(edited) 2-01-16
Harry's POV
"stop, please stop" mohonnya. Apakah kami sudah berlebihan? Tidak. Dia pantas menerima ini. Dia hanyalah gadis bodoh yang kubenci. Aku sangat membencinya. Bahkan diriku sendiri tidak tahu mengapa aku membencinya. Setiap kali melihatnya, yang kuinginkan hanyalah terus menghajar dan menghajarnya.
"Guys, stop! i think we've done too much" ucap Zayn. Ada apa dengan Zayn? Mengapa ia meminta kami untuk berhenti? Ia bertingkah aneh. Biasanya dia lah yang paling bersemangat untuk menghajar gadis bodoh itu.
"Mengapa kau meminta kami untuk berhenti, Zayn? Kau bertingkah aneh hari-hari ini" aku berjalan mendekati Zayn. "Aturan masih berlaku, kau tahu." ucapku.
Zayn mendorong tubuhku pelan dan berjalan menghampiri gadis bodoh itu. "Lihatlah, wajah dan tubuhnya memucat!"
"Oh, jadi kau memperdulikannya sekarang?" tanyaku. "Bukan begitu, Harry. Aku hanya khawatir bagaimana jika ada seseorang melaporkan kita ke polisi?" ucapya khawatir.
Benar juga dia, tetapi tidak mungkin, gang kecil dan gelap seperti ini hampir tidak pernah dilewati orang.
"Harry, kita harus segera pergi dari sini sebelum ada seseorang melihat kita!"
"Ya, Harry. Zayn benar. Kita harus segera pergi dari sini. Aku tidak mau tertangkap polisi. Jika aku dipenjara aku tidak akan bisa makan di nando's lagi sepuasnya," Persetan dengan Nando's. Aku menjitak kepala Niall. "Baiklah, ayo kita pergi dari sini " ucapku. Aku dan teman-temanku berjalan keluar gang meninggalkan Lia yang sudah tergeletak tak sadarkan diri sendirian.
**
Zayn's POV
Tidak. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian di tempat seperti ini. We've done too much. Aku tidak tahu kenapa perasaanku terhadap Lia semakin hari semakin aneh. Aku selalu memikirkan Lia, mengkhawatirkannya. Sekarang, wajah cantiknya dipenuhi banyak darah dan kulitnya memucat. Banyak sekali luka memar yang ada di tubuhnya.
Aku mengangkat tubuhnya perlahan dengan hati-hati. Bahkan aku baru menyadari bahwa tubuhnya sangat enteng. Mengapa selama ini kami memanggilnya dengan sebutan 'fatass' ? Ia bahkan tidak pantas untuk dipanggil dengan sebutan itu.
Aku berjalan menuju mobilku dengan Lia yang berada di gendonganku dan meletakkan Lia di kursi penumpang dengan sangat hati-hati. Lalu aku duduk di kursi kemudi dan melajukan mobilku menuju rumah sakit. Semoga aku tidak terlambat. God, selamatkanlah Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
why me? ↠ one direction
FanfictionMengapa? Mengapa mereka memilihku? Mereka tidak tahu kehidupanku yang sebenarnya. Mereka membuat hidupku menjadi lebih buruk. i don't deserve this.