Kisah ini bermula di sebuah desa sepi yang sudah di tinggalkan penduduknya karena peperangan. Banyak rumah megah yang di tinggalkan begitu saja. Di salah satu rumah mewah yang masih berdiri tegak, ada gubuk kecil tua yang hampir roboh di belakangnya. Seorang gadis terpasung disana, ia Clara.
Clara yang malang, gadis itu di pasung ibu tirinya sejak umurnya 14 tahun dan kini umurnya sudah menginjak 20 tahun. Ia di pasung lantaran memiliki wajah cantik yang membuat kedua saudara tirinya merasa tersaingi.
Saat umurnya 13 tahun, ayahnya menikah dengan seorang janda beranak tiga. Awalnya Clara sangat merasa senang karena akan mendapat dua saudara perempuan --Meigi dan Meiga-- yang akan menjadi temannya bermain, dan seorang saudara laki-laki --Mark-- yang akan melindunginya.
Tapi, Clara sangat salah. Ibu dan ketiga saudara tirinya akan bersikap seperti malaikat hanya saat sang ayah berada di dekatnya. Diluar itu Clara yang malang harus menjadi budak mereka.
Suatu malam, Clara yang terlelap di sofa ruang tamu karena menunggu ayahnya pulang di ganggu oleh sikap aneh Mark yang mabuk. Mark bertindak tak senonoh padanya. Clara yang ketakutan, berlari menuju lentai paling atas rumahnya. Ia berusaha mengunci pintu kamarnya agar Mark tak masuk. Tapi, Clara harus kalah cepat dengan Mark yang sempoyongan. Mark berhasil masuk dan membuat Clara terpojok.
Clara berteriak sangat kencang meminta tolong, namun usahanya sia-sia. Semua saudara bahkan semua penduduk desa sedang pergi bersenang-senang di pesta dansa kerajaan. Mark semakin memojokkannya di sudut ruangan.
"Clara!"
Pintu kamar Clara di buka secara paksa. Seorang pria 40 tahunan kini berdiri geram di bibir pintu. Clara langsung menghambur ke pelukan ayahnya. Sedangan Mark yang tertangkap basah gelagapan. Ia terpojok tak bisa melarikan diri. Mark mencoba melarikan diri, melewati jendela. Namun keadaannya yang masih mabuk membuat tubunya tak imbang dan berujung dengan kematian. Tubuhnya terjun bebas dari lantai tiga rumah mereka.
Ibu dan sudara tirinya menganggap Clara sebagai penyebab kematian Mark. Mereka semakin membenci Clara dan tak akan membiarkan Clara merasa tenang.
Suatu hari, ayah Clara harus pergi melakukan perjalanan bisnis yang sangat lama, sekitar dua bulan. Tentu Clara sangat berat melepaskan kepergian ayahnya untuk waktu yang lama. Clara takut tak ada lagi orang yang akan melindunginya dari kedua saudara dan ibu tirinya. Tapi, Clara tak boleh mengeluh, karena itu dapat menjadi beban bagi ayahnya, dan Clara tak mau ayahnya merasa cemas.
Tepat saat tanggal ulang tahun yang ke-14, seorang teman perjalanan ayahnya memberikan kabar yang mengejutkan sekaligus menyedihkan untuk Clara. Banyak penduduk desa di bantai oleh musuh kerajaan, saat akan menyebrang teluk perbatasan. Ayah Clara termasuk salah satu yang di bantai oleh pihak musuh. Ayah Clara tewas.
**
Semua warga desa yang awalnya mencoba untuk tetap menetap mulai mengangkut barang-barangnya dan meninggalkan desa. Mereka putus asa, karena desa terus-terusan di serang oleh orang-orang misterius. Termasuk keluarga Clara, yang sudah mengosongkan rumah 2 minggu yang lalu.
Clara tak tau tentang apa yang terjadi di luar. Ia hanya tau salah satu kakak atau ibunya akan melempari sepiring nasi putih dan garam untuk ia makan. Tapi sudah dua minggu ini tak ada satupun yang datang. Clara malang, ia tak tau jika ia sudah di tinggalkan.
Malam itu sangat terasa mencekam. Banyak lolongan anjing yang terdengar. Langkah kaki yang lalu lalang kian ramai. Clara bangun dari tidurnya, karena seseorang mendobrak pintu gubuknya kasar.
Pria bertutup kepala mirip ninja sudah berdiri di hadapannya, sambil memegang sebuah obor di tangan kiri dan pedang di tangan kanannya.
"Kau siapa?" gumam Clara pelan.