Book 27

4.3K 255 3
                                    

Syra POV

Gue dan Raihan akhirnya sampai di rumah gue. Setidaknya ini apartemen. Dia ga mungkin bisa masuk kan?

Gue turun dari mobil dan mengobrol ringan dengan Raihan. Dia ngotot mau ke apart katanya mastiin gue tenang.

Ya tuhan, cowok idaman macam apa ini? Bikin ngefly bisanya. Ya ampun gue bisa mati karena ngefly dah lama lama.

Ting tong

Dan gue sama Raihan sampe lantai 16. Gue keluar lift dan jalan ke arah kamar gue.

Gue mencari kunci apartemen dan memutarnya.

Tunggu.

Kok ga bisa di puter?

Gue menekan kenop dan bisa dibuka.

Kampret siapa yang masuk? Anjir keringet dingin lagi gue. Semoga gue ga kemalingan ya tuhan. Aminnn.

"Paling cuma abang." Lirih Raihan pelan dan dia memberikan senyuman surgawinya.

Ya ampun kenapa gue jadi melankolis gini tiap sama dia?

Oke stop it.

"Sudah pulang kamu nak?"

Suara itu. Suara itu. Gue terpaku saat melihat dia. Dia, Mr.Furham. Sebut saja dad.

Gue langsung terpaku melihat dia dengan koran di tangannya dan Alvin di belakangnya tersenyum kaku.

Like WHAT THE FCK! INI APART GUE!

"Darimana saja kamu?" Tanya dad dan menurunkan korannya menatap gue dengan mata elangnya.

Fyi; actually dad itu ganteng. Rambutnya agak brunnete sebelas dua belas sama Alvin. Bedanya dad kaku banget bangetan.

Ah sayang ganteng ganteng ga setia sama kayak abang.

Makannya jadi orang kayak gue sama mama, udah cakep setia baik hati tidak sombong dan rajin menabung lagi.

Gue mendongakan kepala gue melihat manik matanya dan seketika semuanya berubah.

Seakan waktu berkata dia kembali. Aku ingin melihat responmu.

"Darimana saya bukan urusan anda." Ucap gue dingin dan berusaha mengontrol jantung gue yang deg degan.

"Siapa kamu?" Ucap dad dan bangun dari kursinya menghiraukan perkataan gue.

"Raihan om." Ucap Raihan dengan senyumnya dan ga ada sama sekali muka kaku di wajah dia.

"Kamu tidak usah bertingkah ramah di depan saya. Apa yang kamu mau dari anak saya?!" Ucap dad sedikit membentak dan gue sedikit terkejut.

Ini orang kenapa dah?

"Saya nemenin dia kesini." Ucap Raihan santai walaupun rahanngnya langsung menegang.

PLAK

Gue langsung terkejut saat tangan dad mengenai pipi Raihan dengan mulud dan kenceng banget.

Sesuatu dalam diri gue langsung terbakar dan gue mau ngamuk sekarang.

"DIA SALAH APA?!" Teriak gue dan dad menatap gue marah.

"Dia hanya menginginkan harta kamu! Cowok balapan seperti dia sudah tentu brengsek! Kamu tak usah bergaul dengannya!" Ucap dad mendorong Raihan dan gur langsung berdiri terkejut.

"KAMU KELUAR SEKARANG." Ucap dad dan gue melihat sorot mata tajam Raihan tiba tiba melunak.

"Oke om saya pulang dulu. Syr gue pulang ya. Sampai ketemu besok." Ucap Raihan dan dia keluar menghilang di kegelapan lorong apartemen.

THS [2] Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang