My Real Superhero
Dia hanya seorang manusia biasa...
Salah satu sosok yang kukagumi selama ini
Salah satu sosok yang paling ku banggakan
Tubuhnya kekar...dulu
Ia mampu mengerjakan pekeraan berat, bahkan hingga malam harri..
bahkan ketika aku tak tertidur di kamarku
tertidur didepan televisi yang meyala
Ia mampu mengangkat tubuhku yang tak kecil lagi
meski ia telalh lelah bekerja seharian
Ia bukan sosok yang perhatian terhadap prestasi yang kuraih
yang dia tau hanyalah menandatangi lapran belajarku tiap akhir caturwulan
tak pernah ia melihat nilaku besar atau kecil
yang ia tau aku belajar, dan aku naik kelas
Tak pernah pula ia melarangku untuk ikut organisasi disekolah
yang ia tau anaknya pulang tepat waktu
Bagi orang lain, ia nampak tak perhatian
Ia yang selalu menyediakan materi bagiku
namun hampir tak pernah mengatakan
dia menyayangiku
Yang orang tak tau
Ia selalu ada saat aku butuhkan
Saat aku kecelakaan dijalan, dia orang pertama yang panik
Ia orang yang paling marah saat aku melajukan kendaraan melebihi batas kecepatan
dan dia selalu mengajakku menonton balap motor di tv
Ia yang rela melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhan kami
Menangis, hanya itu yang dapat aku lakukan
saat melihat ia menahan sakit dipunggungnya selepas bekerja
bukan, dia bukan terlalu lelah,
Dia pernah terjatuh, dari atap saat sedang bekerja
Ia tak pernah mengeluhkan sakitnya
Ia simpan dan selesaikan sendiri masalah sakitnya
Darinya aku belajar semangat pantang menyerah
Menjadi seorang yang baik pada setiap orang
menolong tanpa melihat siapa yang kita tolong
Darinya aku belajar menjadi seorang yang dapat memimpin
mengatur tiap pekerjaan dengan baik
hingga menjadi orang yang baik....
Karena dia....ayahku
YOU ARE READING
Goresan Tinta
PoetryGoresan pena kini tak bermakna, hanya tarian jari diatas tuts berwarna hitam dapat mewakilinya. sama, diatas sembuah bidang putih ia tertuang. Entahlah, hanya sebuah ungkapan hati agar tak menjadi beban.