Stuck On You Part 8

109 10 0
                                    

Aku dan Niall saling bertukar cerita, tapi sebenarnya Niall lah yg terlalu sering bicara, aku hanya tertawa melihat tingkah lucunya "niall sangat lucu jika sudah dekat seperti ini" pikirku dalam hati.

"Lee...kau melamun?" Kata niall yg mengagetkanku.

"Eh.... Tidak Ni hehehe, tadi kau bicara apa?"

"Hobi mu melamun atau apa sih? Atau kau terpesona melihat ku?" Ujar niall yg disertai tawa renyahnya. Asal kalian tahu, tawa niall sangat khas, membuatku ingin mencubit pipinya, dia sungguh seperti anak kecil haha.

"Kau terlalu pede hor..."

"Eh hai lou, kau sudah pulang"

Ucapakanku terhenti karena melihat Louis yg sudah di samping pintu,aku juga langsung melihat jam dinding yg telah menujukkan pukul 19.00 malam,astaga pantas saja louis sudah pulang. Seberapa lama aku mengobrol dgn Niall sampai lupa waktu huh.

"Jadi ini yg waktu itu mengantarmu?" Seru louis sambil menatap Niall. Aku tahu, tatapn louis itu bukannya tatapan marah, tapi tatapan siap untung meledekku yg tidak2.

"Hai pria pirang..siapa namamu?"

Aku menepis ucapan louis.

"Lou, kau ini jangan bilang dia pirang. Hanya aku yg memanggilnya pirang"

"Ohh, jadi kalian sudah punya panggilan sayang?" Seru louis sambil tersenyum aneh. Aku tidak mengerti arti senyum itu, dan bodoh sekali aku salah bicara. Itu sama saja akan menambah topik Louis untuk menggodaku.

"Bukan seperti itu Lou,kau ini mengapa selalu menggangguku sih? Sudah lah? Kau naik sana"

Sialnya, Niall akhirnya membalas pertanyaan Louis. Oh tidak tuhan

"Halo..L o u i s" niall menekan kata2 louis, dia memastikan kalau nama kakaku benar louis. "Aku Niall,senang bertemu denganmu. Maafkan aku terlalu lama dirumahmu, aku tadi hanya mengantar adikmu lee" ujar Niall dengan senyuman. Sumpah, dia menunjukkan senyuman manisnya lagi. Dan kali ini dia tersenyum sampai membuat garis seperti lesung pipi.

"Wow, bagus..aku senang kau bisa mengantar adikku. Dan....kau memanggilnya apa barusan, Lee?kau tahu, biasanya dia selalu marah jika ada yg memanggilnya seperti itu. Terutama padaku,tapi tidak dengan kau..sungguh pilih kasih" kata Louis menggodaku lagi. Louis, memang minta diberi pelajaran. Lagi2 Niall tertawa. Ya ampun aku sangat tidak tahan melihat tawanya, membuat gemas.

"Baiklah. Sudah mulai malam, sebaiknya aku pulang. Kita bertemu besok ya Lee..dan sampai jumpa Louis, senang bertemu denganmu" kata Niall berpamitan. Aku seketika kecewa saat Niall ingin pulang, tapi tidak setelah ia memberikanku kata2 manis lagi.

"Jangan tidur malam, aku menyayangimu"

Fuck! Rasanya aku tidak bisa bernapas. Aku tetap mematung sampai Niall menghilang dengan vespanya.




"Tipe yang sempurna. Sepertinya dia baik"

Aku hanya diam dan mendengar ucapan louis. Aku masih sedikit kesal karna dia mencoba menggodaku di depan Niall. "Tapi kau tetap harus berhati2,apalagi kau baru pertama merasakan hal seperti ini" kau tidak mengerti ucapan Louis. Aku tidak menggubris dan menuju kamarku.

Aku berbaring sambil melihat langit2 kamarku, aku kembali teringat Niall. Sepertinya memang aku menyukainya, belum lagi saat tadi dia bilang menyayangiku...bisa tidak sih dia sehari saja cuek denganku? Dia selalu membuatku baper(kek anak abg masa kini). Tiba2 telepon genggamku berbunyi, aku buru2 menge check nya berharap itu Niall, tapi ternyata bukan.

From : 0008123xxxx

Selamat malam gurl! Ini naomi kah?

Aku menatap layar telepon genggamku lama. Mencoba berpikir nomor siapa yg barusan mengirim pesan padaku itu, tidak mungkin itu Niall.

To : 0008123xxxx

Malam, ya aku naomi. Siapa ini?

From : 0008123xxxx

Aku harry..kau ingat?

Aku bingung. Dia bilang "harry" aku tidak mengenal nama itu, aku merasa tidak memiliki teman bernama harry

To : 0008123xxxx

Harry siapa? Aku tidak mengenalmu. Munkin kau salah kirim

From: 0008123xxxx

Tentu tidak. Aku Harry..teman Niall, kau ingat?

Aku terkejut. Buat apa dia sms ku? Darimana dia mendapat nomorku? Apa dari Niall? Tapi apa mungkin? Aneh.

Jangan lupa comments and like trus yah

Stuck On You(Niall Horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang