NBA - 5

184 11 2
                                    

>>> Never Be Alone <<<

Suara ketukan pintu terdengar dari luar pintu kamar Ila.
'Ihh siapa sih pagi-pagi udah bangunin. Hari inikan hari Minggu' benak Ila kesal, karena hari ini adalah harinya untuk bermalas-malasan.

"Ilaa? Ila? Bangun udah pagii!!" teriak seseorang dari luar.

Ila tidak menghiraukannya.

"Woyyy curut bangunnn!!"

Ila tau pasti itu Bang Kevin. Ila masih merasa kesal karena pemberian kado yang suprise gagal Ia lakukan, karena Abangnya itu pergi entah kemana.

"Ila buka dong.. Gue minta maaf yaa.."

"ilaa??"

Ila tak tega membayangkan abangnya itu sedang berdiri dibalik pintu kamarnya sambil memohon untuk dapat masuk. Walaupun Bang Kevin sering membuatnya kesal, tapi tetap saja Ila menyayangi Abangnya itu. Ilapun membukakan pintu agar Bang Kevin dapat masuk kedalam kamarnya.

"Curut, gue minta maaf ya.." kata Bang Kevin sambil duduk diatas kasur, dihadapan Ila.

"Ih Bang Kevin mah.." kata Ila sebal sambil mengerucutkan bibirnya.

Bang Kevin terkekeh melihat wajah adiknya itu.
"Tuhkan, makanya bibirnya jangan kaya gitu, makin mirip curutkan jadinya".

"Ih Bang Kevin nyebelin! yaudah sana keluar lagi dari kamar gue. Gue mau tidur! Sana-sana.." kata Ila sambil mendorong tubuh abangnya agar segera keluar dari kamarnya itu.

"Yailah gitu aja ngambek. Abangkan cuma bercanda".

"Gue serius minta maaf yaa.. Kemarin Kak Reina masuk Rumah Sakit dan gak ada yang jagain, makanya Abang yang jagaain Kak Reina" jelas Bang Kevin.

"Kak Reina masuk Rumah Sakit Bang? Yaampun.. Sakit apa?". Ila kaget mendengarnya.

"DBD".

"Titip salam cepet sembuh ya untuk Kak Reina" kata Ila prihatin.

Kak Reina itu pacarnya Bang Kevin. Mereka udah pacaran dari SMA.

"Iyaa, nanti abang sampein. Abang bener-bener minta maaf yaa.. Abang suka banget sama hadiahnya kok. Makasih yaa adikku yang tersayang.." kata Bang Kevin sambil tersenyum tulus dan mengelus kepala adiknya itu.

"Iyaa, gapapa kok. Lagian juga Kak Renia lebih membutuhkan Abang". Ila dapat mengerti bagaimana perasaan abangnya itu.

"Makasih yaa.. Abang keluar dulu. Jangan ngambek lagi yaa" kata Bang Kevin sambil mengacak-ngacak rambut Ila dan pergi meninggalkannya.

Ila kadang bingung akan sikap abangnya itu, Dia sering membuatnya kesal tetapi juga sering menjadi abang yang sangat perhatian. Itu sebabnya Ila beruntung mempunyai abang seperti Bang Kevin. Saat Ila hendak kembali tidur, tiba-tiba Hanphonenya bergetar menandakan bahwa ada notif Line masuk. Saat Ia melihat ternyata dari Excel.

Excel : Ila gue OTW ya kerumah lo..

Ila baru ingat bahwa hari ini Dia ada janji dengan Excel. Ilapun segera berlari kedalam kamar mandi.

***

Setelah merasa siap Ila turun kebawah. Ia melihat Excel sedang mengobrol dengan Ibunya sambil duduk di ruang tamu. Tak mau berlama-lama Ila langsung mengajak Excel untuk segera berangkat dan berpamitan kepada Ibunya.

"Ma, aku berangkat dulu ya"

"Iya. Excel kapan-kapan main kesini lagi ya... Skalian ajak Yolan juga, tante kangen.." kata Dewi -mamanya Ila-

"Pasti kok tan. Saya pamit dulu ya tan. Nanti Saya main lagi kesini" pamit Excel sambil tersenyum.

"Hati-hati ya.."

***

Sekarang Ila dan Excel sedang duduk di salah satu cafe yang biasa mereka kunjungi, yup Pierre Cafe. Mereka memilih tempat di bagian outdoor. Pierre Cafe memiliki tempat yang strategis. Kenapa? karena berada di kawasan taman, itu sebabnya mereka memilih outdoor, yaa agar dapat merasakan sejuknya udara luar.

"By the way, mau ngomongin soal apa Cel?" tanya Ila membuka topik.

"hmm.. jadi gini La" jawab Excel ragu.

"Jujur gue gak mau putus sama Yolan. Gue udah sayang banget sama Dia, tapi..."

"Tapi kenapa?" lanjut Ila penasaran. Ini memang penjelasan yang Ia dan terutama Yolan butuhkan.

"Tapi.." tampak mata Excel yang mulai meredup.

"Gue baru tau ternyata Nyokap gue gak setuju sama hubungan Gue dan Yolan. Katanya sih karena Nyokapnya Yolan sama Nyokap gue itu pernah satu tempat kerja dan mereka itu gak akur. Jadi Nyokap gue suruh supaya gue putus sama Yolan. Gue gak tega sama Nyokap, karena lu taukan sekarang keluarga yang gue punya cuma Nyokap. Jadi gue harus gimana La?"

Setelah mendengarkan penjelasan Excel Ila ingat akan cerita Yolan yang mengatakan bahwa keluarganya diajak makan malam bersama keluarganya Excel. Yolan waktu itu datang bersama Ibunya karena Ayahnya sedang ada kerjaan diluar kota. Mungkin itu pertamakali orangtua mereka saling bertemu. Kata Yolan juga dia bingung akan sikap Ibunya dan Ibunya Excel yang saling jutek. Tapi Ila tidak menyangka masalahnya bisa sampai berakhirnya hubungan Excel dan Yolan.

"Mmm.. Kalau menurut gue lu harus coba jelasin ke Yolan tentang ini, karena Dia tuh nungguin penjelasan lu Cel. Gue gak tega ngeliat Dia sedih terus, dan lu sama Yolan harus coba cari solusinya berdua. Coba cari tau masalah diantara Nyokap lu dan Nyokapnya Yolan".

"Hmm.. Mungkin secepatnya gue akan kasih tau ini ke Yolan La, soalnya gue juga gak tega liat Dia sedih cuma gara-gara gue".

"Makasih ya la, you're my bestfriend" lanjut Excel sambil tersenyum lebar kepada Ila.

"You too Cel.. Gue pasti selalu ada kok untuk lu. hehe.. Udah ah jangan sedih dong sahabat gue yang paling ganteng.."

"haha.. Dari dulu kali La"

Mereka berduapun tertawa, entah apa yang dapat membuat mereka tertawa tapi menurut mereka ada sesuatu hal yang lucu dari pembicaraan mereka.

***

Dilain tempat Josh kini masih terlelap dirumah sahabatnya Denny. Kemarin malam mereka hangout bareng bersama teman-teman mereka yang lainnya -biasa anak muda satnight- Dia pulang sekitar jam 2 pagi. Kalau sudah seperti itu biasanya dia memilih untuk menginap dirumah sahabatnya ketimbang pulang kerumah dan membuat orangtuanya khawatir.

"Woyy!! bangun...! Kebo banget sih lo!" teriak Denny sambil melempar bantal kearah kepala Josh.

"Yailah sayang, aku masih mau tidur!" jawab Josh asal.

"Yee sayang, sayang.. Emang gue pacar lo! Udah cepet bangun, pulang ntar Nyokap lo cariin lagi.. haha" balas Denny.

Karena tak ada jawaban dari sahabatnya itu Denny pun memutuskan untuk menggoyang-goyangkan tubuh sahabatnya atau membuat hal-hal yang mengganggu Josh tidur.
Karena tak tahan akan kelakuan Denny akhirnya Josh menyerah dan bangun dari tidurnya.

Saat ini Josh dan Denny sudah berada di ruang tamu dan bermain Playstation. Kegiatan mereka kalau di akhir pekan memang seperti itu. Di hari Sabtu mereka lebih memilih untuk nongkrong atau hangout, clubing, dll yang ujungnya pasti diakhiri dengan menginapnya Josh dirumah Denny. Sedangkan di Hari Minngu akan dilanjutkan dengan bermain PS sampai mereka berdua merasa bosan.

xxx

Sorry ya Josh's partnya sedikit. Nanti di next chapter mungkin akan lebih banyak Josh's partnya.

Ditunggu vote and commentnya yaa:)

Thanks.

Never Be AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang