Part 19 "Mama"

308 11 0
                                    

Justin Pov

sebelum berangkat kekantor, aku menyempatkan diriku untuk menemui ibuku, aku yakin senin pagi ia tidak ada kegiatan, semalam aku tidak bisa tidur mengingat tentang kejadian itu, posisiku serba salah disini. Carla menyempatkan dirinya untuk memasak sarapan untukku dan menyiapkan segala keperluanku kekantor termasuk setelan bajuku serta dasi berwarna biru pilihannya. aku senang dia sudah mulai berpikir apa yang harus dia lakukan untuk suaminya.

"selamat pagi bu" ucapku menghampirinya yang sedang berada dihalaman belakang. ia sedang duduk santai menikmati teh manisnya.

"pagi Justin" ia tampak terkejut akan kedatanganku dan ia mencium pipiku "ada apa kau datang kemari sayang, ini sangat mengejutkan"

"ibu terkejut dengan kedatanganku?" akupun duduk disebrangnya dan menikmati hidangan yang tersedia dimeja.

"iya, kau datang pagi pagi sekali, kau tidak pergi kekantor?"

"setelah ini iya, maaf apa kedatanganku mengganggu aktivitasmu bu?"

"tidak, aku senang kau datang"

"baguslah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan bu?"

"apa itu?"

"tentang Carla!"

aku melihat raut wajahnya yang santai kini berubah menjadi tegang, terdengar suaranya gemetar ketika menjawab pertanyaanku "Carla... ada apa dengan istrimu Justin?" 

"jangan berpura pura lagi bu, ada apa dengan Carla. aku sudah tahu semuanya bu, aku yakin ibu juga mengetahui akan hal ini"

"pagi pagi kesini hanya untuk membicarakan hal itu?" suaranya terdengar marah kali ini

"tentu saja bu? ini bukan sesuatu hal yang bisa dibicarakan kapanpun"

"ibu sudah menduganya, kau akan menyuruh seorang detektif untuk menyelidiki hal ini. dan kau kesini akan menuntut ibumu kepenjara" bicaranya terdengar lantang

"itulah yang seharusnya ibu dapatkan, namun aku takkan melakukannya sebelum ibu memberiku sebuah alasannya. itulah yang terpenting bu"

"kau ingin alasannya? tentu saja, ibu juga sudah tidak sabar ingin memberitahukannya padamu apa yang selama ini ibu kesalkan"

"apa salahnya bu?"

"ibu hanya tidak suka kau menikah dengannya, Lana adalah yang terbaik untukmu"

"ibu salah, Justru Lana adalah hal yang terburuk untukku bu"

"apa kau tau, ibu merasa sakit hati ketika kita melamarnya dan apa yang orangtuanya perbuat kepadamu? ia sama sekali tidak menghargaimu, dan apa yang Carla lakukan, ia hanya berdiam diri saja disana tanpa ada pembelaan sama sekali terhadapmu. mereka melukai perasaan ibu yang melihat kau diperlakukan seperti itu. ditambah lagi perjanjian bisnis ayahmu dengan ayahnya yang kacau bersamaan dengan apa yang telah mereka lakukan padamu. kita bangkrut gara gara perbuatan mereka"

"jadi karena itu alasan ibu membunuh Carla? ini tidak masuk akal bu. Carla jelas jelas tidak ada kaitanya disini. itu urusan ibu dengan orangtuanya. apa Carla yang harus menanggung akibatnya?"

"sasaran ibu adalah anaknya, betapa sakitnya jika seorang ibu melihat anaknya disakiti dihadapan orang tuanya sendiri. dan ibu ingin mereka merasakan itu lebih dari yang ibu rasakan padamu"

"aku tidak menyangka ibu sejahat itu, bu aku tahu tentang lamaran itu merupakan sebuah hinaan untukku, tapi aku tidak pernah berlarut dalam kesedihan. malah itu dijadikan untukku sebuah tamparan supaya aku lebih baik dihadapan orang tuanya. aku yakin Carla adalah hidupku, dan ibu menyakiti Carla sama saja ibu menyakiti anakmu sendiri. ibu tidak tau betapa aku mencintainya dan merasa kehilangan dia, aku diam selama lebih setahun. aku menderita bu selama ini atas tindakan yang ibu lakukan"

"aku tidak mengerti mengapa kau sampai buta karena wanita pendiam itu"

"justru ibu yang sudah gelap mata dan hati karena hal ini. ibu berusaha memisahkan kami dengan cara yang sangat kejam. tapi sayangnya Tuhan berkehendak lain, Carla masih hidup dan datang padaku, ibu tidak berpikir kedepan apa yang telah ibu perbuat. ditambah lagi ibu mengajak orang orang terdekatku untuk melakukan pembunuhan ini"

"maksudmu Adam dan Liam?"

"yah,,,itu benar dan aku yakin ayah tidak mengetahui rencana yang telah ibu buat"

"kau mengancamku nak?"

"jika ibu merasa demikian. rencana ibu berdampak pada keluarga Liam sekarang"

"bukan ibu yang mengajak Adam dan Liam, tapi mereka yang menawarkan dirinya sendiri pada ibu. selebihnya kau bisa tanyakan sendiri pada Adam"

"aku bisa menuntut kalian berdua bu"

"tuntut saja kalau berani anakku" ucapnya lantang dan disini aku mulai gemetar. ibuku ingin berperang denganku. wajahnya sama sekali tidak menunjukan rasa takut sedikitpun. aku yakin ibuku mempunyai rencana lain disini.

"aku hanya meminta satu hal pada ibu. mulai saat ini jangan ganggu kehidupan kami lagi. ibu bergerak satu langkah saja. aku tidak akan segan segan bu. saat ini aku masih bisa mengendalikan diriku bu"

"syukurlah kalau begitu, ibu yakin hati kecilmu masih menganggap diriku sebagai ibumu, kau sangat berhutang besar padaku nak. ingat itu" iapun pergi meninggalkanku yang sedang disedang dilanda amarah. aku menggelengkan kepalaku, aku tak percaya ini!


i'm comeback "honey"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang