Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Ide cerita © Hopehusband
Warning :
Humor kantong kresek, bisa membuat anda bosan maupun sakit mata, abal, OOC de el el.
Hari itu sangatlah mengerikan,
saat dimana Akashi mengalahkan Murasakibara, semua menatap horor pemandangan didepannya, bahkan semua orang kini menatap kapten mereka, yang sedang memegang bola basket dengan kedua tangannya sambil menunduk. Suara piano mengerikan nampaknya cocok untuk menjadi backsound suasana hari ini.
"Jika ada yang melawanku tidak akan kuampuni, biarpun itu adalah orang tuaku sekalipun."
Kata-kata yang terdengar dingin itu terucap dari mulut Akashi, membuat kedua manik ungu milik Murasakibara membulat dengan sempurna, Akashi terlihat berbeda, sangat berbeda dari biasanya.
Srakk!
"Sei-nii-EH BUSET."
Suara teriakan cempreng nan ceria terdengar begitu saja ketika pintu Gym dibuka, Akashi sempat mau melempar bola basket ditangannya tersebut kepada orang di pintu Gym itu, membatalkan niatnya ketika mengetahui bahwa itu adalah adiknya sendiri, [Name]. Kise dan Midorima hanya menatapmu kaget, melihatmu datang di saat yang ga tepat, atau malah tepat banget?
Kau melihat ke arah sekeliling, kemudian mencoba mengerti suasana mereka, lalu membentuk huruf "o" dibibirmu, kemudian menunjuk Akashi dan Murasakibara dengan kaget,
"IH IH IH DEMI APA!? AKAMURA LAGI NGETREN YA!?"
Simpulmu asal-asal'an sambil nyengir-nyengir bahagia, yang membuat seisi ruangan sweatdrop minus Akashi. Akashi yang sudah terbiasa dengan sikapmu sudah berusaha untuk tidak melempar bola basket (lagi) ditangannya, sungguh dia sebenarnya tidak mau mengakuimu sebagai adiknya, sikapmu kini sangat memalukan, mengingat bahwa kau adalah adiknya sendiri.
"Ya tuhan, jangan bilang kedua seme disini sudah tobat, tidak-tidak, aku tak bisa menerima kenyataan, aku ga sudi kakakku yang cebol itu jadian dengan Atsu-kun...NGGAKKKKKK NGGAAAK SUDIII." histerismu sambil misuh-misuh ke dua orang yang kau sebutkan.
"KAMI MASIH NORMAL NANODAYO/-SSU!"
Yang dibantah mentah-mentah dengan penolakan oleh kedua 'calon' seme kakakmu sendiri dimatamu dan juga tatapan mengerikan Akashi yang kau hina barusan, kau hanya nyengir polos dan tertawa kecil, kemudian mengacak rambutmu dengan tatapan datar.
"Maaf-maaf, habis aku kaget sih."
"kalau kau normal mungkin kamu bakalan sudah punya pacar-nanodayo" Desah Midorima sebal, kau kicep mendengarnya, Midorima yang menyadari lalu semakin memerah, dan berusaha menyangkal apa yang ia ucapkan sebelumnya. "Bu-bukan aku peduli-nanodayo!"
"Aha~ Cie abang Mido(Wat.). Karna abang Mido udah baik hati aku bawa oleh-oleh nih~" sambil pura-pura tersipu malu, kau membawa(menyeret) seorang pemuda berambut Navy Blue, yang membuat manusia-manusia di Gym membulatkan mata mereka,
"A-Ahomine!?"
"Mi-Mine...-chin?"
"[Name]-chan!? Kau apakan Aomine?!"
Ya, mereka semua kaget menerima keadaan Aomine yang diseret olehmu dengan keadaan tidak sadarkan diri, jadi mereka berhak bertanya apa yang terjadi,
"Lah'kan Aomine skip latihan...jadi wajar'kan aku bawa kesini?" katamu santai, dan merasa tidak bersalah sama sekali, "Oh sekalian, aku bawa pelatih kemari." Ujarmu lagi sambil menyeret pelatih yang tidak sadarkan diri, "Tadinya sih niatnya mau ngenain bola ke Aomine, tapi kena pak pelatih juga."
Hening.
Sungguh kau bahkan tidak merasa tidak bersalah sudah membuat pingsan pelatih dan Aomine, mereka jadi mempertanyakan rasa kemanusiaanmu.
"[Name]." Akashi memecah keheningan, membuatmu melihat ke arah kakakmu yang sedang berjalan ke arahmu, ia menatapmu dengan kedua matanya yang berbeda warna, kau menyipitkan matamu, membuatmu bertanya-tanya apa kakak kesayanganmu lagi sakit mata atau tidak. Atau jangan-jangan kakakmu memakai lensa kontak?
"Kau tidak perlu repot-repot membawa Aomine lagi, ia tidak perlu latihan." Ujar Akashi, membuat kedua manik ruby milikmu membulat lebar, kau tidak percaya apa yang baru saja dikatakan oleh kakakmu sendiri.
"Ap-"
"Asal'kan kita menang dalam pertandingan, tidak masalah jika Aomine tidak datang latihan." Tambah Akashi memotong perkataanmu, ia kemudian menatapmu dingin, kau tidak berkata apa-apa selama beberapa detik, kau lalu tertawa hambar. Berusaha meyakinkan bahwa ini hanya sebuah lelucon konyol, namun seberapa yakinpun kau tetap tahu bahwa ini semua adalah kenyataan.
"aku pasti akan membuat Aomine latian." Ucapmu dengan kesadaran penuh, kedua matamu menatap ke arah Aomine dan sang pelatih, kemudian ke arah Akashi dan Murasakibara, kau mengigit bibir bawahmu, "termasuk semua anggota string-1!"
Kau berjalan keluar, meninggalkan Akashi yang menyeringai,
"Kuterima tantanganmu [Name]. "
Tekadmu sudah bulat hari ini, kau sudah membeli apa saja yang kau butuhkan untuk menyeret Aomine dan anggota yang kemungkinan tidak latihan hari ini. Senyum lebarmu muncul, kau bertepuk tangan puas, kau sangat puas dengan apa yang kau bawa jauh-jauh dari toko serangga-sampai toko hewan segala. Kau yakin hari ini akan sangat menyenangkan, sangat menyenangkan. Dengan santai kau berjalan menuju Gym, dan membuka pintu Gym,
"Hmm...Sei-nii...Satsuki...Midorima...Kise..."
Kedua bola matanya bergerak ke sana kemari, mengabsen anggota klub basket, setelah mengabsen mereka, ia kemudian mengangguk-angguk, dan kemudian tersenyum lebar.
"Hoo~ Aomine sama Atsushi ga latian ya? Oke."
"Hehe. Misi dimulai!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akashi little sister
FanficGOM X Reader X Akashi. Akashi kini jadi berbeda, dan ia bilang tidak latihan tidak masalah!? Apa yang akan kau lakukan?