Have a nice sleep

201 32 0
                                    



Akashi Little sister

Murasakibara, masih mengenang dengan jelas. Dulu, sosok gadis kecil itu berada dibelakangnya, memanggil namanya dengan senyuman di wajahnya, sementara sosok bocah berambut ungu itu, hanya menanggapi sambil memakan snack kesayangannya. Tahu tidak digubris, sang gadis mendekat pada sang pemuda, sedikit berjinjit karena ia lebih pendek, telunjuknya menoel punggung milik pemuda tersebut. Terdengar kekehan, namun sangat pelan. Tapi terasa janggal bagi Murasakibara, sehingga menoleh pada pemuda itu.

"Murasakibara-kun."

Saat itulah, Murasakibara menyadari sesuatu, wajah sang gadis yang selalu terlihat bahagia, terlihat redup. Walaupun senyum masih tersisa disana, namun mata dari [Name], sama sekali tidak tersenyum. 

[Name] memaksa dirinya untuk tersenyum.

"Bolehkah aku meminta peluk?" pinta gadis tersebut pelan, sambil membuka kedua tangannya. Mungkin [Name] tidak menyadari, namun Murasakibara dapat melihatnya, bagaimana bulir-bulir air mata itu mulai berjatuhan dari pipimu. 

"Nijimura-senpai bilang, ia akan pergi besok...."

Saat itulah, Murasakibara tahu, perasaanmu pada Nijimura, bukan hanya spekulasi dirinya. Dirimu yang terlihat begitu layu saat ini, membuktikan semuanya. 

--

Senyumanmu, tawa milikmu, dan juga sikapmu.

Entah berapa kali Murasakibara mengingatkan dirinya sendiri, bahwa ia sangat mencintai adik kecil Akashi itu.

Layaknya seorang kakak yang ingin melindungi adiknya bukan?

Setidaknya, begitulah yang ia pikirkan,

Murasakibara tidak bisa mengelak, bagaimana kedekatanmu dengan Nijimura... berpengaruh untuk hatinya.

Ada sedikit rasa sakit, namun Murasakibara tidak mengerti, tidak ada yang terluka, tidak ada darah, namun entah kenapa perasaannya seperti tidak menyukai apa yang ia lihat.

Murasakibara takut, takut melihat dirimu jatuh lagi.

Murasakibara hanya menatap sosokmu yang berjalan lebih dulu didepannya, sambil mencari jawaban dengan memakai otaknya. 

jdug.

Murasakibara tidak sadar mereka telah sampai, dan malah menabrak Nijimura. Kakak kelasnya itu menengok, menunggu ucapan maaf yang tidak juga keluar dari raksasa kisedai itu.

"Hati-hati, kau tidak berubah ya, Murasakibara." kekehan kakak kelasnya itu, hanya dibalas dengan tatapan, entah kenapa Murasakibara sendiri malas menghadapinya.  Pintu depan rumah Akashi dibuka, Akashi yang membalikan badannya bersamaan dengan Nijimura yang menurunkan tangannya ke pinggangmu, sambil tersenyum.

Murasakibara menyadarinya, bagaimana kau tersenyum tampak bahagia. Seperti melupakan sesuatu di masa lalu.

"E......Murasakibara-kun?"

Mengerinyit, dirinya mendekat, kemudian dengan sekali angkat, membuatmu duduk dipundaknya, tanpa sadar menjadikan kalian pusat perhatian semua orang disana-tidak lupa Akashi yang mulai tersenyum kembali. Guntingnya bahkan sudah siap sedia. Kau bahkan tidak bersuara, dan menatap Murasakibara dengan pandangan bertanya.

"Turunkan [Name]. Kenapa kau mengangkat [Name]?" tanya Akashi, namun Murasakibara, dengan cepat menjawab, tidak memperdulikan protesanmu melalui tepukan belakang kepala Murasakibara pelan. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akashi little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang