Part 18 "Asking Permission"

305 10 0
                                    

Justin sedang mengerjakan tugasnya dilaptop sambil berbaring diatas kasur. dan aku hanya berbaring disampingnya dan memperhatikannya yang sedang serius dengan pekerjaannya. oh ya ampun ini membosankan..

"sayang, apa setelah kita bercinta tadi. hanya ini yang akan kau lakukan?"

"ehm..." ucapnya serius tanpa memperhatikan sedikitpun kearahku, dan dengan kesal akupun menutup laptopnya, Justin terkejut dan mulai menatapku. ia menghela nafasnya....

"ini hari minggu, hari libur... setidaknya berhentilah untuk tidak mengerjakan urusan kantor. aku disini disampingmu, kau membiarkan aku lelah hanya dengan menontonmu bekerja, sungguh membosankan. lebih baik kau antarkan aku pulang saja" ucapku marah dan Justin hanya menanggapiku dengan santai...

"baiklah. . . kalau begitu ayo kita pulang!" dan aku yang mendengarnya pun merasa kesal dengan jawabannya

"Justin,,, aku rasa kau sama sekali tidak mengerti... maksudku,,bukan itu yang aku inginkan sekarang darimu"

"lalu apa yang kau inginkan" aku melihat raut wajahnya yang kesal

"setidaknya ini hari libur, kau seharusnya menghiburku, kita jalan jalan kemana kek,,, kau tau kan arti dari kata berlibur?"

"Carla...maafkan aku hari ini aku sedang tidak mood untuk pergi keluar"

"Justin,,,aku merasa bosan disini, apalagi kalau aku sudah pulang kerumah.. tidak ada kegiatan sama sekali"

"aku mengerti, , , !"

"jadi....?"

"Carla, tetaplah disini bersamaku okey" Justin mengisyaratkan sesuatu tapi jujur jawabannya sama sekali tidak menunjukan solusi

"Justin ada satu hal yang sebenarnya ingin aku katakan padamu"

"apa itu?"

"kalau begitu izinkan aku untuk bekerja menurutku itu adalah sebuah solusi untukku"

"tidak"

"tidak...!?, oh Justin aku tidak bisa seperti ini terus, hidup bersamamu tanpa kegiatan apapun"

"baiklah, kau kerja ditempatku saja, kau bisa menjadi sekretarisku"

"Justin, kau sudah mempunyai sekretaris, lagipula aku tidak mau kerja ditempatmu. jujur aku tidak bisa melakukan hal hal yang berurusan dengan perkantoran"

"begitukah??? lalu apa yang kau inginkan?"

"aku ingin bekerja disebuah restourant"

"apa? restourant? tidak tidak aku tidak mengizinkanmu untuk bekerja disana"

"kenapa? apa kau merasa malu?"

"itu pekerjaan yang tak pantas untukmu sayang, dan itu akan memeras tenagamu. aku akan mengijinkanmu bekerja asalkan bukan disebuah restourant"

"tapi memasak adalah keahlianku Justin, aku mohon"

"tidak Carla, kau bisa mengisi waktumu dengan berbelanja, pergi bersama Andrea, pergi keperpustakaan favoritmu atau besok... kau ikut aku kekantor. dan disana aku akan mengajarimu sesuatu. ya sekalian kau membantu pekerjaanku yang selalu menumpuk dikantor"

"apa itu yang aku lakukan setiap hari?"

"ya...itulah yang sehari hari kau lakukan, dan setiap apa yang kau lakukan, kau selalu meminta izin dariku, itulah yang aku suka. kau menghargai aku sebagai suamimu, menuruti apa kata kataku"

"maafkan aku Justin, tapi jujur aku begini bukan bermaksud untuk tidak menghargaimu...aku"

"Carla, sudah cukup aku tidak mau berdebat lagi denganmu, kau kesini ingin memperbaiki keadaan kita sekarang. oleh karena itu sudahlah, ini yang terbaik untukmu"

"baiklah aku menyerah, okey aku turuti semua keinginanmu" ucapku kesal

"terima kasih sayang" lalu ia mencium bibirku sekilas dan berbisik ditelingaku "ayo kita pulang"

dengan hati kesal aku menurutinya, ya dihadapannya aku harus bertekuk lutut. tapi tidak... aku punya rencana besar. Justin takkan tau itu... aku tetap akan bekerja.


i'm comeback "honey"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang