Dapur SteHe 09

50 1 0
                                    

Sebuah kebiasaan saya adalah menulis ulang artikel yang saya sukai.

Dimulai menulis dengan mengikuti gaya si penulis asli artikel yang bagus itu, dan hanya menambahkan dikit-dikit saja tulisan saya.

Seperti ngga ada kerjaan saja, artikel itu 100 % saya tulis lagi atau saya ketik lagi, untuk merasakan "detak jantung" si penulis. Paling saya tambahin dikit-dikit supaya tidak merubah keaslian tulisan itu.

Lalu, kebiasaan itu berkembang menjadi menulis kembali artikel yang saya sukai, namun saya mulai memberanikan diri dengan menambahkan tulisan-tulisan atau celoteh-celoteh saya ke dalam tulisan itu, tanpa mengubah arah pembicaraan atau arah pembahasan.

Kemudian, saya mengembangkan kebiasaan menulis ulang itu dengan menulis kembali artikel yang saya sukai, dengan ditambahkan banyak hal, bahkan arah pembicaraan atau arah pembahasan itu mulai diubah, dan gaya yang saya sukai mulai saya masukkan ke dalam artikel itu, lalu saya baca ulang, apakah terasa bedanya atau tidak.

Perlu Anda ketahui tujuan mengapa menulis ulang itu perlu bagi saya.

Tujuan penulisan ulang sebuah artikel yang bagus itu sebenarnya untuk melatih kepekaan saya dalam membedah topik pembahasan.Kepekaan dalam membedah topik pembahasan itu menurut saya merupakan urat nadi alur cerita.

Menurut saya, artikel yang biasa itu hanyalah berisi informasi saja, namun artikel yang mempunyai kasta yang tinggi adalah artikel yang mempunyai daya untuk menyentuh hati pembaca dan mempunyai daya untuk menghanyutkan mereka, sehingga tanpa terasa mereka meneteskan air mata.

Entah ada teorinya atau tidak, kebiasaan saya ini menumbuhkan sebuah kepekaan dalam membedah topik pembahasaan bagi saya, karena itu semua artikel saya ini pastilah saya tulis ulang beberapa kali, sehingga lebih rapih, lebih hidup, dan menghidupkan para pembaca.

Sekalipun artikel dari penulis kelas kamar mandi, unsur yang menghidupkan merupakan unsur yang penting bagi saya.***

Dapur SteHeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang