Separa Malam ini aku termanggu sendiri.
Gambar-gambar yang lepas aku belek setiap inci muka surat, bahkan tidak ada satu pun yang tertinggal oleh mata.
Allahu, perempuan yang gemarkan gelap dan cara pakainya yang binasa
KasihanLalu aku kembali merenung
Kali ini pada muka surat yang paling belakang
Bagaimana perempuan serupa ini bisa berlumba dalam satu dunia yang kering
Bilamana dunia yang dia baring atas daun-daun lalang itu sebenarnya kontangSayang
Kau mahu tahu
Perempuan yang ada dalam setiap mukasurat ke belakang itu
Dahulu pernah menjadi bahan eksperimentasi manusia-manusia tak punya hatiSetiap berat daging yang dia pikul
Seakan beban yang cuma dapat dirasakan dengan firasat yang sunyi, sedih dan sepi
Yang dewasa semuanya tinggal pesan
Kecantikan itu cuma indah dimata orang-orang kita yang lebih menyayagi duniawi
Yang dewasa semuanya tinggal pesan hendaklah kita anak-anak Muda jatuh cinta dan mencintai hati dan agamanyaTuhan tak pernah salah
Bahkan dia beri sepuluh per sepuluh
Satu per satu bahkan dua per dua setiap inci kita dengan sempurnaKemari sini sayang aku bisik
Kita cuma manusia hina
Yang hanya tahu menuding, mengkasari dan memperlekeh kan orang-orang yang eloknya di mata mereka
Orang-orang seperti aku yang kadang-kala cuma hidup di balik layar manusia-manusia yang bangga dengan perihal syurga atas dunia.Tak apa.
Kerana apa yang aku punya sudah tertulis sempurna oleh Al-Haq
Bahawa tiada yang kekalSelamanya.
YOU ARE READING
QALB
Poetry" Berbekalkan kasihan dari Tuhan dan papan kekunci buat mereka bahasa basi. "