Episode Sebelumnya...
"Heh, jadi kalian mengaku sebagai dewa ya??"
"Oi, Kotori. Ini tamu kita. Kau harus sopan sedikit."
Shido mengingatkan Kotori agar tak berlaku buruk dengan tamunya tersebut.
"Mereka berbahaya, Shido. Sepertinya mereka mata-mata dari Organisasi DEM yg ditugaskan untuk menangkapmu."
"Kami bukan anggota DEM. Percayalah."
Iz mencoba meyakinkan Kotori tentang kedatangan mereka.
"Diam!! Kalian pasti mencoba mempengaruhi Shido...!" gertak Kotori yg sudah tak sabar ingin bertarung.
Tiba-tiba Fabio berdiri dari tempat duduknya dan mengatakan sedikit kalimat.
"Kau tidak percaya? Maka lawanlah aku!"
"Heh, mau menantangku ya?! Akan kubungkam mulutmu nanti, orang asing!"
Aura jahat Kotori mulai menyelimuti ruangan tersebut.
"Wah, wah, berani juga ya?? Akan kuajari kau sopan santun terhadap tamu, Itsuka Kotori."
Fabio pun mulai mengeluarkan aura tempurnya, Kotori pun sedikit terkejut.
'Apa?! Auranya melebihi aura Efreet! Siapa mereka?!'"Maaf mengganggu persiapan duel kalian. Tapi, apakah lebih baik kalian berdua bertarung ditempat yang luas?? Menurutku itu lebih ramah lingkungan, tidak merusak bangunan. Benar kan??"
Iz menjelaskan ide yang bagus untuk menentukan tempat bertarung.
"Hmmmm, kalau dipikir-pikir, benar sekali katamu, Iz. Bagaimana denganmu, Itsuka Kotori??" tanya Fabio sambil mengelus-elus dagunya.
"Baiklah, jika itu maumu, kita bertarung saja di bukit dekat sekolah. Disana pasti tidak akan ada yang mengganggu."
Itulah yang dikatakan Kotori setelah menurunkan auranya.Sesampainya di bukit dekat sekolah, Kotori sudah siap dengan posisinya.
Fabio hanya bersantai saja ditempatnya berdiri.
Sementara itu, Shido dan Iz hanya menonton dengan jarak yang ideal untuk menonton pertarungan secara langsung.
"Apa dia benar-benar tidak takut pada Kotori?? Kau tahu kan, Kotori yang hilang kendali itu seperti apa??"
Shido merasa khawatir jika si dewa dari lubang hitam itu benar-benar dibunuh oleh Kotori.
"Hahahaha, kau ini aneh sekali, Shido. Kami sudah menjelaskan padamu kan?? Kami ini 'dewa'. Lihatlah nanti, seperti apa kekuatan dewa..." ucap Iz mencoba menenangkan Shido dan menikmati pertarungan didepannya.
"Tapi, dia bisa mengontrol kekuatannya kan?? Aku takut jika dia sampai membunuh Kotori." tanya Shido yang masih khawatir, apalagi yang dihadapi Kotori adalah seorang 'dewa'.
"Hahahaha, pertanyaan yang aneh lagi. Namanya juga 'dewa'. Selain bisa mengontrol besarnya kekuatan, kami juga bisa meniru kekuatan yang lain hanya dengan membayangkannya." jelas Iz santai.Di area pertarungan antara Kotori dan Fabio...
"................."
Fabio tidak bergeming sama sekali dari tempatnya berdiri.
"Baiklah, jika kau tak mau menyerangku, aku yang akan menyerangmu dulu. Hyaaaaaaaah!"
Kotori mulai bergerak, secepat kilat dia berubah menjadi Efreet dan memunculkan kapak merah Kamael digenggamannya.
"Hahahaha, aku akan menebas kepala dewa!! Kau milikku, dewa sialan!" seru Kotori yang mulai hilang kendali dan menikmati aura pertarungan.
Namun, Fabio hanya santai saja saat Kotori mencoba mengayunkan Kamaelnya menuju lehernya.
"Oi! Kenapa diam saja? Kalau ditebas, bisa mati, lho!" teriak Shido pada Fabio.Lalu...
Wush... Trang!
Dalam sekejap mata, terlihat Fabio tengah menahan tebasan Kamael hanya dengan jari telunjuknya.
"A-Apa?? Menahan Kamael hanya dengan 1 jari?! Tidak mungkin!"
Kotori benar-benar terkejut karena ada yang berani menahan Kamael dengan cara seperti itu.
"Belum selesai!" seru Kotori yang melompat ke belakang dan dengan sekejap merubah kapak yang ada ditangannya menjadi sebuah meriam penghancur.
"Hmmmmm??"
Kemudian Fabio mengarahkan pandangannya pada Kotori.
"Heh, sudah terlambat untuk mengelak, bodoh!! Menyalalah, Kamael-Megiddo!Duarrrrrrrr!!
Sekejap saja, meriam tersebut melepaskan beam berkecepatan tinggi mengarah pada Fabio.
"Oi! Berhati-hatilah!! Kau bisa mati kalau terkena beam itu secara langsung!" seru Shido mengingatkan.
Saat beam tersebut akan menghantam Fabio, tiba-tiba Fabio mengarahkan tangannya kedepan seperti akan menahan beam itu secara langsung.
"A-Apa??"
Beam itupun berhenti dan membentuk sebuah bola yang bersinar ditangan Fabio.
"Apakah itu cara bertarungmu, Kotori?? Hmph, membuang tenaga secara cepat untuk kekuatan sementara... Ambillah senjatamu sendiri..."
Fabio hanya mengatakannya dengan santai dan melempar balik beam milik Kotori pada Kotori sendiri dengan kecepatan yang tinggi pula.BOOOOOOM!!
Beam itu meledak tepat didepan Kotori dan melempar Kotori beberapa meter kebelakang.
"Kotoriiii!!"
Shido pun berlari menuju tempat jatuhnya Kotori.
Kotori tergeletak tak sadarkan diri.
"Oi! Bagaimana ini?? Kotori pingsan! Dia terluka cukup parah!" seru Shido pada Fabio.
"Serahkan padaku... Aku bisa mengobatinya..." ucap Iz yang segera mendekati Kotori yang terkapar.
Kemudian, muncul sinar hijau di kedua tangan Iz.
"Maaf, aku cuma ingin dia merasakan senjatanya sendiri."
Fabio yang masih santai mendudukkan dirinya di tanah.
Setelah beberapa saat, luka Kotoripun menghilang dan perlahan Kotori membuka matanya.
"Ah, syukurlah. Kau sudah sadar, Kotori..."
Sambil mengucap, Shido memeluk Kotori erat.
"M-Maaf, onii-chan. Aku terlalu gegabah..." ucap Kotori sedih.
"Dan... kau... sang dewa... aku percaya padamu..."
Tiba-tiba, Fabio berdiri dan mendekat pada Kotori.
"Kesampingkan itu, kau kumaafkan. Saatnya kami menjelaskan tujuan baru kami setelah terlempar kemari."
"Baiklah... Kita bicara di Fraxinus. Reine, jemput kami segera !"
Kotori mengeluarkan perintah lewat earphone-nya.
"Baik, Komandan !"
Dalam sekejap, mereka ber-empat menghilang ditengah cahaya hijau.Sesampainya di Fraxinus, tepatnya di ruang Komando Ratatoskr...
"Baiklah, apa tujuan kalian datang kesini? Dan sebelumnya kalian harus menyesuaikan dengan kami, karena kami tidak ingin ada kontroversi jika kalian sedang berada di pemukiman Tenguu." jelas Kotori sambil membuka bungkus permen kesukaannya di atas kursi Komandonya.
"Hmmmm, saatnya kita merubah diri dan nama, Iz."
Fabio mengkonfirmasi kawannya untuk bersiap.
"Siap..."
Lalu, dengan ekpresi seperti biasa, tubuh mereka mulai diselubungi cahaya putih.
Dan..."TRANSFORM!!"
-To Be Continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Anime World Season 1 (Date A Live) + Special Concerto
FanfictionKeterangan ada di Episode 01, silahkan dibaca ^^ Tidak dianjurkan untuk anak-anak. Kesambet beberapa adegan ini bukan tanggung jawab saya selaku Author, karena saya sudah memperingatkan sebelumnya. Saya nggak mau masuk berita utama gara-gara dibilan...