Book 23

4.4K 278 0
                                    

Syra POV

Lo semua harus tau.

Gue seneng super duper duper duper duper banget.

Biasa aja si.

Tapi semenjak gue maafan sama Raihan hidup gue jadi berwarna. Lagi.

Bisa gitu ya?

Gue jadi mager lagi. Di hukum lagi. Dan segala galanya lagi. Bodo lah yang menting asik.

Gue juga makin deket sama Raihan. Tapi Alvin jadi gitu. Alvin jadi dingin ga jelas. Gue ga ngerti kenapa. Tapi cuma di sekolah doang dia begitu.

Di apartmah gitu gitu aja. Bawel bacot ga jelas.

Hari ini rencananya gue bakal ke rumah Raihan. Tapi entar nunggu Raihan tanding basket.

Karena sekali lagi Raihan adalah abas. Dan Sean adalah kapten. Gue juga ngelawan Vancy. Sekolahnya Alfian.

Tapi ga ada Alfiannya. Ya karena secara teknis kalau ada Alfian ga jadi lomba basket. Yang ada malah balapan.

Kan oon.

"Syr lo nonton aja di podium. Nanti kalau udah selesai gue ke lo. Diem jangan kemana mana." Ucap Raihan setelah gue rasa dikit lagi tandingnya mulai.

Gila Raihan cakep juga ya pake seragam basket terus keringetan.

Eh apaan si keringetan mah bikin bau. Bukan cakep.

"Kalau gue mau ke toilet?" Tanya gue dan Raihan memutar matanya.

"Ya terkecuali ke toilet."

"Kalau gue mau minum?" Dan kini Raihan mendecak sebal dan gue cekikikan.

Kocak mukanya.

"RAIHAN!" Teriak Sean dan mukanya udah kusut. Kayaknya paling dia lagi nungguin Raihan.

Sabar napa. Gue tau lo ga punya cewek. Eh gue kan bukan cewemya Raihan. Mimpi lo ketinggian syr.

"Oke inget jangan kemana mana." Ucap Raihan dann memutar tubuhnya.

"RAIHAN!" Teriak gue dan dia langsung memutar tubuhnya lagi ke arah gue. Gue kelupaan sesuatu.

"Apa?" Tanya Raihan menaikan satu alisnya.

"Ini buat lo." Ucap gue memberikan satu botol minuman isotonik yang gue yakin lo semua tau ini apa.

"Kok cuma tiga perempat?" Tanya Raihan dan kenyataannya emang cuman segitu.

"Udah gue minum." Ucap gue polos.

Maksud gue kan kalau dia tandig misalnya kalah kan capek. Terus dia minum ginian. Nah dia ga terlalu kecewa karena inget kalau gue yang ngasih itu minuman.

Ga nyambung ya?

Oke jujur itu udah tiga perempat karena gue aus banget.

"Berarti lo ama gue ciuman dong? Kan bibir ketemu bibir." Ucap Raihan ngesmirk.

ANJIR IYA JUGA YA.

"Yaudah sini." Ucap gue berusaha meraih botol gue lagi.

"Kalau udah ngasih itu ga boleh dibalikin." Ucap Raihan sambil tertawa dan memutar badannya ke arah Sean.

"Raihan!" Ucap gue sedikit berteriak.

"Apa lagi." Raihan kembali memutarkan badannya dan menatap gue sebel. Biasa ae dong bang natepnya.

"Menangin ya." Dan cengiran gue keluar saat ngomong begitu. Raihan memutar bola matanya dan membalik kan tubuhnya.

"Raihan!"

THS [2] Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang