a little surprise

4.7K 151 9
                                    

Written by @sheizhou

*a little surprise

" Hallo?" sapanya sedetik aku menempelkan ponselku di telinga tanpa melihat layar LCD ponselku. Aku masih dalam masa transku, memfokuskan pandangan, dan mengembalikan jiwaku sepenuhnya ke dalam ragaku.

" Emh?" gumamku, masih berusaha mengenali suara di sebrang sana. Terlalu malas melihat LCD karena menyilaukan mataku.

" Lagi tidur?" tanyanya. Aku mulai mengumpat dalam hati, ya iyalah, lo pikir ini jam berapa, hah?! " Oh iya lupa kalau disana masih jam 2 pagi," ocehnya, terdengar seringaian menyebalkan darinya. Ishhh.. Orang gila! Dan sepertinya aki kenal siapa yang menelepon.

"Ada apaan sih, Dit, nyubuh gini?"

" Nggak ada apa-apa sih, cuma pingin denger suara kamu aja," nyatanya enteng. Oh, pelis makhluk ini emang nggak pernah berubah dari dulu. Kembali aku menutup mata. Peduli amatlah dia mau ngoceh juga dan bilang tarif telepon mahal. Siapa suruh sih nelepon dini hari gini.

" Hey, ngomong dong! Nggak kangen sama aku?" Aku mendesis, isshh... Jelas kangenlah orang dia menghilang selama beberapa bulan ini. Berpuluh-puluh email dan offline message kutinggalkan di alamat emailnya. Aku tahu dia sibuk, tapi apa salahnya sih menyisihkan waktu, barang semenit, untuk membalas emailku?

" Hey, twin?" serunya memanggilku lagi. Aku tetap bergeming dan berusaha menggapai dunia mimpiku lagi. " Ya ampun, tidur lagi? Beneran nggak kangen sama aku??" tanyanya lagi, membuatku semakin gondok.

" Kalau aku udah nggak ada, susah loh kalau kamu kangen, mending sekarang kamu puas-puasin selagi aku ada!" Akhirnya aku menyerah, membuka mataku lebar-lebar dan terduduk, bangkit dari tidurku. Entah untuk ke berapa kalinya dia bilang begitu.

"Kamu kok jadi sering banget sih ngomong kayak gitu? Nyebelin tau nggak?!" kataku kesal. Dia hanya terkekeh.

Dan terbukti sekarang..arghhh!

" Yah, umur kan siapa yang tau, twin."

" Iya sih, cuma kan jangan gitu juga! Dan tumben banget kamu nelepon jam segini? Kerajinan banget jam 4 pagi kamu udah bangun. Bukannya kalau fuyu (winter) subuhnya agak siangan ya?" nada biaraku masih terdengar kesal karena tidurku terganggu. Ya ampun, bahkan aku baru tidur setengah jam yang lalu.

" Deuh, dia lupa kalau ini masih Aki (autumn)," katanya mengingatkan. " Lagian kan emang biasanya aku udah bangun jam segini, twin."

" Heuh, iya dah gimana kamu aja, Ditra Aryandhika!" seruku semakin kesal.

" Eh, kamu nggak inget ini hari apa?" Ampun, jelas dia tahu sekali kalau nada bicaraku agak kesal menandakan aku sedang malas berbicara.

" Senin!" jawabku gusar. " Ya ampun, kembaran gueh! Pinter banget sih..." serunya dengan nada mengejek. " Tapi bukan itu maksudku." Hey, aku mengantuk dan aku sedang tidak mood untuk main tebak-tebakan.

" Apaan sih?! Buruan, ngantuk nih. Dan jangan bilang kalau kamu cuma pingin denger suara aku doang!"

" Sewot banget sih, maksud aku kan baik."

" Ih, Didit!"

" Iya deh iya deh."

Tiba-tiba terdengar ketukan pintu kamarku. Deuh, ada apan lagi sih nih? Eh, bentar-bentar, kok dari sebrang sana terdengar suara ketukan juga? Apa mungkin? Aku langsung menggelengkan kepalaku keras. Nggak, nggak, nggak mungkin! Aku turun dari ranjangku, menyambar kerudungku dan memakainya dengan segera.

Masih dengan ponsel di telingaku, aku membuka dan melongok ke luar pintu. Dan nya ampun! Cowok berambut ikal, tinggi, putih dan lumayan tampan, emh bilang aku gila kalau aku bilang dia tampan sekali, menjejalkan ponselnya ke saku dengan tangan kanannya dan sebuah kue muffin kecil berhias lilin kecil di tangan kirinya. Dia mulai bersenandung menyanyikan lagu ulang tahun dengan berbahasa Jepang. Gosh! Dia disini!

" Otanjoubi omedetou (selamat ulang tahun)!" serunya. Bulir air mulai menetes. " Aku ngilang bukan maksud ngehindar kok. Well, as you see, i'm here, with you, anata no tanjoubi no toki ni (saat ulang tahunmu)."

" Ya ampun, Didit!" seruku tertahan.

" Susah juga yah, ngumpulin duit buat balik, hahaha!"

Astaga, jadi beberapa bulan ini dia mengumpulkan uang untuk pulang ke Indonesia di hari ulang tahunku. Segitunya.

" Dasar nyebelin! Kangen tau!"

The end

Annoying man everTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang