Part 10 "Fall in Love"

469 14 0
                                    

pintu kamar terdengar dibuka, dan Justin menghampiriku ia duduk disampingku. akupun segera membelakanginya. aku tidak ingin melihatnya, aku masih marah dengan diriku sendiri.

"Sayang...kau marah?"

aku tidak menjawabnya , aku tidak mau dia mendengar suaraku yang serak karena menangis. aku mendengar ia menghela napasnya.

"aku ingin meminta penjelasannya darimu, apa yang terjadi? kau meninggalkanku saat makan malam. kau seperti marah padaku. apa itu karena Lana?"

"aku tau dia adalah calon istrimu!" ucapku singkat

"apa seseorang sengaja memberitahumu?"

akupun berbalik dan menghadapnya.

"ya... Lana sendiri yang bilang seperti itu padaku" ucapku marah

"keterlaluan. . . dengar sayang, memang aku dijodohkan oleh orang tuaku dengan Lana. tapi aku tidak pernah menerima perjodohan itu. aku masih sangat mencintaimu, dan tidak ada yang bisa menggantikan dirimu. dan tadi bukanlah seperti yang kau kira, kami berbicara tentang bisnis yang ia tawarkan!"

"kalian sangat asyik ngobrol!"

"kau mendengar pembicaraan kami?"

"ya,,,pembicaraan kalian terdengar sampai kedapur. kau tau, ia sama sekali tidak menyukaiku, begitu juga denganku. dia tau kalau istrimu sudah kembali, tapi mengapa dia bersikap seolah olah aku bukan istrimu. dia tidak menghargai aku Justin"

"dari dulu kalian memang tidak pernah akur"

"ya,,,kau sendiri memang sudah tau akan hal itu, sungguh aku tidak menyukai kalau kau masih berhubungan dengan dia"

"aku tidak punya hubungan apa apa lagi dengan dia sekarang, kami sudah sepakat hanya sebagai client bisnis. percaya padaku Carla"

"dan kau menerima tawarannya? aku yakin itu hanya sebagai cara agar dia bisa selalu dekat denganmu" jawabku kesal

"apa kau cemburu?"

pertanyaannya membuatku terdiam, aku tidak mau mengakui kalau aku cemburu padanya.

"Justin, kau memang suamiku, apa salahnya aku marah jika ada seseorang yang berusaha merebut suamiku!!"

tiba tiba saja Justin memegang wajahku dan menciumku. akupun terkejut dibuatnya...ciumannya begitu lembut dan manis. akupun berontak, namun Justin semakin memperdalam ciumannya dan itu membuatku luluh. Ya Tuhan ciumannya membuat rasa marah, sedih, dan kesalku hilang dalam sekejap.  akupun melingkarkan tanganku dilehernya, dan membalas ciumannya, lidah kami saling beradu dan sesekali Justin menggingit bibirku. lama kami berciuman, tapi itu membuat kami semakin bergairah dan panas, Justin menginginkan lebih, ia mendorong tubuhku untuk berbaring, ia sekarang berada di atasku dan menindihku. aku merasakan ereksinya mengeras ditubuhku. jantungku berdebar sangat kencang ketika Justin berkata

"aku menginginkamu Carla". ia menginginkan aku, tubuhku, dan aku juga menginginkanya. aku pasrah dengan laki laki ini, aku menyerah, ia menciumku lagi dan lagi semakin dalam, turun keleherku dan dadaku,lidahnya begitu pintar mencium setiap inci kulitku, "ahhh..."  aku mengerang.  itu membuatku semakin menginginkan dia ditubuhku sekarang.

ia membuka bajunya dan celananya dengan terburu buru dan melemparkannya kelantai, aku terperangah melihat tubuhnya. sangat indah,,,ideal, berotot dan sempurna. ia mendekatkan dirinya padaku yang berbaring terengah engah dihadapannya, wajahnya sangat dekat denganku, tangannya mengelus pipiku

"apa kau siap dengan ini Carla? aku tau kau cemburu padaku, aku harap kau mengakuinya"

"ya,,,aku cemburu Justin, aku cemburu padamu" Justin pun tersenyum "aku suka kau cemburu padaku sayang" ia mengecup bibirku, kemudian ia menelanjangiku, "oh sayang tubuhmu sangat indah". Justin pun menjamah setiap inci kulitku dengan mulutnya. leherku, dadaku, payudaraku, tubuhku dan oh... dia membukakan kakiku dan mencium bagian intimku disana, oh tidak...ini membuatku semakin menegang, mengeratkan peganganku pada sisi ranjang karena tak kuat menahan rasa nikmat ini. ia memutar mutar lidahnya disana, dan ini membuatku aku semakin tidak kuat, aku menginginkan dia sekarang. akupun mengerang sekerasnya "ahhhhhhh.....!!!!"

"kau menyukainya sayang?" ucapnya tersenyum, Justinpun langsung membenamkan dirinya padaku."oh sayang kau begitu sempit, aku menyukainya"

rasa sakit yang kurasakan adalah kenikmatan yang kurasakan saat ini, ia memegang kedua tanganku dan ia menggerak gerakkan tubuhnya kedalam diriku "oh sayang, ini nikmat sekali, aku mencintaimu sayang"

malam itu kami habiskan dengan bercinta hebat dan panjang, permainan cinta Justin membuatku merasakan kalau aku mencintainya, ya... aku mulai mencintai suamiku ini. aku mengakuinya.

Justin pov

aku terbangun dari tidurku,dan kulihat masih jam 5 pagi, aku tersadar istriku masih menyandarkan kepalanya didadaku. akupun mengelus rambut panjangnya yang lembut dan menciumnya. kami masih telanjang. teringat akan percintaanku dengannya malam, aku tersenyum akhirnya aku bisa mendapatkan dirinya, Carla sudah mengakuinya, dengan hati hati akupun beranjak dari tempat tidurku,,, aku ingin Carla masih tertidur. karena ia sangat cantik ketika ia tidur. terdengar ia mengigau memanggil namaku "Justin, miliku, justin miliku...!", akupun tersenyum dan mencium dia, dan berbisik ditelinganya "aku milikmu sayang".

kupakai celanaku dan segera pergi keruang kerjaku tiba-tiba ada telpon. itu dari lucas

"maaf tuan saya menelpon anda sepagi ini. ada berita penting, kami sudah menyelidiki kasus nyonya Carla"

"bagus, bagaimana perkembangannya?"

"mobil nyonya Carla dipasangi alat pelacak dan bahan peledak. itu bukan kecelakaan dan itu kasus pembunuhan tuan. entah kenapa polisi tidak mengetahui hal ini"

"dan mayatnya?"

"banar, itu bukan mayat nyonya Carla, tapi mayat sekretaris anda tuan. nona liam yang hilang setahun yang lalu"

"apa....!!!! aku ingin kau telusuri hal ini lagi dan tangkap pelakunya sampai dapat."

"kami yakin pelakunya adalah orang dekat tuan"

"bagaimana kau tau akan hal itu?"

"detektif Walker akan menjelaskannya ketika anda sampai disini!"

"baiklah,,, aku akan kekantor sekitar jam 8"

ku tutup telponnya. sejenak aku berpikir  bagaimana mayat itu adalah mayat Liam? aku tidak mengerti,,, Carla memang pergi sendirian waktu itu, dan Liam mengambil cuti sehari dihari yang sama. apa mereka pergi bersama sama?. sebuah tanda tanya besar muncul dipikiranku.

tiba tiba saja Carla datang, ia mengenakan piyama sutranya yang berwarna putih sambil membawa cangkir tehnya. dan kedatangannya membuatku melupakan segalanya.

"selamat pagi...!" sapanya tersenyum dan menghampiriku

"selamat pagi sayang,,, kau sudah bangun?"

"ini aku buatkan teh manis untukmu, aku mencarimu ternyata kau disini"

"terima kasih sayang" akupun meminumnya dan yah...ini membuatku merasa lega. ini lebih baik

"boleh aku tanya sesuatu? apa yang terjadi?"

pertanyaannya membuatku bingung apa yang harus kukatakan, dia tidak boleh mengetahui hal ini,

"ada masalah dikantor. tapi semua sudah diatasi dengan baik oleh Lucas"

"baguslah"

"apa rencanamu hari ini?"

"oh ya... hari ini aku ada janji dengan teman lamaku sewaktu aku kerja. maksudku dia bos ku. ia ingin bertemu denganku"

"bosmu?"

"ya,,, kami akan makan siang disebuah cafe. apa kau mau ikut dengan kami. sekalian aku memperkenalkan kalian"

"baiklah, tapi aku harus pergi kekantor dulu sayang, cafe mana kalian makan, nanti aku menyusul"

"cafe de Lune" ucapnya tersenyum dan senyumannya membuatku bergairah kembali.

"baiklah sayang" kucium bibirnya yang merona,dan diapun pun membalasnya. akupun tak pernah merasa puas dengannya, ia selalu membuatku bergairah. ku raba payudaranya yang sedikit terbuka untukku. Ya tuhan aku menginginkan dia lagi.

"ayo sayang, kita mandi bersama"

i'm comeback "honey"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang