Namanya Daffa Prasetya

279K 11.8K 760
                                    

Gue berjalan di koridor bareng temen pea gue, Clara dan Ana. Tiba-tiba seorang cewek lari dari arah sebrang, langkahnya nampak buru-buru. Lalu cewek itu berhenti tepat di hadapan gue, membuat gue, Clara, dan Ana ikut berhenti. Nafas cewek itu tersengal, beberapa saat kemudian dia berdiri tegak lalu heboh sendiri.

"DAFFA BALIK! DIA UDAH BALIK DARI LOMBA BASKET!" Teriaknya heboh membuat beberapa siswa mengerubungi tempat kami.

"DAFFA?"

"Daffa yang suka nyari onar itu bukan?"

"Daffa cogan sebelah!"

"Anjir Daffa yang itu?"

"Daffa pujaan hati!"

"Daffa killer smile!"

"Daffa lead basket?!"

"Prince Daffa balik?"

"Kyaaa! Daffa balik!" Seru beberapa orang yang mengerumuni si cewek yang lari tadi.

Daffa? Kaya pernah denger.

"Cla, Daffa siapa sih?" Tanya gue menyenggol lengan Clara.

"Kalo menurut memori gue sih, si Badboy sekolah yang pinter basket. Tapi ya, sekarang predikat Badboy sekolah di pegang pacar lo." Jelas Clara. Gue menoyor kepala Clara. Najis sejak kapan Rey pacar gue?

Oh iya, gosip kan gitu.

"Badboy? Rey? Ga pantes amat." Cibir gue.

"Yeee, situ ga tau ya, dia itukan catatan BKnya melebihi Daffa, terus dia itu suka gombal ke cewe lain, dia juga pria idaman wanita seantero sekolah!" Jelas Clara dan Ana mengangguk menyetujui ucapan Clara, gue memutar bola mata malas.

"Kalo iya kenapa ga di embat aja sih, capek gue tiap hari di bikin sial mulu sama anak setan!" Dumel gue.

"Cemburu bilang aja," goda Ana menoel pipi gue, ih mitamit deh cemburu sama anak setan!

"Najis, mending gue sama Aliando!" Gue berjalan duluan lalu Clara menyusul gue dengan Ana, mereka masih ngegodain gue karena cemburu. Najis gue kan ga cemburu!

"Kaya Aliando mau aja sama lo," jleb, Ana hanya menyengir saat gue menatapnya tajam.

Gue, Clara, dan Ana melanjutkan perjalanan kami ke perpus, biasa anak rajin kan mainnya ke perpus.

K E T U A K E L A S

Author Pov.

Rey duduk di sebuah bangku panjang kantin sendiri, saat ini masih jam pelajaran dan Rey sedang membolos. Bukan hanya karena ia malas bertemu Pak Botak tapi Rey juga menunggu seseorang. Bukan, bukan Ava. Tapi sahabat lama yang baru bertemu kembali.

"Lo di sini," ujar seseorang dari arah belakang, Rey menoleh lalu tersenyum miring.

"Masih hidup lo?" Cowok yang di tanya terkekeh pelan lalu berjalan mendekati Rey, ia duduk di samping Rey.

"Gue denger, lo mau nyaingin predikat gue sebagai The Most Wanted Badboy di sini?" Cowok itu menatap Rey tak suka, Rey membenahi posisi duduknya menjadi menghadap cowok itu.

"Kebiasaan lo belum berubah, eh?" Cowok itu tertawa, ia menggeleng lalu memesan es jeruk.

"Gue liat lo di mading, ga heran lo ngalahin gue. Ternyata lo udah senekad itu di sekolah." Kini giliran Rey yang tertawa, Rey mengusap dagunya nampak berpikir apa yang di pajang di mading.

Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang