Alone

6.4K 205 0
                                    

Ya, inilah aku. Saat MOS tidak berjalan lancar, orang-orang membenci ku karena aku kasar dan pemarah.

Ini semua karen aku sakit hati pada Calvin, aku tidak tahan lagi. Aku seperti ingin mengakhiri hidupku.

Aku datang berkunjung ke SMP ku. Aku berada di lantai 2. Tepatnya di ruang kesenian.

Aku keluar dan melihat kebawah, cukup tinggi. Kalau aku loncat, langsung mati kan?

Aku masih diam disana, berharap bahwa aku bisa menjadi seperti gadis normal lainnya.

Punya keluarga, teman, dan pacar. Tepatnya mencintai orang yang normal bukan cinta sama orang berumur 33 tahun.

Aku melangkah maju, dan kini mulai memanjat tiang penghalang. Dan pipi ku sangat basah karena air mataku yang terus mengalir.

Aku menjatuhkan diri...

Tiba-tiba tanganku dipegang dan aku bergelantungan. Orang yang memegang tangan ku adalah Calvin.

Aku hanya diam dan dia terus menarikku keatas.

Akhirnya dia membawa ku masuk ke dalam ruang kesenian. Dia memberi ku setangkai mawar merah.

Lalu dia menghilang begitu saja. Aku menemukan surat dibalik mawar merah yang dia berikan padaku.

Aku membuka surat dan isi suratnya adalah...

Victoria, maafkan lah sikap ku kepadamu. Aku tau kau sakit. Tapi percaya lah, aku melakukan ini demi kebaikan mu.
Tolong dengarkan aku. Kau harus berubah, jadilah gadis remaja yang ceria dan terbuka lah dengan teman-teman baru mu.
Aku akan selalu menjaga mu dari jauh, entah kenapa firasat ku sangat buruk sehingga aku mengikuti mu sepanjang hari ini.
Aku merasa kau akan melakukan hal yang aneh, tapi tenang lah kau tidak akan terluka karena aku akan datang saat kau dalam bahaya.
Aku ingin kau berjanji padaku.
Jadilah gadis cantik yang selalu menyayangi keluargamu bagaimanapun sakit hatimu kepada mereka.
Jadilah gadis cantik yang selalu ceria, berfikir positif kepada setiap orang.
Dan, belajarlah membuka hatimu untuk seorang lelaki, yang seumuran atau umur yang tidak terlalu jauh sepertiku, yang tidak akan membuatmu malu.
Aku menyayangimu, Victoria.

Aku hanya duduk merenung dan menangis membaca surat yang ku terima dari Calvin.

Baiklah aku berjanji, Calvin!

Moment With My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang