First Meet - 1

428 14 1
                                    

>>> Never Be Alone <<<

Ila's POV-

"Hfftt.. udah buru-buru dateng, malah dosennya gak masuk". gerutu gue sambil jalan menuju taman yang berada di samping kampus.

Gue duduk ditaman sendiri dan langsung mengeluarkan earphone. Udara yang sejuk, dan daun-daun yang berterbangan di tiup angin, membuat hati gue damai. Taman ini adalah tempat favorite gue kalau lagi gak ada kelas, bosen, ngerjain tugas kampus, atau ngobrol bareng Yolan sahabat gue. Ya, kita berdua satu kampus, cuma jurusannya aja yang beda, Yolan jurusan Sastra Inggris sedangkan gue jurusan Kebudayaan Prancis.

'Hai.." sapa seseorang yang terdengar lemas.

"Hai juga.." sapa gue. Gue kaget ternyata itu Yolan. Gila ini anak udah kayak orang yang putus harapan.
"Yaampun Yolan, gue kira mayat hidup nyamperin gue, ternyata lo. Gue jadi takutt" kata gue sambil tertawa. Yolan tidak menghiraukannya, dia justru diam dan menatap gue sedih. "Sorry Lan gue gak bermaksud, tapi lu keliatan kacau banget hehe.. Udah ya gak usah dipikirin, gue ngerti kok kalian udah sama-sama sayang. Nanti gue akan coba bicara sama Excel dan minta penjelasan kenapa dia bisa putusin lu" kata gue dengan menyesal dan sambil memeluknya. Dia tidak membalas pelukan gue, tetapi hanya memberikan senyuman kecil di bibirnya.

Gue pun ngajak Yolan untuk lunch bareng di Pierre Cafe tempat favorite kita kalau lagi makan atau sekedar hangout bareng. Disana hanya gue yang bercerita sedangkan Yolan dia hanya diam dan makan, walaupun sesekali Dia tersenyum kecil dan membalas kata-kata gue dengan mengangguk. Jujur gue sedih liat Yolan kayak gitu, tapi gue harus tetap memberi Dia semangat.

Setelah lunch, gue pergi ke Mall untuk mencari kado untuk abang gue tersayang, sedangkan Yolan Dia kembali ke Kampus katanya ada kelas tambahan. Sesampainya di Mall gue langsung menuju ke toko jam tangan pria.

Gue mau beliin jam tangan untuk abang gue, cuma gue bingung mau beli yang mana. Soalnya gue gak tau merk-merk jam tangan yang bagus, atau yang disuka abang gue. Akhirnya gue memutuskan untuk membeli jam tangan berwarna Silver (tapi gak kaya jam tangan bapak-bapak yaa, soalnya abang gue juga cuma beda 2 tahun sama gue).Gue juga meminta untuk dibungkuskan seperti kado gitu, ya supaya bagus, soalnya gue gak pinter untuk memghias atau membungkus kado hehe.. Setelah membayar gue langsung pergi meninggalkan toko itu.

Brakk!! "Aduhh.." gue jatuh menghantam lantai.

"Sorry..Sorry.. Gue gak sengaja" kata pria tersebut sambil mengulurkan tangannya membantu gue berdiri.

"Ehm, iya gakpapa. Tapi kalau jalan tolong liat jalan dong.." gue berdiri dan berbicara dengan nada yang agak menyindir.

"Kok salah gue? kan lu yang nabrak gue" pria itu membela dirinya.

"Excusme? gue gak salah denger nih? yang nabrak gue itu lu!". gue tak mau kalah. 'Jelas-jelas dia yang jalannya buru-buru dan nabrak gue, tapi gak sadar' benak gue kesel.

"Yaudah mba, saya minta maaf.. gue gak mau ribut, malu". kata pria itu dengan nada ngeremehin dan meledek.

"Gue juga gak mau kali ribut sama orang kaya lu! Tunggu.. tadi lu manggil gue MBA??! Seenaknya lu manggil gue mba, emang gue pembantu lu?!" gue udah gak bisa nahan emosi. Nih orang lama-lama ngeselin banget.

"Hahaha.. Emang iyakan?" pria itu tertawa puas.

Gue bisa ngeliat senyum yang menyebalkan diwajahnya, dan itu membuat gue bener-bener gak tahan.

"Ngeselin banget sih jadi orang. Permisi gue mau pergi, males ngeladenin orang kaya lu!" gue udah gak tahan dengan tingkah laku dan kata-kata pria yang nyebelin itu.

Gue pun langsung pergi dari pria itu tanpa mendengar balasannya.
Gue udah badmood banget. Karna gue udah badmood, Gue mutusin untuk pergi ke salah satu tempat makan di Mall itu untuk makan ice cream. Setelah sampai di tempat tujuan gue langung memesan dan mencari tempat duduk yang nyaman. Tak butuh waktu 10 menit, ice cream pesanan gue udah diantar ke meja gue. Gue pun mengucapkan terima kasih kepada pelayan yang mengantarnya dan langsung melahap ice cream pesenan gue.

"mmm... emang green tea ice cream paling enak sedunia.." gumam gue begitu merasakan ice cream itu meleleh di lidah gue. Biasanya kalau gue lagi badmood kayak gini gue emang lebih sering makan ice cream --semua ice cream, tapi yang paling gue suka ya green tea ice cream -- untuk menghilangkan badmood gue itu. Gue pun coba untuk lupain kejadian menyebalkan yang baru saja terjadi.

xxx

Gimana sama chapter 1 ini? Semoga ceritanya bagus yaa..
jangan lupa vote and comment yaa:)

see youu..

Never Be AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang