Ini ff pernah aku pake buat ikut Fanfiction Competition di salah satu page di fb.
-Happy Reading-
Aku adalah Mars, kau Bumi, dan ia Matahari. Aku hanya Mars bagi Bumi. Aku sangat dekat denganmu, tapi kau tak sedikitpun melihatku. Kau selalu melihat ke Matahari yang memiliki jarak beribu juta kilometer jauhnya, hanya karena Matahari bersinar di matamu. Sedekat apapun Mars pada Bumi, tetap tak bisa menggantikan peran Matahari bagi Bumi.
---
Jeon Jungkook melambai pada seorang gadis yang ada di antara gerombolan pemandu sorak yang baru saja keluar dari lapangan basket. Pemuda itu berdiri mematung, hingga kumpulan pemandu sorak itu masuk ke ruangan klub pemandu sorak. Lalu, Jungkook berjalan ke arah lapangan basket, ia tersenyum setelah mendapati seorang gadis yang dicarinya tengah duduk di pinggir lapangan. Gadis ber-name tag Ahn Hyo Rin itu sibuk mengabadikan langit sore yang indah dengan kamera ponselnya.
Jungkook berjalan mengendap-ngendap ingin memberikan sedikit kejutan, dengan muncul di kamera ponsel gadis itu."Ya!" pekik Hyorin kesal.
Hyorin memukul kaki Jungkook, agar pria itu tak menutupi kamera ponselnya. Jungkook hanya terkikik sambil mengambil posisi duduk di samping Hyorin.
Pemuda itu diam, sambil membolak-balikkan sketch book milik Hyo Rin. Ia tertarik melihat setiap gambar indah yang dibuat oleh temannya itu.
"Jauhkan tanganmu!" bentak Hyorin, sambil merebut kembali buku gambarnya.
"Pelit sekali!" cibir Jungkook.
Dengan tergesa-gesa Hyorin memasukkan sketch book, pensil warna, serta airbuds miliknya kedalam tas. Ia segera bangkit, menepuk-nepuk bagian belakang roknya, membersihkan debu yang mungkin tertempel di sana.
"Mau kemana?" tanya Jungkook.
"Pulang," jawab Hyorin singkat.
"Tak ingin pulang bersama?"
"Aku tak bisa menunggu lagi. Ayahku akan pulang dari Austria malam ini, jadi aku harus pulang sebelum makan malam," jelas Hyorin.
"Tunggu sebentar!" Jungkook langsung berlari kembali ke arah gedung sekolah, entah apa yang dilakukannya.
Hyo Rin tak begitu memikirkannya. Gadis itu terus berjalan meninggalkan lapangan, menuju gerbang utama sekolah. Sambil memeriksa hasil gambar yang dipotretnya tadi. Ia tersenyum menatap layar ponselnya. Ada sosok Jungkook yang berhasil di abadikannya, pemuda itu tengah menunjukkan jejeran gigi depannya. Tak ada seorang pun yang tau jika Hyorin menyukai Jungkook, bahkan dirinya sendiri tak tau sejak kapan rasa suka itu muncul.
"Hyorin!" Jungkook berteriak jauh di belakangnya.
Pemuda itu berlari menghampiri Hyorin. Dengan nafas yang masih terengah ia menggapai bahu Hyorin.
"Bagaimana dengan Lora?" Tanya Hyorin bingung.
"Supirnya akan menjemput, ia akan pulang sedikit terlambat hari ini. Jadi ia menyuruhku untuk pulang lebih dulu dan mengantarmu sampai rumah," jelas Jungkook.
Satu hal yang membuat Hyorin diam akan perasaannya, yaitu Lora. Jung Lora adalah sahabatnya, sekaligus pacar Jungkook. Orang yang membuatnya bisa mengenal Jungkook adalah Lora. Terlalu rumit untuk dijelaskan, banyak hal yang tak bisa digambarkan melalui kata-kata.
"Mau singgah membeli es krim?" Tanya Jungkook memecah kesunyian.
"Hmm?" Respon Hyorin sedikit kaget.
Jungkook menarik pergelangan tangan Hyorin, untuk masuk ke sebuah toserba di pinggir jalan.
"Aku sangat ingin es krim hari ini, tapi aku tak ingin makan sendirian," jelas Jungkook.