9

17 3 0
                                    

Bel pulang pun berbunyi. Manda langsung memasukkan buku-buku nya yang berserakan di atas meja kedalam tas.

"Man, dicari tuh" ucap Tania sambil menunjuk ke arah pintu kelas.

"Siapa?" jawab Manda sambil memakai tas nya.

"Tumben ada yang nyari man" sindir Luna.

Manda terkekeh pelan "Gue kedepan dulu, liat siapa yang nyariin"

Sesampainya di depan kelasnya, Manda terdiam karena melihat Devan yang ada di depan kelasnya sambil memberikan senyuman ke Manda.

Mimpi apa gue semalem astaga batinnya.

"Hai man"  sapa Devan.

"E-eh iya. Lo ngapain disini?" jawab Manda gugup.

Ah, gue yakin pasti dia yang tadi tania maksud batinnya sambil tersenyum kecil.

"Ngapain lo senyum senyum?" tanya Devan yang heran melihat Manda yang tiba-tiba tersenyum sendiri.

"Lah siapa yang senyum?" jawab Manda yang langsung bersikap normal.

"Lo ngapain disini?" tanya Manda.

"Gue kesini nemenin rio, tapi dia lagi ke kamar mandi" jawab Devan santai.

Gue kesini nemenin rio

Nemenin rio

Nemenin

Kalimat itu terngiang jelas di kepala Manda. Ia hanya bisa diam mendengar jawaban Devan itu. Padahal, ia kira orang yang mencarinya itu Devan, tapi ternyata bukan.

Kampret batinnya.

"Ooh, gitu" Manda menganggukkan kepalanya.

"Eh man, kezia dong" ucap Rio yang baru datang.

"Eh. Loh. Kezia udah pulang daritadi" jawab Manda.

"Boong mulu lo. Panggilin cepet" jawab Rio tidak percaya.

"Muka gue emangnya muka muka orang boong?" gumam Manda pelan.

"Eh, hai io, hai van" sahut Luna yang baru saja keluar dari kelas.

"Nah. Lun. Kezia udah pulang daritadi kan" ucap Manda.

"Oh, izin pulang duluan dia. Sakit dianya" jawab Luna.

"Tuhkan gue bilang apa" sahut Manda sambil melihat sinis ke arah Rio.

"Yaudah, makasih. Ayo van cabut" Rio mengajak Devan pergi.

Sebelum mereka benar-benar pergi dari hadapan Manda dan Luna. Devan sempat tersenyum sebentar ke arah Manda dan dibalas senyuman oleh Manda.

Copot jantung gue kalo dia kaya gini terus batin Manda

**

"Sepi banget hp gue astaga" gumam Manda sambil terus mengecek ponselnya.

Akhirnya, ia memutuskan untuk membuka instagram. Ia melihat-lihat di home nya sambil sesekali memberi like pada foto yang ia suka. Tiba-tiba di menu notifikasinya, ada satu followers baru. Yang ternyata adalah Devan.

"Astaga"

"Devan"

"Gue di follow"

Manda terus bergumam setelah melihat notifikasinya itu. Segera ia langsung mem-followback Devan.

"Cek ignya ah" gumamnya.

Dilihatnya post milik Devan. Lalu ia beralih ke menu tag. Disitu, ia menemukan foto Devan bersama seorang perempuan yang waktu itu ia lihat di toko roti. Manda tidak tahu pasti itu siapa, tapi di benaknya tertulis bahwa Devan dengan perempuan itu memiliki suatu hubungan.

Irresistible [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang