Gemuruh sorak-sorai penonton memenuhi lapangan sekolah Manda. Saat ini, sekolahnya sedang mengadakan pertandingan antar kelas. Suporter masing masing kelas memberikan semangat dengan berbagai cara, dari yel-yel sampai musik pengiring. Ajang ini memang selalu seru.
Disaat teman-teman kelasnya memilih mendukung langsung dibawah, tidak dengan Manda dan temannya yang lebih memilih mendukung dari depan kelasnya yang berada dilantai 3. Sekali-kali Manda menyoraki kelasnya dari atas. Saat sedang asik menyoraki kelasnya, tiba-tiba Luna menyenggol tangan Manda sambil berbisik.
'man..devan...' Manda pun langsung menoleh kearah yang ditunjuk Luna.
Tiba-tiba Devan bersama temannya berjalan melewati Manda dan melihat kearah Manda sebentar dan langsung mengalihkan pandangannya ketika Manda melihatnya balik.Terdengar suara cewek-cewek yang berada disekitar situ berbisik dan menyerukan nama Devan. Tubuhnya yang tinggi,dengan postur tegak,hidung yang mancung serta wajah yang ganteng cukup membuat siswi disekolahnya terpesona. Ditambah lagi, dengan prestasinya dibidang akademik maupun non-akademik. Hal-hal tersebut sudah cukup membuat Devan terkenal disekolah.
"Man,panggil kek mann..." ucap Kezia menyuruh Manda.
"Ih apasih ogah gue." jawab Manda tidak menghiraukan Kezia sambil memainkan ponselnya.Devan yang mendengar ucapan Manda langsung menoleh kearahnya dan tersenyum kecil. Dan semua cewek-cewek yang tadi menyerukan nama Devan, langsung melihat sinis ke arah Manda sambil berbisik-bisik dengan wajah-wajah yang iri.
"Mantap!" kali ini Kezia menyenggol Manda sampai ponselnya hampir terbang ke lapangan bawah.
"Bego kez hp gue jatoh ntar." Manda melihat sinis Kezia.
"AH LO GAASIK!" Kezia langsung berpaling ke Luna yang sedang menyantap roti bakar dikotak bekalnya.
"Lun, bagi!" kezia mengambil satu roti dan duduk disebelah Luna "LAH BUSET GOSONG" lanjutnya setelah mengigit ujung roti.
"Yang penting kenyang kan kez.." Luna mengedipkan satu matanya.
"iya kenyang.." jawab kezia sambil menepuk pundak luna.
**
Manda duduk dibangku panjang depan kelasnya sambil memainkan TapTap Revenge game favoritnya, sementara teman-temannya berada di dalam kelas.
Tidak memperdulikan keadaan sekitar karena terlalu serius bermain, Manda tidak sadar kalau Devan dan Rio sudah berada di sampingnya.
"Ah anjir dapet C!!" ucap Manda kencang dengan penuh penyesalan.
"Man, kezia mana?" tanya Rio yang notabene nya adalah pacar Kezia.
"Ada tuh dikelas." Manda melanjutkan game nya lagi dan Rio langsung masuk menghampiri kezia.
"Main apa man?" Tanya Devan yang sudah duduk disamping Manda.
Lah astaga. Devan. Duduk disamping gue. Oke. Lo gaboleh keliatan overact. Biasa man biasa Umpatnya dalam hati.
"Main game." jawab Manda yang berusaha tenang.
"Van! Ayo cabut!" baru sebentar Manda senang tiba tiba Rio datang sambil menepuk pundak Devan.
Tanpa sepatah kata Devan dan Rio langsung meninggalkan manda begitu saja.
Sialan umpat Manda.
**
Devan Putra, termasuk salah satu siswa yang cukup populer di SMA Putra Bangsa. Dengan wajah yang cukup tampan,hidung yang mancung, tubuh yang tinggi, dan bola mata hazelnya cukup membuat para siswi disekolah mengidamkannya. Tentunya ditemani dengan segudang prestasi yang ia miliki, baik itu non-akademik maupun akademik. Dibalik semua itu, Devan sendiri adalah pribadi yang cukup tertutup dan sangat dingin.
Manda Farachellya, cewek yang memiliki rambut pendek sebahu, serta senyumannya yang khas cukup membuat para siswa ingin mengenalnya lebih dekat saat ia pertama kali pindah ke SMA barunya itu. Tapi, ia sudah terlanjur jatuh kedalam pesona yang telah Devan berikan.
Hi, ini cerita pertama aku.
Makasih buat kalian yang udah sempetin buat baca ini. Sungguh aku cinta kalian melebihi aku cinta pacar aku hehehehe.
Baru inget, kalo ga punya pacar):
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible [EDITING]
Teen Fiction"Seharusnya aku sadar bila kenyataannya kamu masih bergantung pada masa lalu dan menganggapku satu dari seribu.." -M -10 juli 2016- [ON EDITING]