6

8.4K 649 23
                                    

[Adit PoV]

2 hari sejak kejadian Shin menginap dirumahku. Shin semakin dekat denganku, dan gue gak ada masalah dengan itu.

Gue dapat merasakan nyaman dekat dengan Shin. Seperti sekarang ini. Kami berdua sedang duduk di halaman belakang sekolah yang sepi karena jarang orang datang kesini. Berhubung besok minggu depan mau UTS makanya sekarang jam kosong. Katanya sih hari tenang.

Shin duduk disampingku, pandangannya lurus menatap langit atasnya yang terlihat biru dengan hiasan-hiasan awan putih di sana.

Gue bingung, kenapa setiap duduk disini Shin selalu asik memandang langit.

"Apa bagusnya langit?" Tanyaku penasaran.

"Hm?"

"Kenapa memandang langit dengan segitunya?"

"Aku selalu merasa nyaman saat liat langit. Kau tau kenapa?" Tanyanya.

Lah gue mana tau? Makanya gue tanya kan? Gue diem gak jawab.

"Aku keinget sama Ibu aku yang udah gak ada. Saat liat warna langit yang biru itu aku selalu keinget sama Ibu karena beliau suka warna biru" lanjutnya.

Oh. Gue baru tau kalau Ibunya udah gak ada. Aduh jadi sedih nih.

"Shin-kun" pangil gue.

Shin menoleh, wajahnya yang tenang terlihat sangat mempesona. Matanya yang sipit terlihat semakin sipit saat ia menghindari sinar matahari dengan menyipitkan matanya.

Hati gue menghangat tiba-tiba, entah karena apa. Melihat wajah Shin saat ini ngebuat gue ngerasa tenang.

"Ada apa?" Seketika gue kembali ke dunia nyata. Hadeh, ngapain gue pake ngelamun segala.

"Gak, gak jadi" kata gue dan gue ngalihin pandangan gue ke arah lain.

Ah, gue ngerasa aneh. Hati gue jadi sedikit sejuk. Kenapa ya?

"Ngantuk nih gue" celetuk gue.

"Ya udah tidur sini" kata Shin dan langsung meluruskan kedua kakinya sambil menepuk kedua pahanya.

Gue masih diem. Detik berikutnya tangan Shin ngeraih punggung gue dan nidurin gue di tanah dengan pahanya buat bantalnya.

"Makasih" kata gue. Shin tersenyum saat sebelum gue menutup mata gue.

Gue nyamankan posisi tidur gue dan gue ngerasa tangan Shin mainin rambut gue. Ngerasa tambah nyaman karena perlakuan Shin, gue pun langsung jatuh tertidur.

***
[Author PoV]

Terlihat Reksa tengah berjalan sendirian tanpa kekasihnya -Tasya di sampingnya. Saat tak sengaja melewati samping gedung sekolah ia melihah Shin tengah menuntun Adit untuk tidur di pangkuannya dan setelahnya ia memainkan rambut Adit dengan rasa sayang.

Rasa tak senang menjalar di hatinya. Ia tau ia mencintai Tasya tapi kenapa melihat Shin dan Adit begitu dekat membuatnya sangat sakit?

Reksa memilih untuk meninggalkan tempat itu. Wajahnya tak secerah tadi saat melihat kedekatan Adit dengan Shin.

Ia akuin akhir-akhir ini hubungan Adit dan Shin semakin dekat bahkan tak tanggung-tanggung Shin pernah mencium pipi Adit saat di depan sekolah. Bahkan di situ masih banyak orang, ngebuat wajah Adit memerah sempurna nahan malu.

Ia menghampiri Tasya yang tengah duduk di depan kelas, tapi langkahnya terhenti saat dengan tiba-tiba Runa berlajan didepannya.

Tatapan Runa begitu menusuk, ngebuat Reksa merinding seketika.

AMOUR (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang