." Rio masih menahan senyum. Cakka menghiraukannya.

"Cepat kau temui mereka.." Cakka mendorong punggung Rio. Rio mengambil gitar kesayangannya dan berjalan keluar menghampiri temannya, yang sudah memberikan iringan musiknya.

"Aaa!! Rio!!"

Lautan manusia langsung berteriak ketika melihatnya keluar sambil membawa gitar dan bernyanyi.

Hari berlalu.. Bulan berlalu.. Tahunpun berlalu..
Lambangkan sgala rasa yang ada, pada orang yang sama..

Rio duduk di kursi yang telah disiapkan lalu tersenyum melihat para penggemarnya.

Temani aku.. rasakan cinta, hatiku resaaah.. oh oh
Temani aku.. rasakan rindu, hatiku gelisaaah.. dimanaa..
Atau hanya angan yang kan menyiksa
Meski perlahan tapi pasti oh.. ku jatuh cinta padamu..
Temani aku rasakan cintaaa.. oh oh oh oh
Andai kau tahu.. ku memendam rasa..
Tiada sulit.. dimengerti...

Dia melihat kearah gitarnya, dan menutup mata. Meresapi tiap liriknya.

Temani aku rasakan cinta, hatiku resaah..
Temani aku rasakan rindu, hatiku gelisaaahh.. ohoho..
Temani aku rasakan rindu, hatiku gelisaah.. dimana..
Rasakan cintaaa..

(Rio-Temani Aku)

Rio membuka mata dan tepukan tangan mereka membuatnya tersenyum.

Sepasang host menyambutnya dari sisi samping panggung.

"Selamat siang semuaa! Wah, Rional keliatan keren sekali hari ini!" kata salah satu host wanita berpakaian hijau tosca.

"Terima kasih.."

"Ngomong-ngomong nih, kenapa pada akhirnya meriliskan album single? Padahal Rional yang kita kenal kan, terkenal dengan bakat actingnya di beberapa film maupun drama."

"Tidak ada alasan khusus. Hanya ingin mencoba hal yang baru saja." Jawab Rio. Dia berbalik menghadap ke penonton di bawah. Tanpa sadar tatapannya terkunci pada satu titik yang membuatnya tertegun.

Lyssa? batinnya.

Dia mencoba mengalihkan perhatiannya kembali ke salah satu host.

"kalau alasan itu, sepertinya sudah biasa. Apakah ada maksud tersembunyi di balik peluncuran lagu baru kali ini? Mungkin seperti curahan hati?"

SECREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang