7

8.9K 655 24
                                    

[Author PoV]

Seperti tahun-tahun kemarin. setelah penerimaan rapot akan ada liburan kenaikan kelas.

Dan hari ini adalah hari terakhir liburan bagi Adit dan juga Shin. Karena besok sudah mulai masuk sekolah lagi Shin berniat untuk menginap dirumah Adit.

Tepat jam sepuluh pagi Shin sudah ada di depan rumah Adit. Lengkap dengan ransel yang menempel di punggungnya. yang pastinya berisi baju ganti, seragam sekolah dan yang pasti beberapa buku yang harus ia bawa besok.

'Tok tok tok'

Shin mengetuk pintu rumah Adit. Tak berapa lama pintu rumah dibuka oleh Adit. Adit yang sudah tau maksud Shin langsung menyuruhnya masuk.

Lewat ruang tamu Shin mendengar suara ketawa-ketawa. Dan bisa ia lihat ada Rhendy -yang biasa dia panggil Ren adik Adit lagi bercandaan sama seseorang yang belum pernah Shin lihat sebelumnya.

"Itu siapa?" tanya Shin yang penasaran dengan orang itu ke Adit.

"Oh. Itu Lian temen adek aku. Udah biarin aja dari semalem mereka berdua ribut terus"

"Semalem?" tanya Shin bingung.

"Em. Lian kemaren nginep disini. Gak tau pada bahas apaan. Pokoknya berisik banget tuh orang dua" jelas Adit.

Kini keduanya sudah berasa di kamar Adit. Shin langsung meletakkan tas ranselnya di samping kasur Adit dan rebahan di atas kasur Adit.

Adit keluar sebentar buat ngambil minuman dan makanan ringan buat mereka berdua.

"Maen PS yuk" ajak Adit setelah kembali ke kamarnya.

Shin hanya menganggukkan kepalanya dan bangkit dari rebahannya lalu duduk di lantai samping Adit. Setelah itu mereka berdua bermain PS hingga dua jam. Merasa kalah terus melawan Shin, Adit memutuskan buat istirahat.

"Udah ah, capek. Dari tadi kalah mulu" celetuk Adit lalu berjalan menuju kekasurnya. membanting badannya disana.

"Hahahahaha" Shin hanya ketawa karena Adit merasa kesal karena kalah terus.

Shin ikut merebahkan tubuhnya disamping Adit. Beberapa menit kemudian keduanya tertidur.

Sedangkan di ruang tamu Rhendy sama Lian sedang asik menonton tv setelah tadi becandaan.

"Gue laper nih Ren. Ada makanan gak?" Tanya Lian ke Rhendy.

"Gak tau, lo tau sendiri kan ortu gue pergi dari kemaren dan bakalan pulang tiga hari lagi. Jadi ya, gak ada yang masak"

"Yahh, kakak lo gak masak? Kakak lo kan tipe-tipe uke gitu. Masa gak bisa masak. Lo tau sendiri kan gue gak bisa masak" kata Lian.

Rhendy hanya senyum denger perkataan Lian. 'Lo juga tipe uke dan kenapa lo juga gak bisa masak?'  batin Rhendy.

"Kakak gue bisa sih kalo yang mudah-mudah. Ya udah lo panggil deh kakak gue dikamar. Tadi kayaknya ada temennya yang dateng" suruh Rhendy.

Dengan berat hati Lian memanggil kakak Rhendy kekamarnya yang ada dilantai dua samping kamar Rhendy.

Lian mengetuk pintu kamar Adit. Sekali, dua kali gak ada jawaban. Akhirnya Lian membuka sedikit pintu kamar Adit yang gak kekunci.

"Kak Adit dipang-" ucapan Lian terhenti karena melihat pemandangan yang menurutnya surga dunia karena langka.

Lian kembali menutup pintu kamar Adit dengan pelan lalu berlari kebawah dengan cepat menuju ke ruang tamu. Wajahnya terlihat sangat gembira dan juga memerah.

AMOUR (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang