Stuck On You Part 6

116 15 0
                                    

"Ini rumahmu?" Seru niall berhenti didepan gerbang besar berwarna ungu.

Aku mengangguk pasti.

"Kau boleh mampir kalau kau mau" seruku sambil tersenyum.

"Ini sudah malam. Lagipula aku sudah berjanji akan balik lagi ke cafe. Cepat kau masuk dan istirahat, besok kita bertemu di sekolah."

Astaga. Apa2an sih Niall, dia mengapa selalu perhatian?membuatku mulai merasakan hal lain. Padahal aku sangat berharap, dia mampir dan aku akan membuatkannya secangkir teh seperti sepasang kekasih yg berbagi cerita. Ya ampun, otakku kacau sepertinya.

"Kau kapan masuk? Mengapa jadi melamun?"kata niall mengagetkanku. Aku tak tahu mengapa akhir2 ini aku sering sekali melaum.

"Eh, iya aku masuk ya..terimakasih sudah mengantarku."

Niall tersenyum. Yatuhan, sungguh..tidak ada yg lebih manis dari senyumannya itu. Oh ya, bukan cuma sering melamun aku juga sering berlebihan sekarang. Oke skip

Aku perlahan masuk ke rumah,seiring dengan pergi nya niall meninggalkan rumahku. Aku harap kita bisa pergi bersama lagi, niall.

Aku beruntung, Louis belum pulang. Kalau ia sudah pulang, bisa2 dia memberiku berbagai pertanyaan atau dia akan meledekku diantar pria kerumah.

Aku memutuskan untuk berbaring, aku tidak lagi mengganti baju. Aku sangat lelah sore ini, aku terbaring sambil melihat langit2. Tiba2 terbesit wajah Niall dan senyumannya, apa yg terjadi denganku? Apa aku tertarik dengannya? Jawabannya belum tahu. Ponsel ku tiba2 berdering, layarnya bertuliskan •Niall calling..• jantungku berdetak, baru beberapa menit aku sampai tapi ia sudah menghubungiku? Aku perlahan mengangkat telpon itu.

"Ha..halo" rasa gugupku kembali terlihat.

"Apa aku mengganggumu" kata Niall diseberang sana yg terdengar berisik. Mungkin dia sudah berada di cafe tadi lagi.

"Tidak..sama sekali tidak, aku hanya sedang tiduran" kataku bersemangat. Ada yg bersorak di dalam hati kecilku saat Niall menelepon.

"Baiklah,kau perlu istirahat. Sebelumnya,terimakasih untuk sore ini"

••••••••

Pagi aku berangkat lebih pagi. Seperti biasa, anak sekolah kalau bernagkat lebih pagi pasti ingin mengerjakan pekerjaan rumah yg belum diselesaikan haha.

"Semalam kau darimana?" Seru louis tiba2

"Darimana apanya?"

"jangan pura2. Semalam aku lihat seorang pria pergi dari rumah setelah mengantarmu"

Aku terdiam. Bisa2nya louis tau kalau semalam aku diantar niall. Sepertinya semalam setelah niall pergi, louis datang di belakangnua,kurasa.

"Dari rumah teman Lou..kau ini mau tahu saja" kata ku sambil melihat ke jalan.

"kalaupun bukan teman juga tak masalah. Santai aja lah nom"

Aku tidak membalas ucapan louis, dan berpikir nanti ada saatnya aku ceritakan kepada Lou.

"Sampai nanti Louis!" Kataku sambil mengecup pipinya lembut.

••••••

Aku melihat Niall dari lantai atas kelasku. Dia sedang bermain futsal bersama teman2nya. Ditengah2 permainan, dia membuka baju seragamnya dan menunjukan tubuhnya dibaluti dengan kaos oblong hitam. Uh, kalian harus tahu kalau itu sangat hot. Kalian juga tahu kan, kalau pria memakai kaos hitam itu tingkat ketampanan nya akan bertambah? Begitu pun Niall.

"Terpesona melihatku?" Terderngar suara yg mengagetkan ku sambil menepuk pundakku pelan. Aku menoleh, terkejut.

"Nnn..niall? Kapan kau naik?" Lagi2 hanya Niall yg dapat menangkap gugupku.

"Beberapa menit yg lalu. Jangan gugup seperti itu, kau membuat ku gemas kau tahu?"

Niall sialan. Dengan dia bicara seperti itu, dia akan membuatku semakin gugup bahkan sekarang aku merasakan pipiku sudah merona. Lalu aku mendengar suara tawa Niall.

"Tak ada yg lucu pirang!" Seruku malu.

"Jelas kau yg lucu. Sudah gugup, pipimu bagaikan tomat!"

"Kau menyebalkan" aku malu sungguh. Aku memutuskan untuk masuk ke kelas tapi aku merasakan tangan menahanku.

"Hey lee, mau kemana. Temani aku sebentar"

Aku dengan terpaksa tetap berdiam di sisinya. Disisi lain aku senang dia bisa menahanku seperti tadi.

"Mengapa kau menatapku?" Aduh jantungku. Cuma niall yg selalu membuat jantungku tak karuan. Dia sekarang memperhatikanku sangat dekat, hanya berjarak beberapa senti. Akupun dapat melihat wajahnya yang....tampan. Mata nya yang biru, hidung mancungnya, baru kusadari makhluk ini sangat sempurna.

"Kau cantik" serunya. Aku kali ini tidak memperdulikannya, aku sangat tersipu dan meninggalkannya masuk ke kelas. Aku mendengar dia teriak dibelakangku

"Tunggu aku di depan gerbang. Kita pulang bersama" seru nya sedikit berteriak.

"Kau kenapa?" Tanya sashi melihat ku senyum sendiri.

"Kau dengar tadi suara Niall?"

"Jelas saja. Dia berteriak num, bagaimana tidak dengar"

"Dia mengajaku pulang bareng. Menurutmu bagaimana?"

Sashi terdiam,hingga beberapa menit kemudian dia menjawabnya.

"Itu terserah kau Naomi."

Aku masih menunggu ucapan Sashi selanjutnya.

"tapi kau harus hati2 dengan pria. Apalagi kau baru mengenal Niall. Kau harus tahu dia seperti apa"

Ucapan Sashi ada benarnya juga. Tapi aku sedikit bingung, mengapa dia biara seperti itu? Bukannya dia harusnya senang aku sudah mulai dekat dengan Niall?

nahlo, si sashi kenapa tuh sebenernya? Menurut kalian dia baper apa engga sama Niall?

Jangan lupa comments and like trus ya

Stuck On You(Niall Horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang