7

12 2 1
                                    

  Sinar matahari pagi menyeruak ke dalam kamar Manda. Hal itu cukup menganggu tidurnya. Kelopak matanya yang masih tertutup sudah bisa merasakan silaunya sinar itu, maka dari itu ia enggan membuka matanya.

"Ayo bangun manda, jangan males" ucap mamanya sambil menarik selimut yang menutupi anak tunggalnya itu.

"Ahh, iya iya ma nanti juga bangun" Manda berdecak kesal.

"Kamu itu masa rajin pas ada cowok kamu aja" ucap mamanya lagi sambil mengambil tumpukan baju kotor dikamar Manda.

"HHHH.." gumam manda sambil menarik selimutnya lagi lalu melanjutkan tidurnya.

DRRRT..
DRRRT..

  Ponselnya terus bergetar. Benar benar menganggu tidurnya. Manda berusaha menghiraukannya.

DRRRT..
DRRRT..

Kedua kali nya ponsel itu bergetar, Manda benar benar habis kesabaran dan cepat ia langsung menyambar ponsel nya itu yang berada diatas meja.

"Awas aja kalo cuma dari official account" batinnya sambil membuka Line.

Mata manda terbelalak melihat layar ponselnya. Tertera nama Devan di kolom chat paling atas serta 2 notifications darinya.

7.12 am

Devan : Hai

7.15 am

Devan : Pagi man :)

Mampus gue, pagi pagi diginiin batinnya.

7.20 am

Manda : Iya pagi jugaa hehe

Manda menaruh kembali ponselnya dan langsung keluar dari kamarnya. Mengambil beberapa roti untuk sarapannya.

"Manda, beliin papa bubur ayam dong di deket toko roti yang itu" pinta papanya sambil membalik halaman koran yang sedang dibaca.

"Apa pa?" Manda duduk di kursi meja makan.

"Beliin papa bubur ayam man, gausah banyak alasan kamu" sambung mamanya yang sedang mencuci piring.

"Aah, iya iya" jawab Manda malas-malasan lalu langsung berangkat membeli pesanan papanya.

**

"Pak, bubur ayamnya satu ya. Enggak pake kacang" ucap Manda lalu mengambil kursi untuk duduk.

Manda melihat ke berbagai arah, berharap ada sesuatu yang bisa ia lihat.
Kalau saja tadi Manda tidak lupa membawa ponselnya, mungkin tidak akan begini nasibnya sekarang.

Saat sedang memandangi toko roti yang berada di depan tempat Manda membeli bubur, tiba-tiba ia kaget melihat ada 2 orang yang keluar secara bersamaan dari toko itu. Sang lelaki tampak sedang membukakan pintu untuk sang perempuan yang terlihat membawa beberapa tentengan. Lelaki yang dimaksud adalah Devan.

  Betapa terkejutnya Manda saat melihat Devan keluar dari toko roti bersama seorang perempuan yang Manda pun tidak tau pasti itu siapa. Hatinya terasa tercabik melihat kejadian itu. Ia merasa ucapan selamat pagi yang Devan berikan tadi hanya sekadar ke-isengan.

**

  Manda mengerjakan tugas bahasa jerman yang diberikan oleh Bu Ratri ditemani dengan tiupan angin malam yang masuk melalui jendela kamarnya yang dibuka lebar, entah mengapa tiba-tiba saja ia teringat kejadian tadi pagi saat ia melihat Devan berada di toko roti bersama seorang perempuan.

Cantik ceweknya, masa iya pacarnya? batinnya sambil menaruh ballpoint nya diatas meja belajar karena konsentrasinya sudah pecah.

"Oh iya, chat gue yang tadi pagi udah dibales belom ya" gumamnya sambil mengecek Line nya.

  Hatinya goyah, saat melihat chat balasannya yang tadi pagi hanya di read oleh Devan. Apa memang benar perempuan yang tadi pagi pergi bersama Devan itu pacarnya? Ia terus menerka-nerka.












A/N

AKHIRNYA BISA POST LAGI.
PART INI BENER BENER PENDEK BANGET YA? LAGI GAADA IDE SOALNYA:" MAAF YAAA. AKU TAU PART INI ABSURD PARAH:"

JANGAN LUPA VOMMENTS:" & MAKASIH YG UDAH BACAA WKWK

Irresistible [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang