Book 18

4.9K 292 2
                                    

Raihan POV

"Raihan!" Teriakan Mady emang paling menggelergar di seluruh dunia.

Kedua deng setelah mom.

"Apaan si gue ngantuk." Ucap gue tanpa melihat mukanya sama sekali.

"Bangun ih." Ucapnya.

Tapi suaranya bukan kayak suara Mady serius. Suaranya lebih ngebas cempreng.

Lah udah ngebas cempreng (?) Gimana ceritanya dah?

"Males." Ucap gue dan berusaha memejamkan mata gue.

Byur.

"TAI BABI MAD- LAH ELO?" Gue langsung terlonjak bangun ketika melihat Syra dengan senyum jahanamnya dan satu ember air es yang baru aja dia siram ke gue.

"NGAPAIN LU NYET!"

"Raihan your voice!"

"Sorry mom!"

Tai bikin malu aja. Disaat gue mau protes malah mom yang protes. Nah sekarang Syra malah asik asikan ketawa.

"Kan lo bego yang bilang mau nemenin gue nyiapin kejutan buat Sean." Ucap Syra dan setelah gue perhatikan tampilannya udah rapih.

Dan jauh 360 derajat dari waktu balapan. Waktu balapan keliatan bandelnya.

Tapi sama sama cantik.

Eh apaan sih han ngigo mulu lo mah.

"Apaan si kapan gue janji?" Ucap gue sambil berfikir. Perasaan gue ga janji janji ama die dah.

"Ih lo kan janji. Lo ngomong waktu di sekolah kemaren katanya lo mau nemenin gue ke tempat ulang tahunnya Sean. Kan mau nge-reserved tempat." Ucap Syra ngotot dan melempari gue dengan bantal.

"Yaudah tunggu gue mandi dulu bawel." Ucap gue dan akhirnya gue masuk ke kamar mandi.

---

Syra POV

"Salah han! Di gps bilangnya ke kanan!" Ucap gue setengah ngotot saat Raihan malah ke kiri.

Gini loh ceritanya.

Setelah Raihan mandi kucing karena itu bentar banget gue langsung mau ke tempat suprise-in Sean.

Nah tapi karena gue sama si kunyuk ini laper kita nyari makan dulu. Nah Raihan maunya makan pizza gitu. Yaudah gue kasih tau tempat yang enak.

Tapi dia batu. Gamau ngikutin kata gue. Emang ni anak. Mau gue kemplang rasanya.

"Apaan sih syr! Kiri itu ke arah tol jagorawi!" Ucap Raihan mematikan hp yang lagi gue pegang.

Apaan sih rusuh bener.

"Kok dimatiin?"

"Gps lo sesat." Ucap Raihan dan mukanya terlihat kesel awut awutan.

Ish.

"Setidaknya pinteran gps gue." Ucap gue masih bersungut sungut.

"Ya ya. Serah lo ya." Ucap Raihan dan tangannya menggerakan kopling.

Untung ganteng. Kalau gak udah gue pelintir nih.

Kring kring.

Gue langsung memandang hp Raihan ketika ada telfon masuk.

"Angkat syr." Ucap Raihan dan gue bingung. Jelas jelas ini yang nelfon Lauren. Masa iya gue angkat.

"Ya kali han." Ucap gue kesel.

"Lo angkat terus spiker. Tar gue yang ngomong." Ucap Raihan- tunggu. Kenapa dia ga angkat sendiri?

"Buruan lama." Ucap Raihan dan gue buru buru mengangkatnya. Semoga gue ga denger dialog yang menjijikan dah.

THS [2] Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang