"ANJER BAT SI AVA!" Wait, gue menghentikan langkah gue lalu berbalik menatap kerumunan manusia di mading.
"JADI DIA GA SAMA REY? WAH WAH TERUS DIA SAMA SIAPA?"
"BEGO BANGET LO, DIA LAGI DI PEREBUTIN DAFFA SAMA REYNAND TAU!"
"CABE DASAR SOK KECAKEPAN!" Nah loh, kenapa gue di umpat-umpat gak jelas?
Yang tadinya gue pengen ke kelas naruh tas sekarang jadi datengin kerumunan anak-anak di mading.
"Minggir coy!" tegur gue, seketika kerumunan itu menatap gue lalu membelah dan memberikan gue jalan.
Wadaw, sejak kapan gue bisa kaya gini?
Gue berjalan mendekati mading lalu melotot sexy menatap apa yang terpampang di mading yang membuat anak-anak lain mengumpat gue.
'Big News! Ava bukanlah pacar Rey, Ketua Kelas yang terkenal seperti macan dan ratu neraka tengah di perebutkan oleh The Most Wanted Badboy!' Kira-kira itu yang ditulis di mading sialan ini.
"MANA NIH PENULISNYA? WOI WOI SIAPA NIH YANG NULIS? GA ADA KERJAAN AMAT YA! MANA WOI MANA KELUAR GA LO!" Teriak gue sambil menggebrak-gebrak mading.
Buset ganas amat gue, bodo amat!
"Njir beneran macan tjoy,"
"Mampus lo Mit kalo jadi mading itu,"
"Dapat dipastikan bakalan babak belur noh penulis mading." Bisik-bisik anak-anak yang ngerubungin gue, elah itu mah kaya toa ngomongnya bukan bisik-bisik.
"Yang masang mading kan seksi mading di OSIS," celetuk seseorang membuat gue berhenti melakukan aksi perusakan terhadap mading sekolah, gue menatap orang itu ganas sementara ia menatap gue takut.
"Siapa seksi mading di OSIS?" Tanya gue dengan nada seram dan memancarkan aura hitam di sekitar tubuh gue.
"E-eh i..itu gue ga tau," ia nampak berkeringat dan raut wajahnya ketakutan.
Tepat saat gue ingin menanyakan hal selanjutnya, suara seseorang yang sangat familiar mengintrupsi aura panas di sini.
"Gue tinggal sehari aja lo udah main sama yang lain, nakal banget sih cewek gue." Ujarnya sembari mengacak rambut gue dan mencubit pipi gue dengan keras.
Sakit men!
Gue melotot kearah Rey yang tengah tersenyum licik ke arah gue, seketika pekikan nyaring terdengar di sekeliling gue.
"Lepasin!" Bentak gue berusaha melepaskan cubitan mautnya di pipi gue.
"Ga, ini hukuman buat yang selingkuh sama Rival gue!" Rey semakin keras mencubit pipi gue. Anjir.
"Sakit bego!"
"Yaudah ayo ke kelas," Rey melepas cubitannya lalu merangkul gue menjauhi mading yang hampir rusak itu.
K E T U A K E L A S
"Ava! Kamu tau apa kesalahanmu?" Tanya Pak KepSek sambil melotot.
"Hmm, teriak-teriak di koridor?" Tebak gue sambil menunduk, takut sumpah. Bayangin ajaPak KepSek sedang menatapmu dengan tajam seperti mengatakan 'dosamu-sangat-banyak-nak.' Gimana gak serem coba!
"Ya itu salah satunya, apa lagi?" Tanya Pak KepSek masih melotot, bedanya sekarang aura galaknya sangat terlihat, serem men.
"Hmm, berantem sama Rey pas pelajaran Sejarah?" Tebak gue lagi, duh saking banyaknya punya salah gue sampe bingung bagian mana yang buat Pak KepSek kumisnya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Kelas
Humor[CERITA INI SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU] *** Semenjak kedatangan murid baru itu, hidup gue yang tenang menjadi gila dan banyak cobaan. Apa lagi hobinya yang suka ngelanggar peraturan membuat gue ikut terseret ke ruang BK untuk mempertanggungja...