Cast : All BTS Member
OC as Kim TaeriPrang brukk
Pria tinggi kurus itu menangis menjadi-jadi. Semua barang yang ada di kamarnya ia lempar sembarang. Setelah barang di kamarnya berantakkan ia keluar kamar dan membanting pintu.
Dua pelayan wanita yang bertugas mengurusi dan memenuhi kebutuhannya hanya bisa tertunduk takut di depan kamar. Selalu seperti itu, saat tuan muda Kim Seok Jin mengamuk.
Jin memiliki tempramen yang buruk. Ia sering marah dan mengamuk, bahkan di depan ayah dan ibu nya yang lebih sibuk bekerja, lelaki berwajah polos itu tak bisa mengontrol emosinya.
Hanya di depan ke-enam sahabatnya emosinya dapat terkontrol. Ia selalu bahagia dan tertawa lepas saat bersama sahabat-sahabatnya.
"Tuan muda... anda mau kemana?" Tanya salah satu pelayannya takut-takut.
"Berikan kunci mobil di garasi belakang, cepat!"
Pelayan berpakaian putih dengan rok hitam berenda putih itu segera berlari mengantarkan kunci.
"Lama!" Jin merampas kuncinya kasar.
**
Jalanan yang panjang seperti tak berujung dan banyak tikungan tajam yang langsung berbatasan dengan laut adalah pilihan Seokjin.
Jin berkendara secara asal-asalan di jalan lintas kota yang sepi. Ia seolah tak perduli jika mobilnya bisa saja tergelincir terjun ke air laut yang asin dan tergulung ombak.
Tujuan pertamanya bukanlah laut. Melainkan sebuah tempat luas, bekas kolam renang yang sudah di tutupi semak. Tempat yang sering di kunjunginya bersama ke enam temannya dulu.
Ia terduduk di pinggir kolam renang yang sudah kering itu dengan kaki yang menjuntai ke bawah. Ia mengeluarkan handycam yang model lama, dan memutar tombol play.
"Hyung... ambil gambarku!" Seru pemuda bernama Jimin yang tersenyum di depan kamera dengan pose kedua jari yang membentuk v. Lalu, ia membuat pose aneh lain dengan memutar bola matanya.
"Kenapa kau pergi meninggalkan aku!" Pekikan Jin menggema di kolam kosong itu.
Belum genap sebulan kematian Jimin. Pria itu di temukan tewas kedinginan di bak mandi apartemen keluarganya. Polisi masih menyelidiki motif di balik meninggalnya Jimin. Tapi, ada desas desus yang beredar jika Jimin meninggal bunuh diri karena perusahaan ayahnya yang bangkrut.
Jin memejamkan matanya sejenak, menghirup nafas panjang. Merasakan angin kencang yang menerpa tubuhnya. Ia membuka mata perlahan.
"Hyung, ayo ambil gambarku!" Sosok Yoongi dan Hoseok menggantikan bayangan Jimin.
Yoongi tersenyum membuat pose v dan menggaggu tidur Hoseok.
"Hyung! Aku ikut!" Pekik pemuda paling muda diantara mereka, Jeon Jungkook.
Jungkook langsung saja menyenggol lengan Yoongi. Membuat Yoongi sedikit meringis sakit. Tapi, Jin menghasilkan foto yang bagus dengan pose yang natural dari polaroid-nya.
Jin langsung memejamkan matanya. Ia menggeleng-geleng cepat, mencoba menghilangkan halusinasi di depannya.
"Sadarlah Kim Seok Jin. Sekarang, kau sendirian!"
Ya... ketiga temannya itu pun sudah pergi lebih dulu ke surga. Rasanya baru kemarin mereka bergurau bersama. Tapi minggu lalu seorang menemukan Hoseok terjatuh di jalanan dan dilarikan ke rumah sakit. Pria itu sudah tak terselamatkan karena overdosis.
Cerita tak kalah mengenaskapun menyelimuti kematian Yoongi. Di malam sebelum kematian Hoseok, Yoongi sudah lebih dulu tewas karena terbakar di kamar motel tempat ia biasa bersama pacarnya bermalam.