halu i'm back!! holycrap. demi apapun seneng bangettt udah ada 1000+ readers. terima kasih banyak yang udah nyempetin buat baca story saya ini. makasih banyak pokoknyaaaa<3 ILYSM
oiya, gue baru bikin cast nyaaa. telat banget ya? haha. yaudah sok atuh dilihat.
by the way.............................
Happy reading!
***
Aku terbangun dari tidurku akibat aroma makanan yang sangat sedap. Siapa yang memasak pagi-pagi seperti ini? Tidak mungkin Zayn. Hm, mungkin itu tante Tricia? Ah kebetulan sekali, aku sangat lapar. Segera aku keluar dari kamarku dan berjalan ke arah dapur.
"Tan- Harry?" ucapku tidak percaya. Ia memasak?
"Hey good morning." sapanya sambil terus sibuk melakukan kegiatan memasaknya.
"G-good morning. Kau memasak apa?" balasku.
"Parmesan chicken pasta." jawabnya. Ohhh bahkan ia terlihat sangat tampan ketika sedang memasak.
"Apa kau suka?" tanyanya yang kini menatapku. Aku mengangguk.
"Tentu." ia tersenyum.
Setelah selesai memasak, ia menyajikannya di atas piring dan kami memakannya bersama-sama. Tidak ada obrolan di antara kami. Hanya ada suara garpu yang beradu dengan piring.
"Aku ingin pergi keluar nanti. " ucapnya seraya mengelap mulutnya dengan tisu. Aku hanya mengangguk. Ia menghela nafas.
"Tidak tidak. Aku merubah pikiranku. Aku akan disini saja, menemanimu."
"WHAT? Uh..sorry. Maksudku, kenapa? Tidak apa-apa, kau pergi saja." ia mengerutkan keningnya.
"Kau mengusirku?"
"B-bukan, bukan seperti itu. Maksudku, kalau kau ingin pergi, aku tidak apa-apa disini sendiri." ia terkekeh.
"Mendengar ucapanmu justru membuatku semakin ingin menamanimu disini." kini aku yang mengerutkan keningku.
"Tidak, tidak usah dipikirkan. Hm apa yang ingin kau lakukan hari ini?" apa yang ingin aku lakukan hari ini? Tidur!!
"Tidur." kataku dengan suara yang kecil. Ia tertawa mengejek.
"Apa? Tidur? Cih, bagaimana tidak gemuk jika kerjaanmu di hari libur hanyalah makan dan tidur." ucapannya membuatku menatapnya dan tersenyum lemah. Perkataannya benar juga. Aku memang gendut. Yeah, everybody called me fat.
"Ya, aku tahu itu." ucapku sambil menunduk.
"Eh.. Kau tahu aku bercanda kan?" Harry memiringkan kepalanya dan menatapku. Aku tersenyum dan mengangguk. Ia menghela nafas.
"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk-"
"Tidak apa-apa Harry!" aku memotong ucapannya membuatnya diam. Ia menghela nafas.
"Aku akan ke kamar." kata ku kepadanya. Aku mengambil piring kotor ku dan meletakkannya di wastafel.
Aku menghempaskan tubuhku di atas ranjangku. Apakah Harry akan berpikir bahwa aku terlalu dramatis? Hanya dibilang gemuk saja sudah bertingkah seperti ini. Ugh, aku hanya sedang bad mood saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
why me? ↠ one direction
FanfictionMengapa? Mengapa mereka memilihku? Mereka tidak tahu kehidupanku yang sebenarnya. Mereka membuat hidupku menjadi lebih buruk. i don't deserve this.