6

526 50 3
                                    

Alexa POV

"gue benar-benar gak percaya kalau Ashton bakal ajak gue ke Vivid festival, Al"

Aku mengangguk saat Beca mengucapkam kalimat tadi. Sudah kesekian kalinya dia mengucapkan kalimat itu.

"Akhirnya yang gue tunggu datang juga"

Dan ini kalimat baru nya dan tunggu,menunggu? Apa nya?

"What? Maksud lo apa?"

Beca tersenyum seperti ingin menunjukkan sesuatu. Aku dan Kyla saling pandang lalu menatap Beca dengan penuh selidik.

"Iya, gue tau Ashton suka sama gue. gue pura-pura gatau aja karna gue ingin dia membuktikannya. Setelah lama hanya memantaunya ternyata ini saatnya di tunggu-tunggu. Ashton ngajak gue jalan" ucapnya dan lalu dia menarik napasnya "ya gue juga suka sama Ashton. Kiriman salam asal nyeletuk gue itu serius ga main-main"

Aku melongo. Kyla di sebelahku menatap Beca dengan tatapan tidak percaya. Wow cukup lama dia menyimpan rahasia ini dari kami.

"Jangan begitu kenapa sih wajah kalian. Kenapa ga ada yang bersuara?"

"Jadi lo suka sama Ashton? Iya?" Tanya Kyla.

Beca mengangguk. Ya tuhan 2 dari mereka menyukai teman-temanku. Calum lebih dulu pacaran dengan Kyla sejak masuk High School dan kini Beca menyukai Ashton entah dari kapan dan Ashton menyukai Beca tentu sejak aku masih duduk di kelas 2 SMP saat Beca dan Kyla sedang rajin-rajinnya main di rumahku.

"Pantesan lo senang saat Ashton mengajak ke Vivid Festival" kini aku baru berkomentar sekena ku saja. Padahal gatau aja dia kalau Ashton mengajaknya ke Vivid festival juga karna usul ku. 

"gue bingung harus pake baju apa" ucap Beca. 

"Please Beca ini cuma Ashton kakak gue, bukan Louis Tomlinson idola lo. Pakailah pakaian yang sesuai. Ashton suka sama cewek yang apa adanya"

"gue nervous jadinya"

"Ini hanya Ashton Irwin senior kita bukan Louis Tomlinson, Rebeca" ucap Kyla dan di susul anggukanku.

"Fine. Fine" ucap Beca "Kalian ke vivid festival?"

"Tentu bersama Calum dong" ucap Kyla semangat. Dia terlalu mencintai Calum "kalau lo gimana,Al?"

"Yah kalian tau lah"

"Pergi bersama Luke tentu saja" ucap mereka bersamaan. Tuh kan mereka bahkan tau aku akan pergi bersama siapa. Mereka terlalu tau aku bagaimana.

Aku menghela napasku. Aku sebenarnya tidak keberatan pergi bersama Luke tapi kadang aku selalu takut kalau dia tiba-tiba melakukan hal-hal menjengkelkan yang biasa dia lakukan padaku. Entah sebenarnya dia itu kenapa dan apa alasannya yang selalu iseng kepadaku. Padahal saat pertama kali aku bertemu Luke dia tidak seperti sekarang.

Aku bisa melihat tubuh jangkung Luke yang saat ini sedang berbicara dengan seorang perempuan yang sepertinya teman sekelasnya. Sesekali mereka tertawa. Lihatkan kalau dia memang isengnya hanya kepadaku, buktinya dia ke temannya biasa saja. 

Duh kenapa sih aku jadi memikirkan Luke begini, apa pentingnya pula. 

*

Aku sejak tadi hanya memperhatikan Beca yang tidak henti-hentinya menatap ke arah cermin dan selama itu juga dia terus menata rambutnya yang memang style rambutnya begitu-begitu aja, bergelombang dengan potongan sebahu. Aku menuju lemari pakaian dan menyiapkan pakaian yang akan aku kenakan nanti.

"gue merasa aneh" ucap Beca yang kini duduk di pinggir kasur. Sepertinya dia sudah kelelahan bolak-balik kaca cermin terus. Setelah aku menemukan pakaian yang cocok aku segera menghampirinya dan duduk di sebelahnya.

Annoying Luke ft. Luke Hemmings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang