part 6 "The Family"

449 18 6
                                    

sesampai dirumah orang tuaku yang mewah, perasaan takut muncul ketika aku turun dari mobil, namun perasaan itu hilang ketika Justin langsung menggenggam tanganku, kau harus percaya pada suamimu ini Carla. tegasku dalam hati. tiba tiba dari depan pintu sana seorang perempuan tua menjerit ketika melihatku. ah Ya Tuhan,,, aku yakin itu ibuku,,, dia menghampiriku dan langsung memelukku

" ya Tuhan, Carla... kaukah itu sayang. terima kasih Tuhan,,,ini suatu keajaiban kau kembali padaku nak, ini ibu sayang, ini ibumu" ia menangis bahagia ketika melihatku.

akupun menjadi menangis karenanya, menangis karena bahagia, kehangatan pelukannya membuatku nyaman dan tenang. sosok ibu ini lah yang aku rindukan. meskipun aku masih tidak mengingatnya "ibu....aku merindukanmu"

"sayang, aku sangat senang kau masih hidup. maaf kami tidak mencarimu dengan baik, kami percaya begitu saja kau meningggalkan kami untuk selamanya. aku ayahmu sayang" tiba tiba saja Ayah memeluku dari belakang.

"ayah...!" ucapku gugup,

"terima kasih Justin, kau membawanya pada kami"

"sama sama ayah"

"baiklah sayang, kita segera masuk. ayo kau harus menemui mertuamu, teman teman mu dan saudaramu" ucap ibuku bahagia

akupun langsung memegang tangan Justin, aku tidak mau dia jauh dariku. Justin pun tersenyum. "ayo sayang, semoga ini membantu ingatanmu"

mereka semua terkejut saat aku datang, percaya tak percaya aku menjadi pusat perhatian disini.

"ayo Carla ku kenalkan ini orang tuaku" ucap Justin

aku melihat orangtua Justin adalah sepasang suami istri yang serasi. ibunya masih kelihatan muda, begitu juga dengan ayahnya, mereka tersenyum senang padaku dan memeluku. "kami senang kau kembali sayang. kami mendengar berita kau kembali dan kau kehilangan ingatanmu, semoga kau cepat pulih"

"terima kasih tante"

seorang wanita seumuran denganku menghampiriku "aku andrea Carla. kau tidak ingat padaku?" langsungnya padaku, bibirnya berkerut.

"maafkan aku andrea, aku benar benar tidak mengingatmu" ucapku sedih

"Carla. . . aku adalah Sahabatmu, sahabat terbaikmu. kau harus menjelaskan padanya Justin" ucapnya mencubit tangan Justin dengan iseng.

"akan kulakukan itu andrea" ucapnya jutek. Andrea pun langsung menjulurkan lidahnya pada Justin,

"kau sama sekali tidak berubah ya padaku, huuh... oh ya Carla ini buku tentang kita, semoga ini membantu tentang ingatanmu".

kuterima buku catatan berwarna biru itu "aku akan membukanya dirumah, terima kasih Andrea"

"aku merindukanmu teman"

semua tamu yang datang sudah memperkenalkan nya padaku, tapi sayang...satu diantara mereka tidak ada yang terlintas dengan ingatanku. mereka masih saja asing untukku. tanpa melepaskan tangan Justin. akupun mengobrol dengan andrea dan teman yang lainnya, berbagi pengalaman dan saling mengingatkan bahwa dulu aku dan mereka seperti ini dan itu. rasa bahagia dan senang timbul. mereka semua baik dan menyenangkan. sementara orangtuaku dan yang lainnya sedang mencicipi makanan yang disajikan.

"Justin, aku tinggal dulu sebentar ya. aku ingin kebelakang" hasrat ingin buang air kecilpun muncul dengan tiba tiba. mungkin aku kebanyakan minum.

"baiklah aku antar"

"tidak usah, kau ajak obrol temanmu yang lain, kasihan mereka, aku tidak akan lama ko"

"kau tidak tau kan dimana toiletnya?"

"pasti dibelakang sana, aku akan mencarinya. tak usah khawatir ini kan rumahku dulu"

"baiklah. hati hati sayang"

saat aku selesai kebelakang tiba tiba seorang wanita cantik, berpenampilan menarik datang menghampiriku "hai...Carla. kita bertemu lagi. selamat ya kau bisa bersama dengan suamimu lagi" suaranya terdengar anggun namun terkesan tidak baik.

"ya...terima kasih, maaf kau siapa ya?"

"kau tidak ingat aku? atau kau sedang berpura pura tidak mengenalku"

"maaf.. apa maksudmu aku sedang berpura pura?. aku sedang tidak berpura pura dengan hal ini. sungguh aku tidak mengenalmu" sialan pertanyaan wanita ini memancing kemarahanku.

"aku Lana. aku adalah calon istri suamimu. jika saja kau tidak kembali"

akupun tercekik mendengar hal itu "maaf,,, sepertinya kau tidak menginginkan aku disini. tapi sayang, semua orang sedang menunggu kedatanganku. ini bukan situasi yang tepat untuk pengakuanmu sebagai calon istri Justin. dan aku tidak percaya padamu"

"kita akan bertemu lagi nanti, kau akan tau itu. sebaiknya kau hentikan semua kebohonganmu"

"apa maksudmu Lana?, aku tidak mengenalmu dan aku tidak berbohong, aku heran mengapa kau datang diacara penyambutanku jika kau tidak senang melihat aku kembali"

"hanya untuk memberikan peringatan padamu"

"kau adalah tamu tak diundang, sebaiknya kau segera pergi dari sini. atau aku akan meminta orangtuaku menyeretmu dari sini"

"silahkan saja, aku tamu terhormat disini. mereka tidak akan berani melakukan hal itu padaku"

oh sial,,,siapa wanita gila ini yaTuhan,,, berani beraninya dia mengancamku seperti ini, sebaiknya aku saja yang segera menyingkir dari hadapannya "aku tidak mau berdebat lagi denganmu saat ini. selamat tinggal Lana"

akupun segera pergi meninggalkannya, dasar wanita gila. mungkin aku harus meminta penjelasannya nanti pada Justin. apa yang di maksud dengan calon istrinya???

Tiba tiba penglihatanku sedikit kabur... aku merasa pusing. dengan segera kutemui Justin yang sedang berbincang dengan temannya. ia pun tersenyum melihat ku kembali.

"kau baik baik saja sayang? kau terlihat pucat!"

"benarkah, aku hanya sedikit pusing, tapi tidak apa apa, aku baik baik saja sejauh ini"

"mungkin kau kecapean, sebaiknya kau istirahat dulu"

"tidak usah Justin, ini belum selesai. jangan khawatir aku baik baik saja. mungkin dengan makan aku akan pulih!" ucapku meyakinkannya,

"baiklah. ayo kita makan"

setelah semua selesai, aku dan Justin memutuskan untuk pulang, orangtuaku mendesakku untuk menginap di rumah mereka, namun aku menolaknya dengan halus. . . aku tidak mau merepotkan mereka. lagipula "our home" adalah tempat yang aku inginkan saat ini. setelah semua perdebatan yang terjadi dibelakang membuat kepalaku menjadi semakin sakit. sementara aku tidak mau menceritakan hal ini dulu pada Justin. aku lelah. aku hanya ingin tidur.

Justin Pov

Carla tertidur saat dalam perjalanan pulang kerumah, begitu sampai dengan hati hati ku gendong dia menuju rumah, dan ku tidurkan dikamarnya. kubuka sepatunya dan akupun menyelimutinya. dipandang sejenak wajahnya saat tidur, dia sangat cantik sekali. sementara ini mungkin aku akan tidur lagi dikamar tamu sebelum dia mengijinkanku tidur disini lagi bersamanya. aku merindukan cintanya padaku yang hilang. kukecup keningnya dan bibirnya yang manis. "selamat malam sayang".

dengan segera aku meninggalkannya dan turun menuju kamar bawah. telponku berdering, itu dari Lucas.

"ya ada apa?"

"tuan,,,mobil nyonya Carla hilang"

"apa??? mengapa ini bisa terjadi Lucas"

"entahlah tuan, sistem keamanan digarasi kantor anda telah berubah, saat ini kami sedang menyelidikinya"

"baiklah, terima kasih atas laporanmu, aku harap kau menjadi lebih hati hati! segera kau selediki ini"

"siap tuan"

kututup telponnya. tiba tiba saja suara teriakan terdengar dari atas, oh Sial itu Carla. Ya Tuhan apa yang terjadi???

i'm comeback "honey"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang