Pernah saya membaca sebuah draft buku dari seorang teman yang meminta saya untuk memberikan sebuah endorsement terhadap bukunya.
Merupakan sebuah kehormatan bagi saya bila saya bisa memberikan sebuah endorsemet dalam bukunya.
"Saya akan pastikan sebuah endorsement yang tidak biasa dan pasti mempunyai daya sengat tersendiri", janji saya kepada diri sendiri.
Tetapi sebuah kekecewaan saya rasakan setelah saya bolak-balik draft buku itu.
Mengapa kecewa?
Karena setelah saya memperhatikan halaman demi halamannya, ternyata buku itu tidak ada pewahyuan TUHAN yang dinyatakan. Atau bahasa rohaninya tidak mempunyai kadar pewahyuan yang kental, hanya kebenaran yang biasa-biasa saja. Dan datar-datar saja setiap bab-nya.
Jadi, draft buku itu hanyalah berisi tulisan biasa, sementara buku itu adalah buku rohani.
"Ah! Sayang sekali kalau buku ini dipaksakan untuk naik cetak!" celetuk saya.
Tetapi apa yang bisa saya lakukan?
Setelah lama saya berpikir, akhirnya saya memberanikan diri meminta teman saya untuk mendiskusikan draft buku itu, tetapi sebenarnya niat saya bukan mendisikusikannya, melainkan mau mengkoreksi dengan tajam dan kejam, supaya buku itu mempunyai bobot yang istimewa. Hal ini saya lakukan dengan niat baik, sekalipun akan dituduh orang sebagai orang yang sok jago, sombong, dan tidak berperikepenulisan!
Ah! Sebodo dengan semuanya itu! Ngga peduli dengan tuduhan orang, ngga penting dengan tuduhan sok jago atau sombong, yang penting buku-buku orang lokal itu harus mempunyai mutu yang tinggi bahkan mutunya bisa mengatasi tulisan-tulisan orang-orang asing.
Lebih baik sebelum launching, buku ini dikoreksi dari rahim penulisnya, maka hal itu akan memberikan dampak yang besar bagi hati penulisnya. Dan yang menjadi sasaran saya adalah buku-buku berikutnya pasti akan mempunyai bobot yang keren dan mengesankan!
Unsur pewahyuan dalam sebuah buku itu sangat penting sekali!
Bagi saya, unsur pewahyuan itu akan mempunyai kehidupan tersendiri di hati para pembaca dibandingkan dengan semua cara penulisan yang apik dan keren!
Mengapa?
Karena unsur pewahyuan itulah yang akan memberikan kehidupan, buku biasa hanya memberikan semangat sesaat!
Karena itu, alamilah TUHAN, maka TUHAN akan bergerak dalam hidup Anda. Anda perhatikan hal penting ini, bila TUHAN bergerak dalam hidup seseorang, maka TUHAN akan membuat perbedaan yang besar hidupnya.
Dan biasanya orang-orang yang mengalami TUHAN itu akan kenyang dengan pewahyuan yang dinyatakan TUHAN dalam batin mereka!***
![](https://img.wattpad.com/cover/5321016-288-k756104.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dapur SteHe
SpiritualKesalahan, kegagalan dan kebonyokan dalam proses menulis sehingga mendapatkan "Penulis Kamar Mandi Awards"