Untitled Part 7

1.8K 185 13
                                    

"Nee, nee senpai sudah nonton Anime terbaru?"

"Ah ya sudah! Bagus sekali loh [Name]!"

Kau mengelus mukamu di dada pemuda itu, masih sambil memeluknya erat, bagaikan sepasang kekasih yang baru saja bertemu dan bernostalgia.

Ah cie~

Lupakan. Andai saja kau tahu siapa yang sudah menahan hasratnya melempar gunting dan hanya menatap jengkel serta mengumpat penuh kebencian dengan sesekali melirik ke arahmu dan pemuda itu yang sedang berbincang hangat tentunya.

Panas? Potek? Pingin bunuh orang?

Itulah yang dihadapi Aomine dan Akashi ketika melihatmu memeluk pemuda tersebut.

"Nee~ Senpai~ Kira-kira kalau aku pakai baju seperti Izumi-kun gimana?" tanyamu sambil memancarkan aura berkilau disekitarmu, wajahmu terangkat ke atas, melihat ke arah mata hitam milik pemuda itu. Pemuda itu kemudian terkekeh kecil dan mengelus kepalamu lembut, membuat semburat merah muncul dimukamu tanpa diundang.

"Kau pasti jadi paling cantik, dan aku pasti mau jadi suamimu." Goda pemuda itu membuat Aomine mual seketika. Kau kemudian melepaskan pelukanmu,

Oh ini dia, Akashi menatap pemuda itu sambil tersenyum, menduga apa reaksimu yang pasti menyakitkan, sekedar info kau tidak segan-segan untuk mencubit ataupun kalau boleh menendang lelaki, bahkan kakakmu sendiri (walaupun berakhir dengan Akashi memojokkanmu dan menancapkan gunting di tembok) , namun—

"Eh? [Name]?!"

—tidak terduga, kau malah menatap ehem—intim—ehem— ke senpaimu tersebut yang sudah menatap ke bawah—karna perbedaan tinggi kalian— dan lagi kedua tanganmu sekarang malah berada dileher senpaimu itu, kau menggerakan bibir mungilmu masih dengan suara yang sangat menggoda,

"Kalau begitu senpai harus menikah denganku nanti kalau sudah dewasa."

.

.

"BEBEK TEME!!!! BERANI BERANINYAAAA!!!"

"Tampaknya dia bukan hanya rindu pada [Name] tapi pada guntingku tercinta."

Batin ngiri dan juga cemburu terlihat di raut wajah berbeda warna tersebut. Mereka juga saling menatap satu sama lain, memberi kode bahwa rival yang jauh lebih berbahaya datang, dan rival mereka itu...bernama....

.

.

....Nijimura Shuuzou, mantan kapten basket Teikou.

.

.

Aomine bersender dibahu Kise, sementara Kise sedang menatap ke arah teman setimnya khawatir, wajar dia khawatir, semua teman setimnya tiba-tiba menjadi aneh dadakan, lihat saja—

Kuroko dipeluk Midorima—padahal biasanya Kise yang memeluknya—sebagai seme—maksud saya teman—, Kise layak khawatir, bahkan Kuroko tidak protes sama sekali, dia malah terus meminum vanilla milkshakenya dengan datarnya, bagi Kuroko langka sekali Midorima melakukan hal ini jadi... biarlah.

Selain itu, Murasakibara entah kenapa tidak makan snack maupun makanan yang ia beli, matanya malah tertuju kepada dua orang yang hangat berbicara saling berhadapan, dan juga sepertinya dua orang itu benar-benar melupakan keberadaan mereka sampai saat ini. Backsound lagu Sakitnya tuh disini, benar-benar cocok untuk mereka.

Kise mendesah pasrah,

"Rencana latihan Akashicchi biar [Namecchi] bahagia, malah buat reunian di Fast food yang menyayat hati-ssu." Yang dikutip dari model majalah bernama Kise Ryouta benar-benar pas untuk keadaan mereka sekarang ini, GOM lagi galau akut, pasalnya cewe yang merupakan manajer kedua setelah Momoi malah nempel banget sama senpainya.

Akashi little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang