10

21 4 0
                                    

;Flashback

Pagi itu Manda melangkahkan kakinya melewati gerbang sekolah barunya itu. Canggung rasanya ketika masuk ke lingkungkan baru. Tapi bagaimanapun juga, Manda harus berusaha untuk ber-adaptasi.

Dilihatnya para murid yang berlalu-lalang dihadapannya. Sesekali ia tersenyum pada tiap murid yang tersenyum ke arahnya.
Sambil mencari dimana letak ruang informasi, tiba-tiba saja matanya tertuju pada seorang lelaki yang sedang berbicara dengan teman-temannya.
Lelaki itu melihat ke arah Manda sekilas dengan tatapan dingin, lalu melanjutkan obrolannya lagi.

"Sok iya" gumam Manda menanggapi tatapan lelaki itu.

Manda berjalan di koridor sambil memainkan ponselnya. Suasana di koridor saat itu benar-benar terasa aneh baginya karena banyak tatapan sinis yang menghujamnya. Tapi ia berusaha tidak memperdulikannya.

Saat ia sedang sibuk dengan ponselnya, dari arah yang berlawanan, tidak sengaja ada yang menabraknya. Manda sontak langsung melihat ke arah orang yang menabraknya tadi. Ternyata, itu adalah lelaki yang tadi memberi tatapan dingin pada Manda.

"Maaf" ucap lelaki itu singkat diikuti dengan anggukan Manda. Ia tampak terburu-terburu dan langsung berlari meninggalkan Manda begitu saja.

"Maaf maaf pala lo peyang" dengus Manda pelan lalu berjalan mencari kelas barunya.

**

Bel istirahat pun berbunyi. Manda memilih tetap berada dikelasnya sambil memainkan ponsel. Saat sedang asik mencetak skor game di ponselnya, ia melihat uluran tangan yang sudah tepat berada didepannya.

"Eh hai, gue kezia" sapanya sambil menjulurkan tangannya ke Manda untuk bersalaman.

"Gue, luna" sahut cewek dibelakang Kezia sambil tersenyum.

"Hai, gue manda" ucap Manda yang bersalaman ke Kezia sambil tersenyum ke arah Luna dan Kezia.

"Lo ngapain dikelas? Kantin yuk sama kita" ajak Kezia.

"Tau nih, anak baru kalo dikelas terus nanti gakenal sama siapa siapa. Lo sendiri yang rugi. Ayo ikut kita aja" sambung Luna yang langsung memegang tangan Manda.

Manda hanya bisa pasrah mengikuti ajakan kedua teman barunya itu.

Arah perjalanan ke kantin, Kezia dan Luna menceritakan segala yang mereka tahu tentang sekolah barunya itu. Tidak lupa, mereka juga memberi tahu tentang para siswa yang cukup tenar disekolahnya.

"Eh, lo udah tau devan belom?" tanya Luna.

"Devan? belom. Yang gue kenal itu baru kalian doang" jawab Manda sambil terkekeh.

"Tau lo, udah tau dia baru sehari disini malah lo tanyain gitu" sahut Kezia.

"Ah yaudah lah. Ayo duduk situ aja" jawab Luna sambil menunjuk bangku kantin yang kosong dan segera mengisinya.

Saat sedang mengobrol dengan Kezia dan Luna sambil menyantap makanannya. Indera pendengaran Manda menangkap ada beberapa orang yang terus menerus menyebutkan nama Devan. Alhasil, nama Devan pun terus terngiang di benaknya.

**

"Devan itu yang manasih?" tanya Manda yang sedang duduk di bangku kelasnya bersama Kezia dan Luna.

Irresistible [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang