Heart
Naruto © Masashi Kishimoto
Pairings NaruSakuSasu. Semi-Canon. Tragedy
Okay, selamat membaca ya kawan ^0^
"K—kau.. tidak apa-apa kan, Sakura-chan?" Naruto tersenyum simpul, ia memuntahkan darah segar dari mulutnya.
"I—iie..." Sakura menangis deras, tak terkontrol. Ia menutup mulutnya dengan tangannya. Sesekali ia pejamkan matanya, dan membukanya kembali. 'Bagaimana ini? Kusanagi Sasuke-kun menembus paru-paru kanan Naruto. Aku harus segera menyembuhkan lukanya.'
"Seperti biasanya, kau memang bodoh, Dobe!" Sasuke menarik kusanagi-nya dari tubuh Naruto. Ia tersenyum sinis, cukup puas dengan apa yang telah ia lakukan.
Sakura hendak menyentuh bahu Naruto. Tangannya sedikit bergetar, ia menggerutu dalam hati. Kenapa ia setegang ini? Kalau tidak cepat, darah Naruto akan terus mengalir. Sakura menghapus air mata yang berlinangan di pipinya. Ia menyadari, sekarang bukan saatnya untuk menangis.
POOF!
Naruto tiba-tiba menghilang ketika Sakura hendak mengeluarkan jutsu medisnya.
"E—Eh?" Sakura terheran-heran dengan apa yang dia lihat. Mulutnya terbuka lebar, berekspresi layaknya orang bodoh. 'Kagebunshin?' pikirnya dalam hati. Sakura terlalu kaget dengan kejadian barusan, dia lupa kalau Naruto ahli dalam tipuan. Entah mengapa kali ini dia merasa dibodohi.
Kakashi yang melihat hal itu menghembuskan nafasnya kuat-kuat, ia juga cukup kaget melihat Naruto—yang tanpa pikir panjang—langsung melompat ke arah Sakura.
"A—Apa?" Sasuke tercengang. 'Kuso, kenapa aku sampai tertipu? Sempat-sempatnya Naruto mengeluarkan kagebunshin tanpa sepengetahuanku, dia berhasil menipu sharingan-ku!' Sasuke menggerundel dalam hati. Ia perhatikan sisi depan, kanan, kiri, dan belakangnya. 'Sial, dimana dia?'
"Aku disni, Teme!" Tiba-tiba Naruto muncul dari arah kanan Sasuke. Dan...
DUAAKKK!
Naruto mengarahkan pukulannya ke wajah Sasuke. Ia terpental beberapa meter.
"Sakura-chan, kau tidak apa-apa?" Naruto cepat-cepat lari ke arah Sakura. Diperhatikannya Sakura yang tertunduk, matanya kosong menatap sepatunya sendiri.
"Ya," ujar Sakura bengis. Naruto bergidik ketakutan. Tubuhnya langsung membeku, wajahnya pucat pasi. Ia menelan ludahnya sendiri. Naruto kenal sekali akan hawa ini. Hawa membunuh Haruno Sakura ketika ia marah pada saat Naruto melakukan hal-hal konyol di depannya. Tapi Naruto tidak melakukan sesuatu yang konyol bukan?
"Ka—kau kenapa, Sakura-chan?" Tanya Naruto. Naruto menelan ludahnya sekali lagi, ia mundur satu langkah.
Sakura memandangnya dengan tatapan death glare. Lalu ia mengepalkan tangannya yang berbalut sarung tangan hitam—yang Naruto tidak mengerti—seperti berapi. Mungkin karena ketakutannya ia jadi berhalusinasi hiperbola seperti itu.
"Grrhhh... BAKA!"
BLETAKK!
Sakura memukul kepala Naruto dengan kepalannya.
"I—Ittai... Nan da yo, Sakura-chan?" Naruto mengusap-usap kepalanya. Kekuatan monster Sakura, ia tahu tidak dikeluarkan Sakura seluruhnya. Tapi tetap saja bukan main sakitnya.
"Kenapa? Kenapa KATAMU? Jangan bermain-main dengan kagebunshin-mu, BAKA! Kau nyaris membuatku jantungan! Aku pikir k—kau... Kau," Sakura tidak sanggup melanjutkan kalimatnya. Tetesan air mata terlihat dari ujung matanya. Tertahan di sana, namun kemudian berderai perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART
Fanfiction[BEBERAPA PART DIPRIVATE, SILAKAN FOLLOW DULU :D] Kedua kaki Naruto terbakar dan terancam diamputasi. Lalu keadaan Sasuke lebih sekarat, ia membutuhkan donor jantung. Sedangkan Sakura berusaha mati-matian agar Naruto tidak diamputasi dan ia pun menc...