Part 24 "meet again"

222 6 0
                                    

mobil terparkir didepan restourant Clouds tepat pukul 8, aku memakai setelah kemeja abu dan rok rempel hitam pendek. ini cocok untuk melamar pekerjaan. penampilan biasanya nomor satu. Andrea pagi pagi sekali menelponku untuk mencegahku... tapi usahanya gagal. aku tetap akan bersikeras ikut wawancara itu. dan akan menceritakan hal ini padanya sepulang wawancara. Paul membukakan pintu saat aku hendak keluar. dan setelah itu, aku mengisyaratkan supaya dia menungguku disini. semua akan baik baik saja.

saat aku memasuki kantor nya, wanita cantik berambut pirang menyapaku dan menghampiriku dengan senyuman ramah. "selamat pagi, anda Carla martinsonkan?, aku mengangguk "direktur sedang menunggu kedatangan anda dari tadi"

"apa aku terlambat?" ku lihat jam tanganku, jam 8 kurang 5 menit. aku tepat waktu...

"tidak nona, kau tepat waktu, silahkan masuk" ia membukakan pintu untukku dan disini aku merasa grogi, perlakuan mereka terhadapku sangat baik. yah baik sekali. begitu aku masuk, aku melihat ruangan kantor yang minimalis dan nyaman, tak seperti dugaanku. pemilik restouran mewah memiliki kantor yang sesederhana ini. aku melihat direktur duduk dikursinya membelakangiku,,, perasaan gugup muncul. rencana jawaban untuk wawancara pun hilang,

"selamat pagi pak" sapaku

"selamat pagi Carla" seketika sang direktur membalikan badannya dengan kursinya yang berputar, ia menghadapku, melihatku dengan tatapan yang dalam, aku terperangah. terkejut dengan seseorang yang kulihat. pria itu, ia memakai setelah jas hitam kemeja abu abu, tubuhnya berotot dan... ya Tuhan apa aku tidak salah lihat,,, dunia begitu sempit. Daniel.... ia adalah daniel... pria dalam foto itu. kini aku tahu alasannya mengapa Andrea mencegahku.

"kita bertemu kembali Carla... apa kau tekejut?" ucapnya berkerut melihatku yang hanya melongo melihatnya, aku merasa tolol disini.

"ah,,,tidak, ya.. aku sedikit terkejut, maafkan aku. aku tidak menyangka pemilik restourant ini adalah kau" ucapku grogi

"jujur saja, setelah ada email cv itu, aku juga terkejut, kau melamar bekerja direstourantku, tadinya aku tidak percaya itu kau, namun aku penasaran, dan ternyata itu benar. aku senang bertemu lagi denganmu, aku dengar berita tentang kembalinya dirimu, ini mengejutkan Carla. dan kau sama sekali tidak lupa padaku. aku bersyukur" jelasnya sangat senang, wajahnya ceria

"sebenarnya, aku sama sekali tidak mengingatmu Dan, aku hanya melihatmu difoto dalam kotak rahasiaku, dan kini aku mulai tahu kau adalah teman lamaku" ucapku jujur

"teman lama? kau yakin tidak ingat akan hubungan kita di masa lalu?"

"aku kesini hanya ingin melamar bekerja Dan, dan aku tidak mau mengungkit masa lalu yang sama sekali tidak aku ingat"

"baiklah, dan kotak rahasiamu, kau masih menyimpan fotoku dalam kotak itu?" tanyanya penasaran. ya ampun, aku baru sadar, apa yang barusan kukatakan padanya?

"yah,,, Andrea itu karena Andrea, dia memberitahunya padaku, entahlah, mungkin dia bermaksud untuk memulihkan ingatanku, mungkin dengan melihat orang orang terdekatku dulu. yah begitulah...dia" ucapku asal bicara.

"Andrea, maksudmu sepupu dari suamimu itu?"

"yah itu benar!"

"okey aku mulai ingat. jujur saja aku tahu kau tidak pandai memasak dan aku tidak yakin kau kesini melamar untuk menjadi chef, tapi aku tahu kau sangat serius akan hal ini"

"yah,, semua orang tidak percaya aku bisa memasak, tapi serius aku punya pengalaman bekerja disebuah restourant di kota kecil. yah itu waktu dulu... tapi aku punya resep baru untuk restourantmu ini. aku yakin ini akan menjadi pertimbangan aku diterima di Restourantmu"

"yah, itu bisa saja, tapi untuk dirimu yang seorang istri dari pengusaha kaya raya melamar pekerjaan menjadi seorang chef disebuah restourant mantan pacarnya. kau bahkan tidak menanyakan soal berapa upah aku membayarmu, aku yakin ada maksud terselebung dalam dirimu"

"apa maksudmu?" aku terhentak

"aku yakin kau mengerti akan pertanyaanku bukan?" tanyanya penasaran

"begini,,, jujur saja bukan sebuah upah yang kucari tapi ini sebuah hobi dan kecintaanku terhadap memasak. aku tidak punya maksud lain Dan, bahkan suamiku tidak tahu aku melamar kesebuah Restourant. aku hanya merasa bosan dirumah dan ingin mengembangkan hobiku. itu saja" tegasku padanya

"ternyata kau memang benar benar berubah"

"tidak sedikit orang yang berkata seperti itu padaku"

"aku mengerti, baiklah tunjukan keahlianmu sekarang padaku, dan antarkan hasilnya kesini. diluar ada Assistenku, dia akan mengantarmu dan membantumu didapur"

"baiklah terima kasih" aku beranjak dari kursiku dan berjalan menuju pintu. namun aku terhenti ketika Daniel berkata "Carla,,,, aku senang suamimu tidak tahu akan hal ini" ucapnya tersenyum. aku melihat senyumannya yang sinis dan terkesan menyindir. tapi aku berusaha tidak memperdulikannya dan segera keluar dari kantornya.

****************************

aku keluar dari restourant Clouds pukul 1 siang, Daniel sudah menerimaku bekerja disana dan aku sudah mendatangani sebuah perjanjian, bukan kontrak. ia membolehkanku bekerja kapan saja aku mau, dengan alasan jika aku masuk tidak boleh telat dan masakanku tidak mengecewakan pelanggannya. gajiku akan setara dengan karyawan chef lainnya dan akan dikirim ke rekening baruku. aku boleh memakai dapurnya sesuka hatiku dan Paul boleh ikut masuk dan membantuku juga... yah itu karena aku yang minta. walaupun ini agak sedikit berlebihan, namun perlakuan Daniel padaku membuatku merasa tidak nyaman. tapi aku tetap harus bekerja Professional. itulah yang seharusnya dilakukan bukan?

Paul membukakan pintu mobilnya untukku dan aku terkejut Andrea sudah berada disana, dengan muka masamnya.... ah ya... aku yakin ribuan pertanyaan akan siap kujawab disini dan aku benci, dia sama protectipnya dengan Justin. paul menutup pintu dan mulai menjalankan mobilnya.

"kau sudah mengetahuinya?"

"yah.... aku sudah tahu semuanya" ucapku acuh

"kau akan tetap bekerja disana?"

"ehm"

"kau yakin?"

"kau tidak percaya padaku?"

"ya begitulah, percaya tidak percaya,,, aku tahu Daniel orang yang sangat menarik, dan dia tipe orang yang setia, mungkin dalam waktu dekat kalian akan sangat dekat dan...,,"

"ssssttt..... jangan katakan kalau aku akan berselingkuh dengannya. jujur saja aku benar benar terkejut mengetahui akan hal itu, dan aku mengerti kenapa kau bertindak seperti ini sekarang padaku... percayalah, aku juga tipe orang yang setia, sedikit demi sedikit aku mulai jatuh cinta kembali pada suamiku"

"aku hanya menyarankan, agar kau hati hati"

"aku tahu, lama kelamaan pasti Justin akan mengetahui akan hal ini, tapi aku siap menanggung semua resiko itu"

ponselku berdering dan itu ternyata dari ibu mertuaku.... entah kenapa aku jadi gugup dan mengangkatnya.

"Carla, apa kau sibuk sekarang ini?"

"tidak bu,,,"

"bisakah kau kerumah ibu saat makan siang? aku ingin berbicara hanya berdua denganmu"

"baiklah"

telpon disana langsung tertutup,

"telpon dari ibu mertuamu?, apa kau yakin akan langsung kesana dengan pakaian seperti itu?" Andrea melirik pakaian kerjaku saat ini, aku hanya tersenyum "tentu saja tidak"

*********************

Andrea sudah pergi diantar oleh Paull, sedangkan aku sedang berdandan untuk keprgianku sambil menunggu Paul datang kembali. Aku memakai dress berwarna krem tnpa lengan... Sesekali aku bercermin melihat penampilanku. Ah aku rasa Aku sudah cantik dan tidak salah kostum untuk menemui sang ibu.
Aku sudah beres dandan dan menunggu paul disofa yang sampai saat ini belum juga tiba



















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i'm comeback "honey"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang