Nijimura...senpai?

2K 194 33
                                    


Suara kise mengiang di telingaku, aku bisa mendengar tawa kecil kise setelah mengantungkan kata-katanya, tampaknya ia sudah menduga-duga dari awal dan mendapatkan hasil yang sama. Tapi siapa?

"[Name]cchi, dan kaptencchi~." Penguguman Kise lumayan membuatku membuka mataku, melihat ke arah stikku, dan kemudian ke arah Akashi. Aku menaikan alisku, melihat warnanya berbeda, namun kemudian menengok ke arah Nijimura melihat stiknya. Dan kurasa semua terjawab.

"Ryouta, kenapa ada dua stik?" Akashi bertanya, dan terlihat sekali ia murka melihat ketidak adilan ini.

"Pemain kita lebih banyak-ssu daripada saat main sama Aominecchi dan Momocchi, jadi kutambahkan satu stik lagi." Kise tersenyum. Pertanda ada rencana lainnya di kepalanya, "Tenang saja-ssu, kita semua boleh mengajukan ToD."

Senyum Nijimura berkedut, sementara Akashi mengangguk puas,

"Aku mengerti." Jawab Akashi tersenyum misterius. Ia kemudian menatap ke arahku, membuatku merinding sesaat, jika saja mereka bertanya tentang aib-aib masa lampauku bagaimana...aku bisa mati kutu!

"Aku dulu ya-ssu! Nijimura-senpai, [Name]cchi, kalian pernah pacaran-ssu?"

Semua mata melihat ke arahku dan ke arah Nijimura, aku menatap takut ke arah Nijimura yang terlihat mengalihkan pandangan ke arah lain, semoga saja mataku salah lihat, masa aku melihat semburat merah di wajah Nijimura-senpai?

"Tidak." Jawaban tegas Nijimura sambil melihat ke arahku, yang membuatku menelan ludah dan mengangguk setuju.

"Tapi kalau aku pernah suka sama Senpai." ceplosku sambil tersenyum canggung, dan melihat mereka bingung, mereka memberikan reaksi yang membuatku gugup.

Pertama, Nijimura hanya memandang penuh arti.

Kedua, Aomine memandangku dengan mengerikan.

Ketiga, Kise yang tiba-tiba teriak frustasi tidak jelas.

Keempat, Midorima yang entah berguman apa dan tidak kedengaran karna volume suara sangat kecil.

Kelima, Kuroko dan Murasakibara saling bertatapan satu sama lain.

Dan terakhir, Kakakku yang hanya menunduk dan menghadapkan wajahnya kepadaku, matanya tertutup namun senyum di wajahnya tak pernah hilang. Akashi menaruh guntingnya di kantong celana,

"Jawab. Sejak kapan kau suka Shuuzou dan sampai kapan? Dan sudah sampai tahap apa?"

Seketika saja bulu kuduk Nijimura meremang mendengar pertanyaan Akashi, yang menyebut namanya dengan penekanan, ia hanya bisa menoleh ke arah Akashi, yang kini tak berhenti tersenyum. Padahal hanya bertanya seperti itu saja, dan Nijimura sudah mengira-ngira apa yang terjadi selanjutnya. Kedua mata Nijimura kini melihat ke arahku, ia mungkin bisa melihat diriku resah untuk menjawab pertanyaannya.

Akashi tentu saja tidak tahu perkara hubungan cintaku yang kadang dipenuhi dengan lembar kosong dan berwarna selama ini, apalagi ia merupakan kakakku yang sibuk dengan segalanya, kalau sampai ketahuan secuil rahasiaku selama ini, aku bisa diinterogasi seharian-

"Dari sejak Onii-chan masuk klub basket.....e-em.... Kata temen sih hubungan tanpa status."

Dan saat mendengar itu senyum Akashi runtuh, matanya kini terbuka, menampilkan kedua mata dwiwarnanya yang dingin. Aku hanya bisa tersenyum canggung memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

'mati aku.'

Dan pikiran itu benar-benar mengiang di kepalaku.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akashi little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang