Special Concerto Episode 05

1.2K 67 12
                                    

(Skip untuk adegan yang menurut saya agak berlebihan dari lanjutan di episode sebelumnya. Yang ingin dilanjutkan, silahkan corat-coret di profil saya, nanti akan saya pertimbangkan lagi, errr, mungkin akan saya buatkan versi short storynya seperti Last Night In Anime World xD)

Keesokan harinya, aku, Ryuichi Venzo, terbangun dengan sekumpulan loli-loli manis yang berebut tubuhku dibalik selimut. Oi, seseorang menyentuh 'senjata'ku!

"Ummm~ Selamat pagi, Venzo-kun..." sambut Miku yang terbangun setelahku sambil mengucek-ngucek matanya. Wah, sepagi ini mataku sudah dimanjakan dengan scene loli yang baru saja bangun tidur disampingku. Dan satu lagi, tubuh mungilnya yang tidak mengenakan pakaian sehelaipun!

"M-Miku... Cepat kenakan pakaianmu..." ucapku sambil mengalihkan pandanganku kearah lain karena perlahan 'senjata'ku mulai bergerak dan mengeras, tanda siap menyerang kapan saja.

"Hareee...? Ada yang ikut bangun ya? Onii-chan nakal sekali~" singgung Kotori yang terdengar ada didalam selimut dan bergerak agar terlihat olehku.
"Adaauww! Jangan disentil, Kotori!" seruku sambil mencoba menangkap Kotori dengan membuka selimut.

Dan hasilnya, aku menemukan Kaguya, Yuzuru dan Yoshino sedang tertidur disekitarku mulai terganggu tidurnya dengan kehebohanku.

"Unyaaaaa~ Selamat pagi, Venzo..." sambut Kaguya sedikit malas.
"Selamat pagi, Venzo." tambah Yuzuru yang ada disebelah Kaguya.
"Ummm~ Selamat pagi, Venzo-san..." ucap Yoshino mengikuti Yamai bersaudara.
"Y-Yo, selamat pagi... etto, bisakah kalian pakai baju kalian?" elakku kembali mengalihkan pandanganku kearah lain karena serangan yang dilancarkan disekitarku oleh kumpulan gadis loli dadakan yang, sangat imut ini, semakin berbahaya dan ketahananku mulai mendesak.

Sementara itu, Izano yang sudah bangun terlihat tertawa meledek kearahku.

"Sensei, jika kau tidak kuat, silahkan lambaikan tangan ke kamera ya?" celetuk Izano sambil mengarahkan Smartphonenya kearahku.
"Lambaikan tangan ndasmu! Sudahlah, aku ingin mandi!" teriakku pura-pura kesal lalu melompat dari ranjang dan beranjak menuju pintu keluar.

PING! PING!

Sebuah suara yang cukup nyaring ditelingaku berbunyi. Sesuatu pasti terjadi.

"Venzo-kun, apa kau mendengarku?" sambung Reine membuka percakapan lewat earphone yang terpasang ditelingaku.
"Suaramu sangat jelas, Reine-san. Ada apa?" tanyaku sambil menekan earphone yang ada ditelingaku.
"Sebuah gelombang luar angkasa terdeteksi tidak jauh dari tempatmu, sepertinya Spirit baru telah muncul." jelas Reine kemudian.
"Natsumi... Akhirnya kau datang..." gumamku pelan.

Tanpa basa-basi setelah memutus komunikasi dengan Reine, aku keluar dari kamar dan berlari menuju lantai 1 sembari membenahi kemejaku untuk mencari Shido.
Setelah menuruni tangga menuju lantai 1, aku melihat Shido sedang memasak bersama Tohka di dapur.

"Oh, Venzo. Tumben kau bangun kesiangan. Tidak apa, ini kan hari libur." sambut Shido sambil tersenyum dengan Tohka versi loli disampingnya yang menemaninya memasak.
"Nee, Shido... Apa masih belum matang? Aku lapar~" keluh Tohka sambil menggembungkan pipinya.
"Sebentar ya, Tohka? Bisakah kau duduk dahulu di meja makan? Sebentar lagi selesai." jawab Shido sambil membelai lembut kepala Tohka yang daritadi bertingkah lucu disamping Shido
"Shido... Natsumi sudah muncul... Bisakah kau meminjamkan kekuatanmu? Biar aku yang mengurusnya." ucapku setelah pembicaraan Shido dan Tohka selesai.
"Tunggu sebentar! Aku akan menyelesaikan masakanku!" seru Shido lalu mempercepat ritme memasaknya.

Setelah selesai dengan masakannya, seperti yang kami lakukan kemarin, Shido pun menjabat tanganku dan aku mengaktifkan kemampuan meniru kekuatan milik Shido yaitu kemampuan penyegel Spirit milik Shido.
Tangan kami berdua bersinar cukup terang, dan perlahan-lahan meredup. Memastikan kemampuan Shido sudah masuk dalam diriku sekarang, aku bergegas keluar rumah. Namun sebelum itu, aku membuka kulkas yang ada di dekat dapur.

"Etto, kau sedang mencari apa, Venzo?" tanya Shido yang bingung dengan gerakanku.
"Nah, ini dia!" seruku sambil mengeluarkan roti tawar yang masih tersisa di dalam kulkas lalu mengolesinya dengan selai coklat.
"Hehehe, aku perlu sarapan juga kan meskipun aku seorang 'dewa' disini? Aku pergi dulu!" jawabku pada Shido sambil tertawa pelan lalu pergi meninggalkan Shido dan Tohka yang terlihat bengong mendengarkan ucapanku barusan.

Berlari melewati beberapa blok perumahan Distrik Tenguu, aku mencoba berkomunikasi kembali dengan Reine lewat earphone.

Lost In Anime World Season 1 (Date A Live) + Special ConcertoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang