Part 17 - Sorry babe

5.6K 229 3
                                    

"Honey, aku kangen.." Ucap harry manja. Dan aku tau apa maunya sekarang. Kasian juga sih kita sama-sama puasa gara gara ada si baby.

"Hmm" jawabku bergumam.

"Yah kamu gak kangen sama adek kamu apa? Ini nih udah 'diri' terus ngeliat kamu pake baju nerawang gitu." And yap! Aku tidur pake kaus putih polos yang agak ketara kalau aku gak pake bra. Hehe peace.

"Engga gak kangen. Lagian kamu puasa sampe si baby nya udah lahir dan umurnya dua bulan." Jelasku. Dia langsung meronta-ronta minta dimanjakan.

"Yahhh hancur sudah hatiku zoe, puasa,puasa,puasa." Dia menjauh duduk di sofa yang berada dikamar kami lalu menyalakan tv. Lalu memasang muka betenya. Lucu abizzz.

Zoe pun menghampirinya. Baru saja dia mau duduk harry berbicara.
"Jangan dekat-dekat." Ucapnya. Zoe yang mengerti mendelik kesal dan langsung ke kasur untuk tidur. Tak lama kemudian dia merasakan tangan harry memeluk perutnya erat. Zoe berbalik menghadap harry.

"Maafkan aku gak bisa melayanimu." Harry membuka matanya yang tadi tertutup rapat.

"Aku mengerti. Tidurlah, aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

•••••

"Morning my beautyfull lady." Ujarnya saat aku membuka kedua mataku.

"Hei honey.. Sejak kapan kau memandangiku?" Tanyaku menyelidik.

"Dari satu jam yang lalu." Ucapnya sambil tersenyum manis. Betapa beruntungnya aku.

"Dasar bocah nakal." Balasku lalu membangunkan badan ku. Harry terduduk disampingku. Lalu meletakkan kepalanya diatas pahaku.

"Hai baby, kamu sedang apa? Bagaimana kabarmu? Mommy dan daddy disini menunggu kamu keluar dari rahim mom. Maksud daddy, daddy nunggu jatah. Eh engga, pokoknya kamu cepat besar ya.. Keluar dari sana dengan sehat. Dad sayang sama kamu." Harry mengucapkan kata-kata yang membuatku menatapnya nanar. Lalu dia mencium-cium perutku. Lalu memelukku erat. Aku membalas ciumannya dan menciumnya di ujung kepalanya.

"Ayo kita makan. Aku akan membuatkan sarapan untuk calon anak ku dan istri kesayanganku." Ucapnya setelah itu dia melumat bibir ku pelan dan berirama. Aku pun membalas lumatannya itu. Sudah lama aku merindukan bibir ini. Aku dan harry sudah lama tidak melakukan hubungan intim karena kata harry ia takut janin yang berada di perut ku akan terganggu. Dia mulai meremas payudaraku pelan. Aku melenguh ke enakan.

"Ah..baby payudaramuhh..semakin besar.." Pujinya.

"Sudahlah, bukan semakin besar. Aku akan seperti sumo sebentar lagi." Ucapku menyudahi aksi ku dan harry. Dia tampak kecewa.

"Aku akan menepatinya setelah dia dua bulan." Ucapku sambil menunjuk nunjuk perutku. Dia hanya mengangguk lesu dan berjalan gontai kearah dapur lalu memasakkan sarapan untuk ku dan baby.

-

Hulaaa aku balikkk

My beloved Husband. [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang