The laughter of that women wipes the mist
Terlalu berbunga bahkan tak bisa dijelaskan
Walaupun seharian aku meniti di atas papan kekunci
Celaka sekali masa yang tak pernah satukan kita
Celaka sekali masa yang langsung tidak temukan kita
Untuk menokok tambah setiap tahun yang berlalu sebelum
Aku ingin kita tidur sebantal , berselimut dalam satu linen
Bilamana kita bercanda soal buruk dan baik
Cinta dan perihal yang entah apa-apa
Lalu kita akan menepuk setiap inci tubuh
Dengan bantal-bantal empuk seakan angan-angan kita
Yang kita tahu adalah sesuatu yang mustahil
Aku ingin selalu bersandar di atas bahu yang sama
Aku ingin selalu mendakap susuk tubuh yang membelakangi aku
Tika aku jatuh melangut ke langit
Tika aku rapuh merayu kan bulan yang terang-terang sepi
Aku ingin keseluruhan kita menjadi total
Dan antara perkara dan hadiah paling manis diberi dewa
Untuk kita genggam lalu kita bawa terbang-terbang
Ke langit syurga.
Dengan izin-Nya
Aku mahu kita ini menjadi puing-puing
Yang walaupun dilempar duri dan kertas keras di atas jalan kering
Kita akan selalu tersekat di antara pepohon wangi
Dan tetap tergantung
Sehingga matahari dan bulan tidak lagi menyapa
Sehingga tiupan sangkakala berakhir hingga yang ketiga
Selamanya.
YOU ARE READING
QALB
Poetry" Berbekalkan kasihan dari Tuhan dan papan kekunci buat mereka bahasa basi. "