[Author PoV]
Sudah keitung hampir 5 bulan saat Shin pindah ke sekolah yang sama dengan Adit. Selama itu Shin selalu berada dekat dengan Adit. Selama ada Adit disitu juga pasti terdapat Shin. Mereka berdua sudah seperti surat dan perangkonya. Dan selama itu pula Reksa tidak pernah menyapa Adit terlebih dahulu. Adit pun juga sama, tidak mau menyapa Reksa terlebih dahulu. Dia sudah terlanjur kecewa dengan Reksa. Meskipun dia masih menyayangi Reksa tapi saat ini dia enggan menyapa Reksa. Reksa sudah mengecewakannya. Adit sangat tidak menyukai orang yang sudah membohongi atau mengecewakannya. Dan sekarang orang yang dia sayang malah mengecewakannya. Jadi lebih baik orang itu mundur teratur atau lebih baik Adit menjauhinya.
Saat ini jam pelajaran ketiga telah selesai dan saatnya untuk para murid untuk beristirahat. Setelah pak Boni guru Matematika yang mengajar dikelas Adit keluar kelas. Shin menariknya keluar kelas untuk ke kantin.
"Adit, kekantin yuk. Laper" kata Shin dan sebelum Adit menjawab pertanyaannya Shin sudah menarik tangan Adit terlebih dahulu.
Adit hanya terkekeh pelan saat Shin menarik pergelangan tangannya. Dan menurut saja kemana dia akan dibawa oleh Shin.
Sementara itu Reksa yang tidak sengaja melihat adegan tersebut merasa tidak suka. Dia tidak suka melihat Shin yang terlalu dekat dengan Adit. Dia tidak suka.
"Reksa" panggilan Tasya yang ada disebelahnya mengembalikannya kedunia kembali.
"Ya. Ada apa sayang?" Tanya Reksa setenang mungkin. Tasya yang mendengar panggilan sayang dari Reksa otomatis pipinya langsung memerah.
"Kekantin yuk"
"Apapun untukmu" kata Reksa dan tak lupa dengan senyuman yang terpampang dibibir yang dulu selalu mengucapkan kata-kata yang romantis untuk Adit.
***
[Reksa PoV]
Saat ini gue udah sampe dikantin. Tasya cari meja yang kosong buat kita berdua makan dan gue sendiri memesan makanan.
Saat gue kembali dari mesen makanan dan berniat menuju ke meja yang udah ada Tasya disana. Gue gak sengaja lihat Adit sama Shin yang lagi duduk makan berdua. Runa gak tau kemana. Sesekali mereka berdua berbincang dan ketawa-ketawa. Saat lewat samping mereka gue sempet denger percakapan mereka berdua.
"Nanti pulang sekolah bareng sama aku ya. Aku bawa motor" terdengar seperti suara Shin.
"Baiklah. Oh ya, nanti kerumahku dulu ya. Bosen dirumah sendirian" ajak Adit.
Entah kenapa gue gak suka sama kedekatan mereka berdua. Shin terlalu dekat dengan Adit. Oke, gue masih sedikit menyayangi Adit. Tapi gue juga mencintai Tasya. Gue gak mau kalau nanti gue sampe kehilangan Tasya.
Gue terus jalan kemeja Tasya dan duduk didepannya. 5 menit kemudian pesenan kita dateng dianterin sama mang ujang. Dan setelah gue bilang makasih mang ujang kembali ke dapur kantin.
"Nanti gak usah pulang dulu ya, kita jalan-jalan dulu" ajak gue ke Tasya yang lagi asyik makan basonya.
"Em, baiklah. Mau kemana?"
"Cuma jalan-jalan aja. Kalo kamu mau pergi ke suatu tempat, aku juga bisa anterin"
"Ah. Kebetulan aku juga mau ke toko buku. Kita ke toko buku aja ya"
"Iya sayang. Apapun untukmu" kataku sambil tersenyum kearahnya. Wajah Tasya memerah. Cantik banget.
★★★
[Adit PoV]
Sekarang udah jam pulang sekolah dan sesuai janji, hari ini gue pulang sama Shin. Dan juga nanti Shin gue ajak buat maen ketempat gue. Bosen gue dirumah, mau kerumah Runa tapi jauh yaudah Shin gue ajak aja kerumah gue. Kebetulan orang tua gue juga lagi kerumah nenek, jenguk nenek yang sakit dan mungkin baru pulang nanti sore atau bahkan malem.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR (SELESAI)
General Fiction[!!! Ini saya ganti judul yang sebelumya "You're Crazy but, I Love it" !!!] Adit Saputra seorang anak laki-laki berumur 16 tahun yang merasa dikecewakan oleh pacarnya. Dan pada saat itu pula muncullah orang baru dalam kehidupannya yang akan menjad...