7

567 51 12
                                    

Luke POV

Saat sampai di Opera House, Alexa langsung mengajak mencari makanan atau sekedar cemilan. Entah dia ini kenapa selalu saja yang di cari makanan. Kalau sudah begini pasti dia akan sibuk dengan makanannya. Gue menunggu Alexa yang sedang menunggu Hotdognya matang. Tidak lama Alexa datang sambil memakan Hotdognya dengan lahap. Lihatkan dia asik dengan makanannya. Gue dan Alexa memilih duduk-duduk dulu sembari menunggu makanan Alexa habis.

"Lo mau?" tawarnya masih dalam keadaan mengunyah Hotdognya dengan lahap. Gue menggeleng, biarkan dia menikmati makanannya.

"Lo ini sebenarnya kesini mau makan atau mau menikmati Vivid Sydney sih?"

"Dua dua nya maybe? Memang kenapa?"

gue kembali menggeleng. Alexa masih menikmati hotdognya yang tinggal setengahnya. Akhir-akhir ini Alexa jadi sangat doyan makan, tapi gue tidak mempermasalahkannya toh kelakuannya saat sedang mengunyahkan makan sangat lucu. gue masih terus memperhatikan Alexa yang kini sedang merapikan bekas makanannya. gue memberikan tissue yang secara kebetulan berada di kantony hoodie, entah ini tissue siapa. Ya selama masih bersih gue berikan saja ke Alexa.

"lo terpaksa ya nemenin gue?"Tanya Alexa tiba-tiba.

"nggak, memang kenapa?"

"Sejak tadi lo diam saja"

"lo mau gue isengin? Sejak tadi gue sudah menahan-nahan nih"

"Nggak sih cuma aneh aja"ucap Alexa lalu kini pandangannya melihat ke arah sekitarnya. 

Vivid Sydney malam ini benar-benar ramai sekali. gue bahkan tidak bisa menemui Calum, Ashton maupun Michael. gue tahu pasti mereka sedang asik menikmati malamnya bersama pasangannya masing-masing dan gue disini menemani adik dari Ashton ya sebenarnya juga gue senang bisa jalan bersama Alexa.

"Luke, boleh nanya?"

"Silahkan"

"Apa alasan lo kenapa selalu mau menemani gue? Memangnya lo gak punya perempuan incaran seperti yang lainnya?"

gue menatap Alexa dengan tenang yang sebenarnya dalam hati pun gue kaget dengan pertanyaannya barusan. Haruskah gue menjawab kalau sebenarnya gue mengincar nya sejak lama? Tidak mungkin. Ayo Luke kau pikirkan jawabannya jangan diam saja. Alexa di depan gue masih menatap dengan wajah meminta jawaban. Aduh wajahnya itu membuat gue gugup.

"lo keberatan ya?" tanya gue mengalihkan pembicaraan. gue gatau harus menjawab apa. 

"Nggak. gue hanya keberatan kalau lo mulai menjengkelkan"

"Tapi kan malam ini nggak"

"Yang kemarin-kemarin? lo amnesia ya?"

"I wish that I could wake up with amnesia"

"Luke"

"Yes babe"

"Ugh!"

Alexa langsung beranjak dari kursinya dan segera meninggalkan gue yang tertawa sendiri menyadari kalau tadi gue memanggilnya dengan sebutan 'babe'. Gue beranjak dari kursi dan berjalan menuju ke toko yang menjual minuman dan membeli dua botol minum, mengingat tadi Alexa belum minum setelah menghabiskan hotdognya.

Setelah gue membeli minuman tadi gue segera menuju ke tempat gue dan Alexa duduk tadi berharap Alexa kembali karna menyadari kalau tadi gue hanya bercanda. Tapi, saat aku sudah berada di tempat tadi Alexa tidak ada. gue mencoba berjalan ke arah kanan, arah dimana Alexa tadi berjalan pasti dia tidak akan jauh-jauh kesana.

Tapi yang di dapatkan hanya lautan manusia yang memadati Opera House. Beberapa kali terkecoh dengan beanie abu-abu yang menyembul dari penglihatan gue yang ternyata bukanlah Alexa. Kemana dia? gue terus berjalan sambil mencoba mengontaknya melalui telpon tapi hasilnya nihil. Telponnya tidak di angkat. 

Annoying Luke ft. Luke Hemmings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang