Hai... Haiii... Cerita ini sebenernya posting ulang, sebelumnya udah aku post di note facebook dan udah END. Sepertinya harus siap-siap ngasih salam perpisahan buat mereka hihi :D
Vote dan comment dituggu ya hihi
Enjoy!
With Love, Yusinadd
***
New York, 4 September
“Happy Birthday to you, happy birthday to you…”
Shaina membuka matanya ketika mendengar lagu Happy Birthday itu. Dia melirik wekernya, tengah malam. Dia berusaha duduk di tempat tidurnya, dia baru tidur 1 jam yang lalu setelah menghadiri premiere film yang ditanganinya, kesibukannya akhir-akhir ini memang membuatnya lupa akan hari spesial ini. Dia menatap kedua orangtuanya, Sesar dan Seva, lalu memejamkan mata untuk memohon doa dan permintaan di hari ulang tahunnya ini sebelum meniup lilin angka 23 diatas cake cantik yang disodorkan Seva, kelihatannya adik bungsunya itu sedikit kesulitan memegang cake sebesar itu.
“Kamu boleh tidur lagi, yang penting besok harus bangun pagi,”kata Ibunya setelah mencium pipi dan kening Shaina.
Shaina mulai beringsut ke tempat tidurnya. “Aku besok engga ada jadwal apapun, aku mau tidur sampe siang,”
“Pokoknya elo harus bangun, Kak! Kalo elo engga bangun juga gue sama Seva bakal gangguin tidur elo! Ya kan, De?” Sesar melirik Seva lalu mereka bertos ria.
“Ya udah liat nanti ya, sekarang aku tidur dulu,” Shaina menaikkan selimutnya sampai dagu. Yang lain keluar dari kamarnya, sebelumnya mereka memberi ciuman di kening Shaina terlebih dahulu. Shaina sudah baikan dengan Sesar tidak lama setelah mereka bertengkar waktu itu. Dan mereka bersikap seperti sebelumnya tidak pernah terjadi apapun.
Sementara di waktu yang sama, Rehan duduk di dekat jendela kamar hotelnya. Di tangannya sudah ada cake kecil dengan lilinnya. Dia menggumamkan lagu selamat ulang tahun, lalu meniup lilin itu.
“Happy birthday, Shaina…”ucapnya pelan.
Edwin yang tidur sekamar dengannya terbangun karena lagu yang dinyanyikan Rehan. Dia sempat melongo melihat apa yang di lakukan Rehan tengah malam begini.
“Itu jendela ditutup, dong! Angin musim gugur nih!”kata Edwin lalu mengubah posisi tidurnya lalu beberapa detik kemudian sudah tewas di alam mimpi.
Sesar sudah berada di New York 4 hari yang lalu, namun sampai sekarang dia belum bertemu dengan Shaina. Tapi dia sudah sempat bertemu dengan Sesar. Memang harusnya dia datang ke New York tanggal 4 ini, sehari sebelum balapan. Namun dia beralasan ingin sekalian liburan.
“Udah 7 kali gue selalu ngerayain ulang tahun dia, tapi engga pernah sekalipun gue ngucapin selamat ulang tahun secara langsung. Bahkan sampe saat ini.”
***
Paginya Shaina sudah terganggu tidurnya oleh suara gitar asal-asalan dan nyanyian yang asal-asalan pula. Sesar dan Seva membuktikan ucapan mereka, mereka berdua terus bernyanyi sampai Shaina bangun dan masuk ke kamar mandi.
“Iya ini gue bangun, berenti main gitar dan taro di tempatnya lagi,”kata Shaina.
“Siap bos!!”kata Sesar dan Seva bersamaan. Mereka langsung kabur saat Shaina masuk ke kamar mandi.
Ternyata mereka ingin merayakan ulang tahun Shaina dengan berjalan-jalan ke Central Park dengan menggunakan sepeda. Mereka semua sudah memakai baju olahraga yang santai. Ayah Shaina dan Sesar bertugas untuk mempersiapkan sepeda dan menaruhnya diatas mobil, 2 sepeda di taruh di atas mobil Sesar sementara 2 sepeda di taruh di atas mobil Ayah mereka dan untuk sepeda lipat Seva yang kecil di masukan ke dalam bagasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shaina De Amore
Teen Fiction-Semuanya jatuh cinta. Aku jatuh cinta, kau jatuh cinta, dia jatuh cinta dan mereka juga jatuh cinta. Tapi apakah kita masih akan saling jatuh cinta jika salah satu dari kita pergi dan menghilang? Apakah kita akan tetap seperti itu sementara hal itu...